Haechan (2)

3.1K 460 87
                                    

Haechan hanya memandangi halaman belakang dari balik jendela kamarnya. Dirinya memutuskan untuk masuk ke kamar dikarenakan mood nya menjadi tidak baik semenjak pembicaraan tadi. Haechan hanya ingin mengurungkan dirinya dikamar sebagai tanda protes dan meluapkan rasa kesalnya.

Disisi lain Haechan penasaran sebenernya apa yang terjadi, tidak ada salahnya kan jika bertanya pada Mark? Akhirnya Haechan kembali menuju ruang tengah, tetapi Ia tidak menemukan Mark disana.

"Ck, apa dia itu sebenarnya maling?" Haechan menggerutu.

"Haechan"

"Kau mengagetkan bodoh!" Haechan memukul lengan Mark yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya.

"Maaf" Ucap mark singkat.

"Ada yang ingin aku tanyakan. Pertama, sebenarnya ada apa? Kedua, kenapa Taeil hyung menugaskanmu?" Haechan melipat tangannya didepan dada.

"Aku hanya ditugaskan untuk menjagamu, dan aku tidak bisa menjawab pertanyaan pertama"

"Kenapa?" Haechan dongkol.

"Aku tidak dibayar untuk itu" Jawaban Mark sepertinya membuat Haechan ingin memukul pria dihadapannya ini.

"Akan aku bayar, cepat beri tahu"

"Tidak, hanya Taeil hyung yang bisa membayarku"

"Kau itu kenapa sih?! Yasudahlah terserah!" Haechan menghentakkan kakinya saat pergi menjauhi Mark.

"Dan satu aku tidak butuh dijaga dan diawasi! Aku bisa menjaga diriku sendiri! Pergilah!" Kalimat final Haechan sebelum Dirinya membanting pintu kamar.

Haechan menjatuhkan tubuhnya diatas kasurnya yang nyaman. Mood nya semakin hancur, akibat kedatangan Mark. Sepertinya kabur merupakan hal terbaik untuk saat ini, Ia bisa menginap di apartemen Jaemin nanti.

Haechan mengganti baju dan membawa beberapa barang yang akan dibawanya. Setelah semua siap, Haechan memastikan kalau Mark tidak melihat Haechan sekarang. Dengan cepat, Haechan mengeluarkan sebuah mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan mansion.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Haechan memarkirkan mobilnya di salah satu mall besar dikota ini. Dengan santai Haechan masuk kedalam walau sekedar untuk makan malam. Haechan makan di salah satu tempat makan yang terdapat ruang vvip agar Dirinya dapat menikmati makanannya sendiri. Semua berjalan normal, Haechan menikmati acara kaburnya. Haechan berpikir kalau sekarang Mark sedang panik karena dirinya menghilang.

Haechan berjalan kembali ke parkiran mobil, terlihat sangat sepi karena hari semakin larut. Haechan bersenandung kecil, tangannya membawa satu kotak pizza untuk Jaemin.

"Hei" Baru saja Haechan menoleh,

Sebuah mobil van hitam berhenti melesat di belakangnya, mulutnya di bekap, Ia diseret paksa oleh orang-orang bertopeng untuk masuk kedalam mobil. Haechan memberontak saat tangannya diikat. Haechan terus memberontak tapi tenaganya kalah oleh dua orang yang sedang mengapitnya.

"Queen kami sudah dapat orangnya"

"Baik"

Haechan pun dapat mendengar orang yang duduk didepan sedang menelpon seseorang yang tadi di panggil Queen. Siapa Queen?

Mobil berhenti dipinggir jalan sebuah jembatan besar. Haechan diangkat paksa oleh orang-orang itu ke pinggir sungai. Haechan dapat melihat sungai besar yang ada dibawahnya. Haechan takut, Haechan memberontak hingga akhirnya ikatan ditangannya lepas, namun terlambat, Ia sudah dilempar kedalam Sungai.

Haechan tidak dapat berkutik, dinginnya air sungai menusuk hingga tulangnya meskipun ini adalah musim panas. Haechan jatuh semakin dalam, apakah sekarang Ia akan menyusul orang tuanya? Didalam hati Haechan terus meminta maaf pada Taeil karena tidak menurut.

✔️Four Seasons [Taeil X Doyoung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang