Will scars be waiting for me at the end of this darkness?
Or will someone hold my hand? (Song by: Baekchigi ft PUNCH (OST. School 2015) - Blow Away) - Kelvin Wijaya"Bu Esther." Esther hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sedikit untuk membalas sapaan dari murid-murid yang lewat.
Suara bola basket yang beradu dengan lantai kayu lapangan basket terdengar di telinganya. Esther mengerutkan keningnya, "kok ada suara bola basket? Kata Kelvin bukannya seluruh ekskul di liburin? Apa jangan-jangan..." gumamannya terpotong karena ia melihat Aiden sedang memegang bola basket berwarna hitam lewat di depannya. "Aiden!" Aiden langsung menoleh ke arah Esther dan menghembuskan napasnya.
Aiden berjalan menghampiri Esther dan memakai jaketnya kembali. "Ada apa bu?" Tanyanya.
Esther menatap Aiden dari kepala hingga ke sepatu yang di kenakannya. "Kamu... abis main basket atau gimana?" Esther menatap wajah pucat Aiden. "Kamu sakit!?" Tanyanya setengah berteriak.
Dengan keringat yang masih membasahi wajahnya, Aiden mengangguk. "Saya cuman flu aja, ntar palingan sembuh," balasnya.
Esther menghela napasnya. "Ibu udah denger kok beritanya. Kamu yang sabar ya?" Aiden hanya diam. "Kalo kamu mau cerit mending ceritanya ke ibu ya?" Aiden hanya mengangguk
"Iya makasih," balasnya singkat. Esther merasakan sesuatu yang janggal dari diri Aiden yang kini sedang menatap Eva dari kejauhan.
"Kamu beneran gapapa?" Tanyanya memastikan. Dari dalam lubuk hatinya, Esther yakin kalau Aiden sedang berusaha menyembunyikan sesuatu. Ntah apa yang ia sembunyikan, yang pasti Aiden belum berniat mengutarakannya.
Aiden tidak menggubris pertanyaan dari Esther. "Ga-gapapa kok," balasnya tergagap. Aiden segera melenggos pergi tanpa berkata apapun.
Esther langsung menatap ke arah Eva yang kini sedang berbicara kepada Arif. "Oh, lagi ngeliatin tukang selingkuh sama playboy kelas teri." Esther langsung menengok ke belakangnya dan berjalan agak menjauh.
"Kelvin! Kamu apa-apaan sih!?" Esther berusaha menetralkan detak jantungnya. Sang pelaku hanya tertawa kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kelvin langsung menatap ke arah yang di tatap oleh Esther. "Serius amet ngeliatnya." Esther hanya memutar matanya malas.
"Ya, ya, ya..." Kelvin mengeluarkan sebuah kotak kecil yang di bungkus oleh kertas kado. Esther mengerutkan keningnya. "Apa ini, Kelv? Kamu... gak akan ngeprank saya kan?" Tanyanya curiga.
Kelvin hanya menggelengkan kepalanya. "Guru favorit kok di prank?" Esther yang sudah kebal dengan gombalan Kelvin, hanya terdiam dan menginspeksi kado tersebut.
"Ini apaan? Kamu abis dari mana emang?" Tanya Esther.
Kelvin lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaannya karena Aiden kembali dengan beberapa buah cone dan bola basket di tangannya. "Aiden? Kamu..." Kelvin langsung menarik lengan Esther dan menggelengkan kepalanya.
"Jangan ganggu dulu," perintahnya dengan nada berbisik.
Esther hanya diam. Matanya mengikuti Aiden yang masuk ke dalam lapangan basket indoor sekolah tersebut. "Apa Aiden bakalan baik-baik aja?" Pertanyaan tersebut tidak sengaja terlontar dari mulut Esther.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bu Esther
FanfictionEsther adalah seorang guru BK dari SMA Taruna 2. Banyak yang menginginkan dirinya, tapi ia hanya tersenyum dan tidak mengindahkan tanggapan mereka. Sampai pada akhirnya ia jatuh hati kepada salah satu muridnya. Apakah ia bisa menahan perasaannya ata...