Call You Mine

2.9K 340 48
                                    

Doyoung meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat sakit dan juga lelah. Kepalanya menoleh kearah kanan, matanya membulat padahal baru saja Ia terbangun dari tidurnya. Doyoung kembali terkejut saat tahu jika Ia tidak menggunakan apapun ditubuhnya, hanya selimut yang menutupi dan tangan kekar yang melingkar diperutnya.

Rasanya seperti mimpi, Doyoung mencoba mencubit pipinya sendiri kemudian meringis sakit. Ternyata ini bukan mimpi, apa yang mereka lakukan semalaman benar-benar terjadi. Seketika saja pipi dan telinganya memanas, Doyoung yakin pasti muka hingga telinganya bersemu merah.

"Good morning baby bunny" Suara serak khas orang bangun tidur mengalun di telinga Doyoung.

Taeil membenarkan posisinya untuk bersandar pada kepala ranjang, tangan kirinya digunakan untuk membelai rambut Doyoung yang kini masih tidak beranjak dari posisi tidurnya. Doyoung enggan beranjak karena malu, mukanya juga memerah melihat tubuh bagian atas Taeil terekspos, hanya selimut tebal yang menutupi bagian bawahnya.

"Apa sakit?" Doyoung mengangguk sebagai jawaban,

"Mau makan? Biar aku bawakan" Doyoung menggeleng.

Taeil gemas melihat tingkah kelincinya ini. Taeil bangun, menyibakkan selimutnya yang otomatis membuat mata Doyoung terpejam, Ia tidak mau melihat monster milik Taeil.

"Honey?" Doyoung masih memejamkan matanya.

"Doyoungie?"

"Baby bunny ayo buka matamu"

Doyoung membuka matanya, wajahnya semakin memerah layaknya tomat, wajah Taeil sangat dekat. Doyoung ingin membuang mukanya tapi Taeil menahannya untuk sekedar mengecup bibir itu.

"Maaf aku terlalu bersemangat semalam" Taeil mengusap pelan luka yang ada di bibir Doyoung.

"Aku mencintaimu Kim Doyoung" Taeil beralih pada kening Doyoung untuk diciumnya lama.

"Hum, Aku juga mencintaimu Taeil hyung" Doyoung memejamkan matanya merasakan hangat bibir yang menempel di keningnya.
.
.
.
.
.
.
Doyoung dan pastinya Taeil berdiri didepan pintu mewah mansion Jaehyun. Taeil memasang wajah seperti biasa, namun tidak dengan Doyoung yang terlihat gugup. Tidak lama pintu itu terbuka menampilkan Taeyong yang menghambur kedalam pelukannya Doyoung.

"Dua hari kau kemana saja bodoh!" Suara Taeyong serak, Doyoung yakin kalau laki-laki ini habis menangis.

"Aku kira kau frustasi dan bunuh diri" Taeyong melepaskan pelukannya,

"Kau?!" Taeyong menatap Taeil penuh keterkejutan.

"Selamat siang" Taeil hanya menyapa.


Bughh!

Hantaman keras melayang dipipi  Taeil, siapa lagi kalau bukan Taeyong yang melakukannya. Doyoung memekik melihatnya, tapi Taeil terlihat hanya meringis dan memegang pipinya.

"Bodoh! Kenapa baru muncul eoh?! Doyoung hampir menjadi gila permanen dan hampir mati karena kau menghilang Moon Taeil!!" Sebenarnya Doyoung tidak menyangka kalau Taeyong akan berkata seperti itu, awalnya Doyoung khawatir kalau Taeyong akan mengusir Taeil.

"Cepat masuk, aku yakin semua ingin menghajarmu" Taeyong berlalu masuk kedalam disusul Doyoung dan Taeil dibelakangnya.

Semua berkumpul diruang pusat mansion, suasana terlihat sangat tegang. Apalagi Jaehyun dan Taeil saling menatap tanpa ekspresi.

"Terima kasih" Semua tertegun mendengar ucapan itu keluar dari mulut Taeil.

"Terima kasih sudah menjaga Doyoung selama ini"

✔️Four Seasons [Taeil X Doyoung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang