Kim Jungwoo

3.3K 543 13
                                    

Senyum hangat pasti selalu terpampang di wajah manis sekaligus tampan milik seorang Kim Jungwoo. Ceo muda perusahaan Kim yang juga bergerak dibidang otomotif. Berjalan dengan santai di perusahan yang sudah menjadi rekan bisnisnya selama bertahun-tahun. Benar sekali, itu perusahaan Moon. Jungwoo sangat menyukai Taeil, baginya Taeil merupakan penyelamat. Dari semua kejadian yang Jungwoo alami dimasa lalu, Taeil lah yang selalu disisinya. Sebagai seorang sahabat. Namun disisi Jungwoo menginginkan lebih dari sahabat. Tapi Jungwoo tahu kalau Taeil tidak pernah menyukai seseorang lagi termasuk untuk menyukai dirinya.

"Taeil hyung" Jungwoo memeluk lengan Taeil.

"Jungwoo, aku sedang bekerja" Taeil sedikit bergerak untuk melepaskan tangan Jungwoo.

"Hyung" Jungwoo mengerucutkan bibirnya.

"Bukankah hari ini kau ada meeting client?" Taeil menghentikan pekerjaannya, dan merubah posisinya  menghadap Jungwoo.

"Aku serahkan semua pada Ten. Hari ini aku ingin bersamamu hyung"

"Kau gila?! Menyerahkan semua pada sekretarismu? YaTuhan, Jungwoo kau sudah jadi CEO sekarang! Berhentilah bermain-main" Taeil terlihat sedikit marah sedangkan Jungwoo hanya cemberut. Imut sekali.

"Hari ini saja hyung, please?" Jungwoo mengeluarkan senjata terampuh nya, memohon tapi menampilkan puppy eyes nya.

"Tidak Jungwoo. Ayo kembali, akan aku antar" Taeil melepas kacamatanya, kemudian beranjak sambil menarik pergelangan tangan Jungwoo.

"Kim Doyoung, jika sudah selsai letakan dimejaku. Jangan lupa revisi laporan keuangan, kau harus lebih teliti" Setelah di iya kan oleh Doyoung, Taeil menarik Jungwoo untuk diantarkannya kembali ke kantor.

Diperjalanan pun tidak banyak Taeil bicara pada Jungwoo, hanya ada pertikaian kecil antara dua sahabat itu. Sesampainya di kantor milik keluarga Kim, Taeil malah yang meminta maaf atas perbuatan Jungwoo kepada Ten (Sekretaris Jungwoo).

"Jungwoo, jadilah anak yang baik," Taeil mengusak lembut rambut milik Jungwoo,

"Kita bukan remaja lagi Jungwoo," Sekarang Taeil malah mencubit gemas pipi Jungwoo

"Percayalah aku akan selalu akan menjadi sahabatmu" Taeil tersenyum hangat, tapi Jungwoo tersenyum kecut.

"Aku akan kembali ke kantor kasihan Doyoung" Taeil menepuk pundak Jungwoo sebelum pergi.

Jungwoo tersenyum miring melihat punggung Taeil yang semakin menjauh. Jungwoo tidak berbohong dengan perasaannya, baginya Taeil adalah segalanya, dan akhir-akhir ini ada yang membuat Dirinya kesal, Taeil selalu menyebut nama Doyoung ditiap pembicaraan mereka. Perlu dicatat, Taeil hanya milik Kim Jungwoo.

"Berhenti melamun" Ten memukul pelan kepala Jungwoo dengan segulung kertas ditangannya.

"Ada masalah? Taeil lagi?" Hanya Jungwoo jawab dengan anggukan kepala. Ten hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.
.
.
.
.
.
.
"Kau belum pulang?" Jungwoo membuka pembicaraan setelah menjatuhkan dirinya disofa empuk yang ada di ruang kerja Taeil.

"Sebentar lagi" Taeil masih sibuk dengan grafik-grafik dilayar tab miliknya.

"Hmm.. baiklah, aku tunggu" Jungwoo  memutuskan memainkan ponselnya.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, tapi Taeil juga belum kunjung pulang. Sejujurnya Jungwoo juga bosan menunggu, tapi tak lama setelah itu Taeil sudah membereskan semua pekerjaannya.

"Jungwoo?"

