Kini, Tira sedang berada di balkon kamarnya. Ditemani oleh bintang dan kesunyian malam. Ia sangat suka dengan bintang, karna baginya bintang itu memiliki cahaya yang unik.
Tira teringat akan kalimat yang pernah ia temui di sebuah buku."hal yang harus Kamu tahu, bahwa ada langit yang bertaburkan bintang, dan ada hukum moral yang harus Kamu tanam."
Tira mengambil buku dan sebuah pena. Seperti biasa, lagi lagi ia sedang menuangkan ide nya pada buku agenda kafe nya.
"Bagus nih buat santai-santai, terus sambil ngopi " ucapnya, setelah melihat gambar sofa balon (Bean bag) yang ada di internet.
"Hmm, lampunya yang mana ya, bagus semua gila" tira bingung memilih lampu yang tepat untuk kafenya karna banyaknya jenis lampu dari bentuk lonjong, bulat, bahkan ada yang segitiga.
Saat sedang asik melihat gambar di internet, tira mendapatkan notifikasi line dari seseorang yang tidak asing baginya.
Arga
"Hai, lagi apa?"
Tira menautkan alisnya, ia heran dari mana arga mendapatkan line nya, padahal tira tak pernah membagikan line nya kepada orang lain kecuali kepada sahabat dan keluarganya.
Arga
" Hai, lagi apa?"
"Hai kak, nggak lagi ngapa²in kok"
"Udah siap ?"
"Siap ngapain kak?"
"Lo lupa? Kita tadi janjian"
"Oh iya kak, ini baru mau"
"Jangan lupa di kirim ya"
"Apanya yang dikirim kak?"
"Lokasi rumah lo"
"Oh iya kak"
Send Lokasi Anda Saat Ini
"Oke, tunggu 15 menit lagi ya"
-Read
Tira buru² meletakkan buku dan hp nya, bagaimana bisa ia lupa bahwa tadi saat di sekolah arga mengajaknya pergi. Untung saja arga chat dengan tira. Ah ini gara-gara mama nya yang menyuruh pergi ke mall tadi sore, ia jadi telat pulang kerumah dan lupa dengan janjinya.
Flashback on
"Mah aku pulang ya" ujar tira menyalami livia. Mamanya baru saja pulang dengan ayah tirinya.
"Mah, minta uang dong, uang tira udah habis" memang benar uang tira habis karna ia pakai untuk belanja tempo hari saat teman-temannya main kerumah dan saat membelikan snack untuk Ara adik tirinya. Ia tak berani meminta uang kepada papanya, karna ia akan menunggu jatah sesuai waktu yang dikirim papanya. Kalau tidak, papanya tidak akan berhenti mengomel.
"Nih" ujar livia memberikan beberapa lembar uang kepada tira
"Buat jajan kamu" lanjutnyaTira tersenyum dan menerima uang tersebut
"Makasih mah" ujar tira, lalu menerima uang dari mama nya"Ikut mama ke mall bentar ya, mama mau ketemu temen, kamu jagain Ara" ujar livia pada tira, lalu membuka hp nya.
"Kan ada ayah, tira kan capek mah" ujar tira mengeluh pada mamanya, ia benar-benar letih karna sepulang sekolah ia langsung menjaga Ara yang tak henti-hentinya mengajak tira bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU
Novela JuvenilKetika menyayangi seseorang, kamu mungkin akan rela melakukan apa pun demi dirinya. Kamu bahkan rela melindunginya sepenuh hati dari segala rasa luka. Sangat disayangkan ketika orang-orang yang kamu lindungi adalah kalangan pertama yang membalikkan...