Saat ini mereka menuju rumah tira, sesuai dengan kesepakatan mereka tadi, mereka berempat mengendarai mobil tira, karna popy dan alina selalu diantar supir mereka saat ke sekolah. Sedangkan mika, ia mengendarai mobilnya sendiri saat kesekolah, tetapi karna tadi pagi ia tidak menemukan kunci mobilnya, jadi ia memesan grab untuk pergi ke sekolah.
Tira memarkirkan mobilnya di supermarket
"Rumah lo disini tir?" Tanya popy."ya kalik gue tinggal di swalayan, bisa gendut gue makanin snack di sana. Gue mau mampir bentar beli cemilan, sama kebutuhan gue juga udah habis, gue masuk dulu ya, mobil gue jangan dibawa kabur" ujar tira mengingatkan
"Yaelah iye² " ujar Alina, ia lalu melanjutkan tidurnya bersama mika, karna sewaktu diperjalanan mereka tertidur,
Dan Alina mengatakan ia kelelahan akibat membawa bakso saat dikantin tadi. Sangat tidak masuk akal bukan?.Tira memasuki supermarket, tidak lupa ia memakai cardigan hitam kesukaannya.
"Cemilan udah, shampo udah....
Oh iya mie instan, hampir aja kelupaan" ujar tira.Tira menatap rak tinggi yang berisikan mie instan dari mulai pedas, kuah, goreng, pokoknya lengkap paket komplit.
"Gilak ! tinggi banget raknya, gimana cara ngambilnya " tanya tira dalam hati, ia melihat-lihat sekitarnya berharap menemukan sebuah tongkat yang bisa ia gunakan untuk mengambil mie itu, namun nihil ia tidak melihat satupun tongkat disana.
"Mau yang mana ? " Celetuk seorang pria yang terlihat tidak asing dimata Tira.
"Eh, yang goreng 5 sama yang kuah 5" jawab tira,
Kayak pernah liat deh tapi dimana ya- ujar tira dalam hati.
"Bingung ya? Gue arga, senior lo yang tadi dikantin, inget nggak?" Tanya arga, ia menyadarkan tira yang sedang melamun
"Ah iya, kak arga yang tadi aku mintain sambel kan?" Tanya tira.
Ia tak menyangka, seniornya ini bisa mengingat wajah tira, padahal tira saja tak ingat kalau saja arga tidak memberitahunya tadi.
"Iya, btw gue saranin lo beli susu yang bikin tinggi deh, biar gampang ngambil barang ditempat tinggi kayak gini" canda arga untuk mencairkan suasana.
"Hehehe iya kak boleh dicoba, btw makasih kak dan maaf udah ngerepotin" ujarnya pada arga merasa tak enak hati.
"Iya sans, gue malah seneng bisa kenal sama lho" ujar arga tersenyum namun sedetik kemudian ia menyadari ucapannya.
Tira berusaha untuk mencerna apa yang barusan pria ini katakan.
"Mmmh gue duluan ya, udah ditungguin orang rumah" pamit Arga karna ia merasa suasana mulai canggung
" Iya kak, sekali lagi makasih " ujar tira tersenyum tipis
Arga pun membalasnya dengan senyum dan anggukan kepala, ia lalu berjalan meninggalkan Tira yang masih belum bisa mencerna perkataan arga tadi.
Tak mau ambil pusing, tira pergi ketempat dimana terdapat berbagai macam susu,
Ia membaca satu persatu manfaat susu yang tertera dikemasannya,
" Tinggi itu ke atas bukan ke samping" tira melihat tulisan itu di sebuah kemasan susu."Nah ini nihh" ujarnya mengambil susu kotak yang rasa coklat, karna tira kurang suka dengan rasa vanilla.
Tira membuka bagasi mobilnya lalu ia meletakkan belanjaannya yang banyak dan penuh dengan cemilan.
"Lama banget deh, lo makan dulu ya disana" tanya alina menyipitkan matanya karna ia baru saja terbangun akibat suara keras dari pintu bagasi yang ditutup oleh tira.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU
TienerfictieKetika menyayangi seseorang, kamu mungkin akan rela melakukan apa pun demi dirinya. Kamu bahkan rela melindunginya sepenuh hati dari segala rasa luka. Sangat disayangkan ketika orang-orang yang kamu lindungi adalah kalangan pertama yang membalikkan...