"Hmm?" Jungwoo menoleh,

"Ingin makan malam bersama?" Jungwoo mengajak Taeil.

"Boleh" Taeil mengiyakan ajakan Jungwoo.

Akhirnya mereka berdua meninggalkan kantor dengan menggunakan mobil milik Jungwoo. Mobil Taeil? Tentu Ia tinggal, lagipula Taeil masih punya banyak.

Jungwoo mengajak ketempat makan favorite mereka berdua. Menghabiskan waktu malam bersama Taeil, berbagi canda dan tawa, terkadang dad jokes Taeil yang Jungwoo tidak mengerti cukup mencairkan suasana malam ini. Sudah lama juga Jungwoo tidak merasa selepas ini. Ini semua berkat Taeil, segalanya bagi Jungwoo.
.
.
.
"Ingin mampir?" Taeil menawarkan.

"Tentu" Jungwoo berfikir dapat bermalam di apartemen Taeil malam ini. Tapi semua sirna saat pintu apartemen Taeil terbuka terdengar suara yang sangat Jungwoo kenal.

"HYUNG!! AKU MERINDUKANMU" Pemuda itu memeluk Taeil. Jungwoo mendengus melihat Haechan keluar dari sana.

Jungwoo juga sadar jika Haechan menatapnya tidak suka.

"Sedang apa kau disini?!" Haechan bertanya dengan nada ketus.

"Pergi, jangan pernah kau dekati lagi Taeil hyung, Kim Jungwoo" Haechan mendekatkan dirinya pada Jungwoo yang tersenyum miring.

"Haechanie! Sopanlah sedikit!" Taeil memarahi Haechan.

"Hyung aku tidak mau kau berurusan lagi dengan dia!" Jungwoo geram mendengar ucapan Haechan saat ini. Tapi sebisa mungkin Jungwoo menahan emosinya.

"Haechanie, kami bersahabat, Jungwoo sahabat sekaligus rekan kerjaku. Berhenti bersikap kekanakan Moon Haechan!" Dan lagi-lagi keributan terjadi.

"Aku akan menemukan buktinya!" Haechan mengarahkan telunjuknya didepan wajah Jungwoo, kemudian menarik Taeil untuk masuk kedalam meninggalkan Jungwoo diluar.

Jungwoo mengepalkan tangannya, wajahnya merah padam menahan amarah. Sampai akhirnya Jungwoo berlenggang pergi.

Baru saja keluar dari basement apartment, Jungwoo menangkap siluet seorang Doyoung berjalan ke arah dimana Taeil tinggal. Jungwoo langsung menepikan mobilnya dan keluar mengejar Doyoung.

"Doyoung!" Jungwoo menarik pergelangan Doyoung.

"Ah, Jungwoo isanim. Ada apa?" Doyoung sepertinya terkejut melihat Jungwoo.

"Mau kemana?" Jungwoo fokus pada kantung yang Doyoung bawa.

"Pulang tentu saja. Kenapa?" Jungwoo menyipitkan mata.

"Pulang?" Hanya anggukan kepala sebagai tanda jawaban.

"Boleh aku bermalam?" Jungwoo tau setelah pertanyaan ini Doyoung terlihat berfikir.

"Anu... Sebenarnya aku tidak masalah, tapi sepupuku juga menginap di apartemen ku. Apa Jungwoo Isanim mau? Apartemen ku juga tidak terlalu luas tapi cukup nyaman" Doyoung menawarkan,

"Ah, kalau begitu aku pulang saja. Sampai jumpa Kim Doyoung. Satu lagi cukup panggil aku Jungwoo, aku lebih muda darimu. Sampai jumpa" Jungwoo segera masuk mobil dan menjalankan mobilnya kembali ke rumah. Selama diperjalanan, Jungwoo menggigit kukunya gelisah. Terutama setelah tau kalau Doyoung tinggal disekitar apartemen Taeil.
.
.
.
.

TBC

Hai pendek ya chap ini😣 tapi aku berniat double up sih hehe.. jadi ini side story dari Jungwoo yaa..

Sayang banget sama jungwoo 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayang banget sama jungwoo 😭

Bikin penasaran atau kalian dah bisa nebak jalan ceritanya? Ayo komen yang mau bikin konspirasi wkwk..

Semogga suka yaa

Xoxo🌙🐰

✔️Four Seasons [Taeil X Doyoung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang