Hari ini adalah hari minggu, hari dimana orang-orang menghabiskan waktu dengan berbagai macam kegiatan.
Sama halnya dengan tira, ia mengisi hari minggu nya dengan mengunjungi kafe milik nya.Hari ini, tira menggunakan Hoodie maroon dengan bawahan celana hitam, tak lupa ia menggunakan tas selempang yang senada dengan celananya.
Ia mengoleskan sedikit bedak dan lipblam di bibirnya."Perfect" ucap nya saat melihat pantulan dirinya di cermin besar miliknya
"Loh bi sumi, kapan pulang?" Tanya tira kaget saat melihat bi sumi yang sedang berada di dapur sedang memotong bawang dan sayuran.
"Subuh tadi non" ucap bi sumi
"Non mau makan apa?" Tanya bi sumi."Nggak usah deh bi, tira mau sarapan di kafe aja, duluan ya bi" ucap tira lalu pergi meninggalkan bi sumi.
-------
"Aaaa si boss kangen tauu" ucap Bobi memeluk Tira.
"Gimana kafe?" Tanya tira saat bobi melepaskan pelukannya
"Masih sama, kadang rame kadang sepi"
"Gue rencananya mau dekor ulang, menurut lo gimana?" Tanya tira
"Gue setuju bos, tapi dana nya darimana bos?" Tanya Bobi
"Ada deh kalau itu biar bang vero yang mikirin haha" ucap Tira lalu mereka berdua pun tertawa
"Eh bos, mau makan apa?" Tanya bobi.
"Ck, kebiasaan lo mah, dibilangin jangan panggil boss. Panggil Tira aja, lagian lo lebih tua dari gue"
"Nggak bisa bos udah permanen di mulut hehe"
Tira menghela nafasnya
"Gue mau oatmeal yang kayak biasanya aja""Oke siap bos" ucap bobi lalu pergi meninggalkan Tira
Ting!!
Tira membuka ponsel nya
Alina : lg dimna?
kafe T
Alina : gue kesana ya
oke
Kafe T adalah kafe tiramisu, Milik tira.
"Nih bos sesuai pesanan" ucap bobi sambil membawakan oatmeal milik tira
"Thanks bob" ucap tira lalu memakan oatmeal nya
Tira memanggil bobi tanpa embel-embel kak ataupun panggilan yang ditujukan untuk orang yang lebih tua, karna saat itu bobi melarangnya memanggil dengan sebutan kak, karna ia merasa tak nyaman jika tira memanggil nya kak. Dan hal itu menjadi kebiasaan tira sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU
Teen FictionKetika menyayangi seseorang, kamu mungkin akan rela melakukan apa pun demi dirinya. Kamu bahkan rela melindunginya sepenuh hati dari segala rasa luka. Sangat disayangkan ketika orang-orang yang kamu lindungi adalah kalangan pertama yang membalikkan...