Part 2 - Class Administrators

32 7 3
                                    

Saat dikantin mereka melihat banyak sekali para siswa yang sedang mengantri untuk membeli makanan, dan tempat duduk yang hampir penuh karna telah dihuni oleh beberapa siswa. Tira dkk memilih untuk duduk di bangku paling pojok, karna hanya itu satu-satunya bangku yang tersisa.

"Eh pada mau pesen apa? Gue yang traktir deh, itung² syukuran karna kita masuk SMA yang sama, terus kelas kita sama terus dapet temen baru" ujar Alina tepuk tangan sendiri.

"Boleh juga hahaha, sering² ya lin, gue pesen bakso ngga pake mie ya, baksonya doang," pesan tira , ia menyempilkan earphone pada kedua telinganya dan memencet tombol play pada aplikasi musik di hp nya.

"Lo mau makan apa mik? Sambel? Apa kecap? "Tanya alina pada mika

" Sambel lambemu, gue bakso juga deh tapi pake mie, pokoknya komplit" balas mika
"Lo mau pesen apa pop?? " Lanjutnya pada popy

"Gue mie ayam aja deh" ujar popy
" Okedeh, minumannya gue samain semua ya, pada suka greentea kan?" Tanya Alina

"Iya, serah lu aja" balas Tira

"Siap boss" ujar Alina

Alina berjalan menuju penjual bakso dan mie ayam yang berada di tengah kantin, dan ia harus mengantri karna banyaknya siswa yang ingin membeli makanan yang sama.

Setelah penantian yang begitu panjang, kini giliran alina untuk memesan bakso tersebut
"Be, pesen baksonya tiga, yang satu ngga pake mie, yang dua komplit ya be, terus sama mie ayamnya satu" pinta alina, alina memanggil penjual bakso tersebut dengan panggilan babe, karna tadi ia melihat para senior yang telah mendahuluinya memanggil dengan sebutan babe.

"Siap neng, minumnya mau apanih?" Tanya babe

"Greentea 4 be" ujar Alina

"Oke neng" balas Babe

Setelah menunggu lama, akhirnya pesanan pun datang
Alina membawa makanan itu ke tempat duduk yang telah dihuni oleh para manusia yang tengah kelaparan.

"Yuhuuu i'm coming beb" ujar alina meletakkan makanan sesuai siapa yang memesan.

"Uh lama sekali...lu tidur ya disana" balas mika

"Yaelah lu ngga ngerasain capenya berdiri disana, ngantri panjang lebar, bukannya bilang terimakasih kek" balas alina tak terima

"Sttt udah², ribut mulu dah, bentar lagi bel tuh " ujar Tira menengahi

"Eh kok sambelnya abis sih" ujar popy membuka tempat sambal yang tidak ada isinya.

"Minta kesebelah gih" ujar Alina menunjuk bangku sebelah mereka.

Terlihat wajah popy yang ragu setelah melihat orang yang menempati bangku sebelah mereka.

Tira menghela nafasnya.
"Biar gue aja" ujar Tira memberanikan diri.

Tira melepaskan earphonenya dan berjalan menuju bangku sebelah yang terdapat tiga orang laki-laki.

"Dilihat dari seragamnya sih seperti senior, ah bodo amat, gue cuma mau minta sambel doang". ucap tira dalam hati, ia menenangkan dirinya sendiri.

" Permisi kak, saya boleh minta sambelnya? Punya kami habis kak" ujar tira sopan karna ia tau para lelaki ini adalah seniornya, bisa habis tira kalau tak sopan dihadapan senior. Terlebih ini hari pertama ia masuk sekolah, lebih baik memilih jalan aman.

"Eh iya boleh dek, kelas 10 ya?" Jawab salah satu pria yang berbadan tinggi dan lumayan mancung dengan gaya rambut yang aaah tak bisa dijelaskan.

" Mmmh iya kak, saya bawa kesana ya kak" tira menunjuk tempat duduk yang ditempatinya tadi
"Iya dek, bawa aja, ngga mau bawa sekalian sama hati abang?" Goda pria itu.

"Cih, kebiasaan " pria disampingnya berdecih, pria itu terlihat cool dengan gaya rambut dan rahangnya yang tegas.

"Tau nih Boby, dasar Playboy" timpal temannya yang berada di depannya.

"Oh namanya Boby, pantes sih prilakunya buaya, sama² B depannya " tira berdeming dalam hati, dan menahan senyum dengan mengatupkan kedua bibirnya.

"Haha ampun boss" ujar pria yang dipanggil boby itu.

"Emm makasih kak, saya bawa kesana ya" tira berjalan meninggalkan ketiga pria itu.

Tanpa disadari salah satu pria dari ketiga laki² itu sedikit tertarik dengan tira.
(Wahh wahh siapa nih)

"Nihh cepet makan ntar keburu bel" ujar tira meletakkan sambel diatas meja.

Kring !!!!! bel berbunyi yang menandakan bahwa jam istirahat telah berakhir.

Untung saja tira dan ketiga temannya telah menghabiskan makanannya tepat sebelum bel berbunyi.

"Yok balik ke kelas" ajak tira

-----

Sesampainya dikelas, terlihat pak jono sedang masuk kedalam kelas mereka.

"Anak anak, karna hari ini hari pertama kalian, jadi bapak memutuskan untuk melakukan pemilihan pengurus kelas, ada yang mau suka rela membantu bapak menuliskan dipapan tulis? " Pinta pak jono

"saya pak" alina mengangkat tangannya, yap alina adalah anak yang berani dan percaya diri , dia tidak peduli dengan sekitarnya selagi dia tak melakukan kesalahan, buat apa dia takut dan malu, toh yang memberi makan ibunya Alina sendiri, itulah prinsip dalam hidup Alina.

"Baik alina, kita mulai dari ketua kelas ya, ada yang ingin mengajukan diri?" Tawar pak jono mengangkat tangannya.

"Iqbal pak" celetuk salah satu siswa laki² yang duduk paling depan, ia menunjuk pria yang menggoda tira saat perkenalan tadi (masih ingatkan?).

"Iqbal? Kamu bersedia? " Tanya pak jono pada iqbal.

"Iya pak, saya bersedia" jawab iqbal yakin.

Tak salah sih jika iqbal menjadi ketua kelas, karna iqbal terlihat seperti orang yang disiplin dan tegas, walau sedikit ada jiwa fakboy yang bersarang dalam tubuhnya, tapi itu tak masalah bukan.

"Baik, alina tolong tuliskan. Selanjutnya wakil ketua kelas bapak yang pilih ya, tira kamu jadi wakil ketua ya?" Pinta pak jono menunjuk Tira.

" Hah saya pak? Eh Iya pak saya mau" tira sedikit kaget karna ia belum pernah menjadi pengurus kelas sejak SD, bahkan SMP pun ia tak pernah.

Sesi pemilihan pengurus kelas pun telah selesai, dengan ketua kelas yaitu iqbal, dan wakilnya yaitu tira, lalu sekertaris adalah popy dan bendaharanya yaitu linda.

Hai-hai !! Gimana ceritanya? Aku harap kalian suka ya❤️
-maaf untuk kata-kata yang ada unsur kasarnya-

TIRAMISUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang