Happy Reading 💕
"apa yang kita lakukan saat ini, suatu saat nanti pasti akan menjadi sebuah kenangan yang tersimpan rapi dalam sebuah memori hati."
* * * *
"Ca..." panggil Rey.
Rey menoleh dan mendapati Caca yang tengah teridur pulas di mobil nya.
"Hadeuhhh malah molor nih bocah....." ucap Rey sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
Dengan terpaksa Rey pun turun dari mobil dan membukakan pintu mobil Caca.
"Hadeuhh nyusahin banget sih nih orang," gerutu Rey sambil berjalan memutari mobil nya.
Rey membuka pintu mobil dan hendak melepas sabuk pengaman yang di gunakan Caca, jarak Rey dan Caca sangat dekat, terasa hembusan hangat yang mengenai wajah Rey yang berasal dari hembusan nafas Caca, Rey terdiam sejenak sambil memandangi wajah Caca yang begitu cantik nya saat tertidur,rambut nya yang terurai,bibir nya yang merah muda tipis, dan bulu mata nya yang begitu lentik.
"Cantik juga nih orang, cuma sayang ajah jutek nya kebangetan," gumam Rey dalam hati nya sambil mengembangkan sedikit senyuman di wajah nya.
"Eehh apaan sih,,, woyy sadar Rey...hih amit-amit jangan sampe gue suka, jangan sampe..." gerutu Rey dalam hati nya sambil bergidik ngeri mengacaukan lamunan nya.
Rey merasa kesusahan menjangkau sabuk pengaman Caca karna terhalang oleh tangan Caca, saat hendak mengangkat tangan Caca ia sangat berhati-hati agar tidak membangunkan Caca, tapi keseimbangan Rey hilang hingga Rey terjatuh ke pangkuan Caca, dan Caca yang tertidur sontak kaget dan bangun.
"Aaaaaa...." teriak Caca yang kaget.
Plakk...
Tamparan tangan Caca yang melayang dan mendarat di pipi kiri Rey.
"Aww..." ringgis Rey sambil memegangi pipi nya dan keluar dari mobil.
"Lo ngapain hah? Lo.....lo gak macem-macem kan sama gue?!," sentak Caca dan refleks memeriksa tubuh nya.
"Lo....lo..." ucap Caca gugup sambil menunjuk ke arah Rey begitu dekat, namun belum selasai bicara Rey memotong omongan nya.
"Apa hah? Gue apa? Lo pikir gue cowok apaan hah, sembarangan maen tampar-tampar ajah, gak sekalian nih yang kanan belom kena," nyolot Rey menunjuk ke kening Caca lalu menunjuk ke pipi kanan nya.
Plakk...
Tamparan kedua mendarat di pipi kanan Rey.
"Berani ya lo tampar gue hah?" bentak Rey dengan muka yang marah.
"Tadi kan lo yang minta," timpal Caca.
Rey menggeram dengan akspresi seperti ingin mencakar tapi lalu tangan nya ia kepal kan karna kesal.
"Jawab pertanyaan gue, tadi lo ngapain aja hah pas gue ketiduran?" tukas Caca.
"Apa lo pikir gue cowok brengsek hah? ya kali gue ngapa-ngapain cewek kaya lo, mau di taro dimana heh muka gue," ucap Rey ketus sambil menunjukkan senyum yang sinis.
"Terus lo ngapain sampe di pangkuan gue gitu," tanya Caca dengan tatapan penuh curiga.
"Lo sadar gak lo itu ketiduran di mobil gue, kebo banget molor nya gue bangunin juga gak bangun-bangun, udah kaya orang mati ajah," ucap Rey ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Senja
Teen Fictionsenja itu indah, tapi ia takkan pernah ada tanpa kehadiran sang mentari Cinta itu datang tanpa memberi kabar dan pergi tanpa berpamitan. Kita tidak tahu kapan cinta datang atau kapan cinta akan pergi menghilang, tapi setidak nya kita sudah menyiapk...