La La Lost You

2K 325 22
                                    

Doyoung tidak bergeming saat Jaehyun memberikan sebuah ciuman, Doyoung tidak membalas saat Jaehyun mulai memperdalam ciumannya. Mata Doyoung panas, hatinya mendadak sakit, tubuhnya tidak bisa digerakkan sampai suara Taeil memergoki kegiatan mereka yang membuat Doyoung sadar dan akhirnya mendorong Jaehyun untuk menjauh.

"H-hyung" Doyoung melihat bagaimana Taeil menjatuhkan boneka yang baru saja mereka dapatkan dari sebuah permainan. Dia tidak baik-baik saja.

"Berhenti disana!" Taeil berteriak saat Doyoung ingin mendekat. Nafas Taeil memburu menahan amarah tapi disatu sisi sorot matanya terlihat sedang menahan rasa sakit di dadanya.

"Hyung ini salah paham" Doyoung tetap berusaha mendekat tetapi tangannya ditahan oleh Jaehyun.

"Aku tahu semua Doyoung" Taeil menjeda kemudian menarik nafasnya

"Selama ini kau berbohong padaku, kau tidak pergi bersama Taeyong bukan?" Mata Taeil terlihat berkaca-kaca, suaranya sedikit bergetar namun Taeil tetap melanjutkan perkataannya.

"Aku menyerah Doyoung dan kau Jaehyun aku ucapkan selamat tolong jaga Dia" Jaehyun tentu saja tersenyum mendengarnya.

"Hyung-"

"Sekarang kau bebas Doyoung. Terima kasih atas kebahagian juga harapan yang kau berikan untukku. Sampai jumpa Kim Doyoung" Taeil pergi, Ia pergi meninggalkan Doyoung dan juga Jaehyun disana.

Doyoung ingin mengejar namun hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Doyoung sedikit meronta saat Jaehyun mengajaknya untuk segera berteduh, dadanya terasa nyeri. Doyoung berhasil lepas dari cengkeraman Jaehyun dengan hentakan sekuat tenaga. Dirinya berlari sambil memanggil nama Taeil, Doyoung harus menjelaskan semuanya, Taeil harus tau perasaannya, Doyoung menyukainya bahkan mencintainya. Doyoung memungut boneka yang sekarang sudah basah dan kotor dan memeluknya, apakah Ia bisa mendapatkan kesempatan kedua? Doyoung terlalu bodoh untuk menyadari perasaannya, sehingga Taeil menyerah disaat Doyoung baru akan memulainya. Doyoung menyesal.

Doyoung berjongkok sambil memeluk boneka kelinci itu, tidak peduli dengan air hujan yang terus menghantam dirinya. Semua terjadi hingga Jaehyun menemuinya, Jaehyun membopongnya kemudian membawanya kedalam mobil. Doyoung tidak bicara sepatah katapun, pandangan kosong hanya menatap apa yang ada didepannya. Jaehyun menutupi tubuh Doyoung dengan coat miliknya dan menyalakan penghangat didalam mobil.

"Doyoung?"

"Tolong antar aku ke apartemen dekat gedung putih" Doyoung menghapus air matanya dan masih berusaha tersenyum kepada Jaehyun.

Doyoung berterima kasih pada Jaehyun yang telah mengantarnya. Tidak, Doyoung tidak membenci Jaehyun, Ia tidak bisa membencinya. Doyoung berjalan gontai, Jaehyun yang melihatnya tidak tega tapi Doyoung menolak untuk membantunya berjalan walau sampai depan pintu apartemennya.

Doyoung masuk kedalam namun Taeil tidak disana. Air mata Doyoung mengalir begitu saja, Ia tidak tahan ternyata rasanya sesakit ini. Dirinya mengakui kalau Ia adalah orang yang bodoh tentang perasaan, tubuhnya merosot Doyoung memeluk lututnya kemudian menangis sejadi-jadinya. Benar kata pepatah penyesalan selalu datang dibelakang.






Matanya sembab, keadaannya sangat berantakan. Doyoung tertidur dikamar Taeil, bahkan Dirinya menangis kembali saat aroma Taeil masih sangat menyengat dikamar itu. Pagi hari, Doyoung belum menemukan Taeil kembali ke apartemen. Dengan keberanian serta sedikit makeup di wajahnya untuk menutupi kacaunya Doyoung berangkat ke kantor, siapa tahu Taeil sudah ada disana. Doyoung memaksakan senyumnya, berusaha seakan semua baik-baik saja.

Harapannya pupus, Taeil tidak datang. Doyoung menunggunya bahkan mengirimkan pesan tapi Taeil tidak menjawabnya. Doyoung kembali menangis, semua terasa hampa. Doyoung terus menyalahkan dirinya sendiri, Ia membuat Taeil sakit dan kecewa diwaktu yang sama. Tolong jangan katakan bahwa Doyoung cengeng saat ini, karena masalah hati bisa menjadi serumit ini.
.
.
.
.
.
.
.
Timbangan badannya semakin menurun dari hari ke hari. Sudah tepat satu minggu Taeil tidak kembali dan sama sekali tidak membalas semua pesan yang Doyoung kirimkan. Taeyong tidak tega melihatnya, setiap hari sepupunya itu terus menemaninya. Begitupun dengan Jaehyun yang berusaha menghibur Doyoung. Jujur Doyoung merasa terhibur dengan kehadiran Jaehyun, namun semua tidak berlangsung lama. Setelah Jaehyun berpamitan Doyoung akan kembali teringat bagaimana cara Taeil memperlakukannya. Semua berbeda dengan yang Jaehyun berikan kepadanya, anggap saja raganya milik Jaehyun namun hatinya masih memilih Taeil.

✔️Four Seasons [Taeil X Doyoung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang