"Cemburu itu sifat dasar manusia yang tak bisa rela, melihat orang yang di cinta bersama dengan dia yang telah atau belum kita kenal sebelumnya,"
* * * *
"Za lo bisa ngasih tumpangan gak ke Caca, kasian dia takut telat," ucap Kak Andi tiba-tiba.
"Hah....." kaget Caca.
"I...iya boleh dong pasti nya," saut Reza dengan senyum sumringah.
"Ehh..engg..." tolak Caca namun di potong oleh Kak Andi.
"Ssstttt....udah cepet, gak ada penolakan, nanti kamu telat!" tukas Kak Andi.
"Ayo Ca," ajak Reza tersenyum sumringah.
Caca terlihat bingung, ia mau menolak tapi tidak enak, tapi Caca tidak ada pilihan lain selain ikut dengan Reza.
"Ya...yaudah deh," pasrah Caca.
Reza tersenyum puas, dan segera menyalakan motor nya.
"Gue duluan ya kak," pamit Caca.
"Iya kak, gue juga duluan ya," lanjut Reza.
"Iya, lo hati-hati ya bawa Caca, jangan sampe kenapa napa," peringat Kak Andi.
Reza mengangguk melontarkan senyum pada Kak Andi dan menjalankan motor nya.
Suasana terasa begitu canggung bagi Caca, bagaimana tidak, ini adalah kali pertamanya ia berboncengan dengan Reza, bukan perihal kenapa nya, tapi perihal siapa Reza, mungkin setelah ini ia akan menjadi pembicaraan satu sekolah.
"Ca, pegangan ntar jatoh loh," ucap Reza sambil mengendarai motor nya.
"Nggak usah," bantah Caca.
Reza tiba-tiba me-rem mendadak motor nya dengan sengaja, tentu saja ini bertujuan agar Caca berpegangan pada pinggang nya.
Ckittt...
Caca kaget bukan kepalang, ia sontak melepaskan tangan nya yang memeluk pinggang Reza.
"Kenapa di lepas Ca? Kan gue bilang juga pegangan," tanya Reza sambil menjalankan kembali motor nya.
"Apaan sih kak," sewot Caca.
Apaan sih nih orang, sengaja apa ya nyari-nyari kesempatan' batin Caca.
Reza hanya tersenyum miris menyikapi sikap Caca yang gak peka maksud dari Reza.
Memasuki gerbang sekolah banyak sekali pasang mata yang menyambut kehadiran mereka, hal ini tentu saja membuat Caca risih, apa lagi terdengar bisikan-bisikan tukang ghibah yang siap memperbincangkan nya.
"Gue kekelas duluan," ucap Caca setelah turun dari motor.
"Eh tunggu, bareng," pinta Reza.
Sebuah mobil berwarna merah terparkir tak jauh dari tempat mereka, dan sesosok pria tampan dengan seragam yang rapi dan rambut sedikit berponi seperti oppa korea itu turun dari mobil nya, siapa lagi kalau bukan Rayyan Nugraha alias Rey yang membuat gempar kaum hawa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Senja
Teen Fictionsenja itu indah, tapi ia takkan pernah ada tanpa kehadiran sang mentari Cinta itu datang tanpa memberi kabar dan pergi tanpa berpamitan. Kita tidak tahu kapan cinta datang atau kapan cinta akan pergi menghilang, tapi setidak nya kita sudah menyiapk...