Ketika menyayangi seseorang, kamu mungkin akan rela melakukan apa pun demi dirinya. Kamu bahkan rela melindunginya sepenuh hati dari segala rasa luka.
Sangat disayangkan ketika orang-orang yang kamu lindungi adalah kalangan pertama yang membalikkan...
Kini jam sudah menunjukkan pukul 20.00 yang artinya hari sudah semakin gelap.
"Apa aja bi, yang penting bikin kenyang" ucap tira tersenyum.
Ia duduk di meja makan yang dekat dengan dapur, ia memperhatikan bi sumi yang mondar-mandir menyiapkan makan malam untuk Tira.
"Gimana sekolah nya non?" Tanya bi sumi.
"Kayak biasa bi, nggak ada yang spesial" ucap tira lalu ia tertawa.
"Oh iya, tadi bapak telpon katanya uang jajan non tira udah di kirim" maksud dari bapak yang di sebut bi sumi adalah Bernando, ayah kandung Tira.
"Asik... Belanja kita bi" gurau tira
Padahal dalam hatinya ia merasa sedih, tak bisakah ayahnya yang memberi tahu langsung pada dirinya. Bernando tak pernah menyimpan nomor tira, hal ini terbukti ketika hari itu saat tira menelpon ayahnya, Bernando selalu menanyakan siapa yang menelepon dirinya.
Ah mengingat hal itu membuat tira menjadi sedih, tira menatap kosong gelas berisi air putih di depannya. Ia tak menyangka bahwa dirinya bisa bertahan hingga detik ini, padahal dulu ia selalu berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Ketika mama dan papa nya memutuskan untuk bercerai, disitulah awal mula kehancuran dalam hidup tira. Walaupun kejadian itu sudah lewat bertahun-tahun yang lalu, akan tetapi memori itu masih membekas dalam benaknya.
