Part 16 - Unwell

18 3 0
                                    

Sesampainya di kelas, tira mendapat tatapan yang tak biasa dari teman sekelasnya.

"Ngapain liat-liat?" Tanya tira, sedikit menaikkan nada bicaranya.

Teman sekelasnya pun hanya diam dan mengalihkan pandangan mereka, berusaha untuk mencari kegiatan.

Tira berjalan menuju tempat duduknya. Disana sudah ada ketiga sahabatnya.

"Aduh-aduh ibu ratu pagi-pagi udah sinis aja" goda anna pada tira yang baru saja mendudukkan bokongnya di kursi.

Tira hanya melirik sekilas ke arah anna.

"Eh udah pada ngerjain sejarah belum?" Tanya popy.

Anna menepuk dahinya
"Oh iya, gw lupa. Sini liat woy."

"Lupa apa sengaja"

"Lupa lah tolol, emangnya elo"

"Dih" ucap Anna sedikit menaikkan sebelah bibirnya.

Hari ini, kelas mereka mendapatkan jadwal olahraga.
Yang mana itu adalah mata pelajaran yang paling di sukai oleh tira. Berbanding terbalik dengan Anna yang sangat membenci pelajaran ini. Anna bilang bahwa dulu ia pernah terkena bola basket hingga ia jatuh pingsan dan meninggalkan beberapa bekas luka di wajahnya. Sejak itu, ia menjadi tak suka dengan olahraga terkhusus bola basket.

"Popy nadine" ucap seorang pria paruh baya yang memiliki postur tubuh ideal, dan kepala yang tak memiliki rambut di bagian depannya.

"Hadir pak" saut popy mengangkat satu tangannya.

Pak bambang mengabsen satu-persatu murid kelas X MIPA 2.

"Zidan Atmaja"

"Hadirr pak" ucap seorang pria yang memiliki nama zidan itu alias pemilik absen paling akhir dikelas tersebut.

"nihil ya berarti. Baik kali ini, kita mulai pembelajaran bab pertama yaitu permainan bola voli."

Pak bambang membuka buku absennya. " Iqbal mana ?" Tanya pak bambang.

"Saya pak"

"Kamu ambil bola voli di ruang OR ya"

"Siap pak" Iqbal berlari menuju ruang OR untuk melaksanakan perintah pak Bambang.

"Tira mana tira?"

"Saya pak" saut tira.

"Kamu tolong ambilkan peluit di meja saya yang paling depan."

Tira mengacungkan jempolnya dan langsung berjalan menuju ruang guru.

Sesampainya di sana, tira melihat Arga yang sedang berbicara dengan seorang guru di ujung sana.

"Ayolah bu, ibu kan baik" ucap arga berusaha meyakinkan bu baning.

Tadi Arga dkk bolos dari pelajaran bu baning yaitu mata pelajaran PKN. Dan ini bukanlah yang pertama kali Arga bolos, tapi sudah kesekian kalinya ia bolos dari pelajaran ini.

"Baik, saya beri kamu satu kesempatan lagi. Kalau kamu masih mengulangi lagi, bawa orang tua kamu kesini."

"Iya bu, saya janji."

Tira mendengar sedikit percakapan Arga dan bu baning. Tapi tira berusaha untuk tak memperdulikannya, ia terus berjalan menuju meja pak Bambang dan mencari peluit yang dimaksud oleh pak Bambang tadi.

Setelah menemukan apa yang ia cari, tira melihat ke arah bu baning.

Tidak ada arga disana, kemana laki-laki itu pergi? Tanya nya dalam hati.

TIRAMISUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang