Play : What If Love-Wendy RV
✨✨✨
Beberapa hari ini Adel dijemput Kelvin saat berangkat ke sekolah. Saat Jaehyun bertanya kenapa, Adel bilang kalau dia sudah menolaknya, namun Kelvin tetap menjemputnya. Sungkan kalau harus menolak teman yang tidak searah sekolah menjemput. Anggap saja menghargai.
Sesampainya di parkiran sekolah Adel melepaskan helm-nya dan sebuah tangan teulur meraikan anak rambutnya. Adel terdiam melihat wajah Kelvin yang terlihat lembut. Sempat terpesona, walaupun Prince masih lebih ganteng.
Ah iya Prine.
Sejak Prince mengumkan bahwa dia adalah tunangannya, keadaan menjadi sedkit ricuh. Ada yang menjadi sangat baik padanya, hanya untuk dekat dengan primadona sekolah. Ada yang tidak peduli, dan tentu ada yang tidak suka, Naura dan gengnya tentunya. Selalu mencibir dan menjelek-jelekkannya.
Tiiinn
Mobil Prince lewat, sepertinya sengaja membuka kaca jendelanya. Tapi Prince tidak menatapnya, hanya lurus menatap jalan. Adel segera menjauhkan tangan Kelvin. Keadaan tidak baik, Prince cemburu.
Adel ditawari untuk ke kelas bareng bersama Kelvin, tapi dia juga bingung harus bersama Prince saja apa tidak.
Tidak keduanya? Sombong sekali.
Bersama keduanya? Maruk sekali.
Terdengar alay, tapi Adel benar-benar merasa bingung untuk hal sepele ini. Adel memilih untuk berbohong kalau perutnya sakit sehingga harus ke toilet. Lebay sekali bukan?
Sepeninggal Adel ke toilet, Prince menghampiri Kelvin. Keduanya bertukar pandang. Kemudian Kelvin mendecih, seperti tau apa yang ada di pikiran Prince.
"Adel milik gue" Prince menyerukan pikirannya dengan tenang, walaupun ada rasa marah setiap kali melihat Kelvin.
"Sejak kapan? Emang Adel pernah bilang suka sama lo? Baru tunangan aja belagu"
Cuaca tidak begitu cerah sekarang. Parkiran mulai dipenuhi anak lain yang berangkat sekolah. Mungkin sebuah keberuntungan bagi Kelvin, jika tidak, sudah dipastikan Prince akan memukulnya.
Sialan. Kata-kata Kelvin menusuk. Prince juga sadar sepertinya hanya dia yang menginginkan perjodohan ini. Adel menerima saja daripada identitasnya terbongkar. Dia berusaha baik-baik saja. Entah perasaannya.
"Jaga omongan lo! Adel bakal sama gue, selamanya bakal begitu" Telak Prince.
"Menentang takdir,huh? Lo gak bakal tau apa yang bakal terjadi di depan. Apalagi kalau sampe Adel tau masa lalu lo. Biar Adel yang nentuin"
Prince terdiam mendengar perkataan Kelvin. Bukan takut, 'masa lalu'-kata itu, Prince membencinya dan kisah dibaliknya.
"Gue bakal main sehat, gue gak bakal make sama masa lalu lo. Jaga Adel, kayaknya dia bakal lebih sering sama gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple A
Teen FictionJangan hanya menilai dari apa yang kalian lihat. Jika kalian tidak teliti dalam menilai maka kesalahan fatal bisa terjadi. Tidak peduli seberapa kerasa fakta disangkal, pada akhirnya itulah kebenarannya.