#Bagian 6 Memalukan

107 56 22
                                    

Happy Reading 💕

* * * *

Rey yang menyadari gerakan Caca yang menutup hidung nya langsung mencium badan nya, dan benar saja badan Rey bau keringat dan bau matahari.

"S..sorry." ucap Rey yang menyadari bau badan nya yang mengganggu indra penciuman orang lain.

"It's okay." jawab Caca singkat.

Rey merasa malu sendiri dengan diri nya,tapi ia tetap berusaha untuk tetap bersikap dingin.

Kkkrrriiiinnnggg..... Kkkrrriiiinnnggggg....
Akhir nya hal yang paling di tunggu semua murid pun tiba,ya bel istirahat telah berbunyi, saat nya bagi semua murid untuk menyegarkan otak mereka yang telah bekerja keras untuk belajar, dan saat nya untuk mereka memberi asupan bagi cacing-cacing perut yang meronta-ronta.

"Ehh cepet bro, kita harus ke kantin sekarang, gue lupa tadi gorengan gue belom abis,keburu ketauan Pak Arif," ucap Dino menyadari gorengan yang tadi di pesan saat di kantin belum habis, dan tepat nya belum di bayar juga sih.

"Lo sama rey ajah lah, gue masih trauma asli, kuping gue masih kerasa sakit gara-gara di pelintir Pak Arif," saut Dion dengan tatapan kosong sambil mengelus kuping nya dan membayangkan kejadian tadi.

Dino langsung berpaling menatap Rey "Rey ke kantin yok,gue mau lanjutin makan gue, kan mubazir kalo sampe kebuang," ucap Dino dengan tatapan yang memelas.

"Oke.. " jawab Rey dengan singkat.

Mereka berdua pun pergi ke kantin dan meninggalkan Dion sendiri di kelas.

Sementara di kantin suasana nya sangat riuh,apalagi pada saat Rey dan dino berjalan menuju kantin, semua tatapan mengarah ke mereka, khususnya sih pada Rey.
Terdengar suara bisikan dari anak-anak yang berada di kantin, dan dapat di pastikan mereka membicarakan tentang Rey dan dua kawan nya yang tadi di hukum di lapangan.

"Eh liat deh,itukan Rey dan Dino yang tadi di hukum itu loh,tapi tumben berdua, biasanya kemana-mana selalu bertiga".

"Wahh, biarpun abis di hukum tapi gak nurunin rasa kagum gue ke Rey".

"Iya, ganteng banget asli".

Namun Rey tidak menghiraukan ucapan mereka semua, dan tiba-tiba ada gadis yang menghadang nya dan menyodorkan sebotol minuman.

"Rey, akoh denger Rey abis di hukum ya? Pasti panas ya? Pasti haus ya? Ini akoh bawain minum buat Rey, diminum ya jangan sampe gak di minum!" ucap Hana sambil terus menyodorkan minuman itu pada Rey, namun Rey sama sekali tidak peduli akan keberadaan Hana, sang kakak kelas yang begitu tergila-gila padanya.

"Eh Mbak akoh, kok minuman nya cuma satu, buat adek Dino mana Mbak?" celetuk Dino yang menyadari bahwa Rey sama sekali tidak menggubris hana,dia memang memanggil Hana sebagai mbak akoh karna Hana sealu mengatakan kata akoh,karna kata itu sangat lebay menurut nya.

"Apaan sih lo mbak-mbak, akoh bukan mbak lo,akoh kan gak ngomong sama lo,akoh ngomong sama Rey,heehh.." ucap Hana nyolot pada Dino sambil mengibaskan rambut nya dengan sebelah tangan nya.

"Tapi adek Dino juga haus, gak kasian apa sama adek Dino yang ganteng dan paling pitar ini." ucap Dino dengan muka yang memelas sekaligus meledek Hana.

Mentari Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang