Esther menopang dagunya sambil menatap Aiden yang sedang mengerjakan PR. "Kamu kapan balik?" Aiden hanya diam.
Esther hanya menghela napasnya kasar dan menatap wajah pucat Aiden dari samping. "Bu Esther, keadaan sekolah gimana?" Esther hanya menghela napasnya kasar.
"Mantan kamu gak nyariin," ucap Esther lirih. Aiden hanya menganggukkan kepalanya pelan dan menatap ke arah jendela. "Daddy kamu... kemana?" Aiden hanya diam dan mengendikkan bahunya.
Suasana kembali canggung. Aiden sedang sibuk mengerjakan PRnya. "Kamu..."
"Sepupu Aiden bentar lagi dateng. Ibu bisa pulang kok." Aiden meletakkan bulpennya, lalu ia menatap ke arah jendela dan membukanya.
"Aiden!? Oh, Aiden..." suara wanita memanggil Aiden membuat Esther segera keluar dari kamar Aiden. Terlihat seorang wanita yang mengenakan long dress bewarna merah sambil menenteng handbag dengan warna senada dengan long dress yang di kenakan olehnya.
Wanita tersebut menatap Esther dengan bingung. "Who are you?" Esther hanya tersenyum kikuk.
"I-I'm..." wanita tersebut masih menatap Esther dengan lekat. "I-I'm..."
"Jiějiě (kakak)?" Panggil Aiden. Wanita tersebut langsung mengulurkan kedua tangannya dan tersenyum. Aiden langsung menyambut sepupunya dengan pelukan yang sangat erat. Esther hanya terdiam dan menghela napasnya lega.
"Nǐ shì shéi (dia siapa)?" Tanya wanita tersebut sambil menunjuk Esther. Aiden langsung menatap Esther yang sedari tadi berdiri kikuk. "Tā shì nǐ de qián nǚyǒu (dia mantan lo)!?" Aiden langsung menggeleng-gelegkan kepalanya.
Aiden masih memeluk sepupunya tersebut. Esther yang merasa kakinya sudah kebas dan canggung, melegakan tenggorokkannya. "Um... may I?" Esther menatap ke arah tas laptop yang masih di atas kasur Author. Wanita tersebut masih menatap Esther dengan penuh selidik.
Esther mengerutuki dirinya sendiri, lalu ia menghela napasnya. "M..m-my name is Esther. I'm h-his teacher." Ucapnya agak terbata-bata.
Wanita tersebut menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "I'm sorry if I make you afraid." Esther hanya tertawa garing dan tersenyum kikuk. Aiden melepaskan pelukannya dan menarik lengannya ke dalam kamarnya.
Esther langsung menahan kerah belakang Aiden dan menatapnya tajam. "Kamu mau ngapain!? Ayok ke bawah!" Aiden hanya tertawa kecil dan mereka bertiga ke ruang tamu dengan wanita tersebut di tarik oleh Aiden.
Esther tersenyum tipis dan menatap interaksi wanita tersebut dengan Aiden. "I'm sorry for the mess, Ms. Esther." Esther hanya menganggukkan kepalanya. "My name is Victoria Wong. I'm from China. My Relationship with Aiden is a cousin." ucapnya sambil tersenyum tipis.
Esther membalas senyuman Victoria. "Aiden already told me before." Esther melegakan tenggorokkannya. "Um... Aiden, kamu tadi belom selesai ngerjain PR toh?" Aiden menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, Aiden... ke atas dulu." Esther menganggukkan kepalanya. Aiden meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.
Victoria meletakkan satu kotak parfum dari brand Hermes. "This is..."
"Oh, you don't have to!" Esther mengembalikan kotak parfum tersebut sambil tersenyum. Victoria merasa sangat canggung.
"Um... does Aiden has problem at his school? I heard from him, that he doesn't want go to school. Is there anything I can help?" Esther yang di cecar pertanyaan seperti itu, hanya menghela napasnya dan tersenyum tipis.
Esther meremas ujung blazernya. "Y-yes, is it true, that he doesn't want to go to school. He..." Esther berusaha untuk tenang. "H-he doesn't want go to school because he bullied by his ex." Victoria hanya menghela napasnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bu Esther
Fiksi PenggemarEsther adalah seorang guru BK dari SMA Taruna 2. Banyak yang menginginkan dirinya, tapi ia hanya tersenyum dan tidak mengindahkan tanggapan mereka. Sampai pada akhirnya ia jatuh hati kepada salah satu muridnya. Apakah ia bisa menahan perasaannya ata...