25. Friends

13 4 0
                                    

Play : Kidult-Seventeen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play : Kidult-Seventeen

✨✨✨

Adela sedang duduk sendirian di taman rumah sakit, papanya di dalam menunggui mamanya yang terlelap sakit. Syukurlah, mamanya hanya kelelahan.

Namun bukan itu yang mengusik pikiran Adel. Sikap Prince, perhatiannya untuk Clara, dan lamanya mereka mengenal. Apa Prince menyukai Clara? Seharusnya tak hanya Prince, banyak siswa yang menyukai Clara karena kecantikannya.

Tapi Adel adalah tunangannya.

Adel tersenyum kecut mengingat statusnya. Status ini terasa gamblang. Rasanya biasa saja, Adel senang berada di dekat Prince, begitu pula Prince yang selalu menunjukkan perhatiannya. Adel merasa bersalah karena merasa tidak pasti dengan perasaannya sendiri.

Adel tidak suka Prince tampan, karena banyak yang mengidolakannya. Adel tidak suka apapun yang ada di diri Prince, karena apapun di dalam dirinya membuatnya tertarik.

Tapi sikapnya saat diantara dirinya dan Clara, Adel benar-benar sedih dalam arti sesungguhnya.

"Ngelamun aja lo"

Seseorang duduk di samping Adel begitu tiba-tiba. Kelvin membawa dua es krim, rasa coklat dan kopi. Kelvin memberikan yang coklat kepada Adel.

"Kenapa ngelamun aja?" Tanya Kelvin, sambil memakan es krim rasa kopinya.

Adel memakan es krim coklat pemberian Kelvin, "Gak papa, cuma bingung aja"

"Soal?"

"Prince"

Keadaan hening. Keduanya memakan es krim masing-masing dalam diam.

"Gak usah bingung, Kylan cuma panik aja tadi. Clara tiba-tiba pingsan di depan dia. Refleks aja responnya" Ucap Kelvin, mencoba menenangkan Adel.

"Tapi gak harus bentak gue juga kan?" Adel bertanya lesu. Kelvin semakin kasihan kalau begini.

"Mungkin dia cuma ngerasa bersalah karena buat Clara pingsan kan? Jadi dia cuna bertanggung jawab aja. Lo gak usah khawatir" Kelvin mengelus telapak tangan Adel. Adel hanya mengangguk saja.

"Heem, gue gak boleh overthinking. Besok pasti dia kesini"

Kemudian keadaan kembali hening. Kelvin sudah menghabiskan es krimnya. Dia hanya memejamkan membiarkan angin malam menerpa kulit wajahnya.

"Kayaknya gue udah tau jawabannya" Cetus Kelvin tiba-tiba. Adel terheran dengan maksud kalimat Kelvin.

"Jawaban paan?" Tanya Adel.

Triple ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang