Christmas

1.9K 320 79
                                    

"Selamat Natal!" Taeyong sangat excited sampai-sampai Ia bangun kelewat pagi dan membangunkan semuanya.

Doyoung yang sebenarnya masih merasa tidak enak badan memaksakan diri untuk terbangun. Ia melihat notif yang masuk, tidak banyak hanya ucapan natal pada umumnya. Dari semua itu tidak ada satupun notif dari Taeil. Doyoung menghembuskan nafasnya kasar, memang sudah waktunya Ia menyerah bukan? Dengan langkah gontai Doyoung membersihkan diri dan memakai pakaian pemberian Taeyong baru kemudian menuju ke ruang tengah mansion Jaehyun yang ternyata sudah ada pohon natal besar disana.

"Kalian menghiasnya tidak bersamaku" Doyoung mengerucutkan bibirnya.

"Hei aku juga tidak ikut, hanya Taeyong dan Jaehyun yang menghiasnya" Johnny bersuara dari balik sofa.

"Tapi aku menyisakan bintang besar untuk kau letakan diatas sana" Taeyong memeluk Doyoung dan mencium pipinya.

"Apa kau berani menaiki tangga?" Kini Jaehyun berada dibelakang mereka.

Tentu saja Doyoung mengangguk antusias. Dengan perasaan senang Doyoung langsung menaiki tangga dan memasang bintang itu disana.

"Selamat natal! Johnny hyung ayo tangkap aku" Doyoung memasang ancang-ancang untuk melompat.

"Hei hei!" Langsung Johnny memasang posisi siap untuk menangkap Doyoung.

Setelah bintang itu terpasang sempurna, semuanya memutuskan untuk berfoto disana. Banyak sekali foto yang mereka ambil apalagi Doyoung yang banyak mengambil gambar. Setelahnya mereka makan bersama, kebahagian terpancar diantara mereka. Banyak sekali tawa yang keluar, terasa sangat hangat.

"Ayo keluar! Bagaimana?" Doyoung mengeluarkan jurus andalannya agar mereka menuruti permintaannya.

Siapa yang tidak luluh dengan wajah Doyoung yang memelas seperti itu. Sangat gemas sampai-sampai semua yang disana sangat ingin mencium pipi putih yang menggembung itu. Akhirnya mereka menyetujui untuk berjalan-jalan diluar. Namun sialnya saat mereka siap berangkat ternyata diluar sana yang tadinya cerah untuk ukuran musim dingin malah berubah menjadi badai salju. Yang sudah pasti rencananya gagal untuk keluar. Taeyong memberi ide untuk menonton film bersama di home theater, lagipula banyak film bagus yang bisa mereka tonton secara maraton sampai nanti.

Doyoung duduk disebelah kiri Jaehyun, Ia menyenderkan kepalanya pada bahu Jaehyun. Tangan Jaehyun juga menggenggam tangan Doyoung. Sebenernya Doyoung tidak ingin seperti ini, Doyoung sudah egois tentang perasaannya, tapi Ia butuh sandaran walau sebenarnya ini menyakitkan baginya juga bagi Jaehyun.

Sepertinya sudah 3 film yang mereka tonton, Doyoung juga dapat melihat Taeyong yang juga meletakan kepalanya disisi lain pundak Jaehyun, Taeyong tertidur. Doyoung melihatnya tersenyum, Ia langsung menarik kepalanya dan berpindah ke pundak Johnny dengan alasan ingin berganti posisi. Lagipula Johnny tidak masalah, malah tangannya malah melingkar di pundak Doyoung, sesekali tangan besar itu menyentuh pipi Doyoung untuk diusapnya.

"Ayo sudah hampir tengah malam, apa kalian tidak mengantuk? Taeyong sudah tepar sedari tadi" Jaehyun terkekeh.

"Hum! Aku juga sedikit mengantuk" Doyoung

"Taeyong?" Jaehyun berusaha membangunkan Taeyong.

"Jaehyun sepertinya kau jangan membangunkannya. Um? Apa kau tidak kasihan padanya, Dia belum tidur cukup bukan? Lebih baik diangkat dan dibawa ke kamar saja. Jika kau keberatan aku saja yang mengangkatnya" mendengar Doyoung berkata seperti itu tentu saja Jaehyun menolaknya, karena Jaehyun tidak akan membiarkannya bekerja keras apalagi mengangkat Taeyong lebih baik Ia yang mengangkat.

Hup

Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong ke gendongannya. Doyoung membantu tangan Taeyong untuk melingkar di leher Jaehyun karena Ia digendong seperti koala.

"Johnny temani aku minum sebentar nanti, ada yang ingin aku bicarakan" Ucap Jaehyun sebelum membawa Taeyong ke kamar.

Johnny juga langsung menuju ruang minum khusus yang ada dibawah tanah mansion dan Doyoung masih berdiri didepan pohon natal yang bersinar karena lampu-lampu yang menghiasinya. Doyoung mengeluarkan sebuah hiasan cantik berbentuk bulan sabit, Doyoung menggenggam dengan kedua tangannya yang mengepal seperti orang berdoa.

"Tuhan jika ini adalah permintaan terakhirku apa kau akan mengabulkannya?" Doyoung memejamkan matanya.

"Biarkan aku bertemu dengan Taeil hyung walaupun hanya sekali. Aku merindukannya" genggamannya semakin mengerat.





"Aku benar-benar mencintainya"

Doyoung mengakhiri doanya, Ia menggantung benda kecil itu pada sisi pohon natal, berdekatan dengan lampu kelinci kecil disana. Doyoung tersenyum kecil saat cahaya lampu itu menyinari bulan cantik yang baru Ia gantung.

"Selamat natal Taeil hyung" Kalimat terakhir sebelum kembali ke kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Diluar dingin, apa tidak ingin masuk?" Orang dipeluk pun hanya menggeleng.

"Tidak, sudah malam tapi badai belum kunjung berhenti"

"Hmm, kau benar"

"Aku mencintaimu"

"Aku tahu"

"Selamat natal Taeil hyung"















































"Selamat natal Jungwoo"

Jungwoo membalikan tubuh Taeil untuk menghadapnya dan mengangkat dagu laki-laki bermarga Moon itu untuk menyatukan bibirnya, membawa kesebuah ciuman dimalam natal yang terasa kelam.






☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️







"Apakah tahun baru nanti kita bisa keluar? Aku ingin merayakannya diluar" Doyoung meminta pada Jaehyun yang sedang menyesap kopinya.

"Tentu, mari kita merayakannya diluar"

"Terima kasih"

"Anything for you"

TBC

Chap ini pendek hehehe ganyampe 1k karena aku mau double update sama yang kemaren😭

Aku lagi seneng soalnya Taeil up 2 selca + voice di bubble 😭💚

Aku lagi seneng soalnya Taeil up 2 selca + voice di bubble 😭💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taelca 😭💚

Happy satnite!
Thank you for your support 💕

Xoxo🌙🐰

✔️Four Seasons [Taeil X Doyoung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang