Play : Make Your Day-NCT 127
✨✨✨
Rani terkejut agaknya melihat tingkah suami dan anaknya saat tidur. Tadi terlihat normal saja. Ia biarkan. Tapi sekarang ini, kaki Adel sudah berada di sandaran sofa dan tangan suaminya berada di muka Adel.
Berantakan.
Bahkan selimut yang tadi Rani tutupkan pada Adel dan suaminya sudah terhempas entah kemana. Bagaimana keduanya bisa sepetakilan itu? Ah ya, mereka Ayah dan anak.
Rani merapikan posisi tidur dan suaminya yang masih berada di sofa. Hari sudah beranjak siang sebenarnya, tapi ya biarkanlah. Ini hari minggu, dan keduanya-mungkin baru berbaikan.
"eennggh" Adel melenguh, memiringkan tubuhnya yang nyaris jatuh jika Prince tidak menahannya. Ternyata tidak terbangun, malah makin nyenyak.
Prince mendengus.
"Morning camerrr" Sapa Prince begitu melihat Rani sedang membuat pastry di dapur.
"Oh kamu, ngagetin aja" Balas Rani seraya meletakkan adonannya dan mencuci tangannya.
"Hehe, maap ya,Ma. Tadi pintunya kebuka sih, keliatan langsung Adel sama Papa. Jadi Prince langsung masuk aja"
"Iya gak papa, ini rumah kamu juga. Kamu mau makan? Kayaknya sayurnya agak dingin deh. Mereka belum bangun dari tadi" Tawar Rani, beranjak memanaskan sebentar sayur sop yang ia buat tadi.
"Nggak usah nggak papa. Tadi udah makan kok. Emm, gimana Adel sama Papa? Kayaknya udah baikan?" Tanya Prince sambil mengupas apel merah di genggamannya.
Rani tersenyum senang "Kayaknya udah akur lagi. Ya semoga aja gak awkward gitu pas bjiangun. Mereka kan udah lama canggung" Prince mengangguki kalimat Rani. Kemudian Prince membantu mencetak adonan yang dibuat Rani tadi menjadi bentuk bunga kecil-kecil dan diberi kismis di atasnya.
Tiinnggg
Tiinnggg
Bel kediaman Aloysius berbunyi, Rani hendak menghampiri, namun ditahan oleh Prince.
"Biar Prince aja, Ma" Rani mengangguk.
Prince berjalan menuju pintu, melewati Adel dan Papanya yang masih nyenyak.
Begitu Prince membuka pintu, pandangan tak enak yang terlihat. Itu bagi Prince, gak tau kalau kalian.
"Ngapain lo kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple A
Teen FictionJangan hanya menilai dari apa yang kalian lihat. Jika kalian tidak teliti dalam menilai maka kesalahan fatal bisa terjadi. Tidak peduli seberapa kerasa fakta disangkal, pada akhirnya itulah kebenarannya.