✔️Four Seasons [Taeil X Doyoung]

Summer Vacation; Doyoung disappeared !!

Taeil mencari Doyoung kesana kemari bersama dengan Jungwoo. Taeil khawatir karena Doyoung tidak ada dikamarnya saat mereka ingin mengajak Doyoung untuk makan malam bersama. Salahkan Taeil yang meninggalkan Doyoung seharian. Taeil terlihat sangat marah, tangannya mengepal menuju kamar Jaehyun berada. Ia menggedor pintu kamar yang Jaehyun tempati, baru Jaehyun membuka pintu wajahnya sudah dihadiahi sebuah pukulan dari Taeil.

"Apa masalahmu hah?!" Jaehyun memegang rahangnya.

"DIMANA DOYOUNG?!" Taeil benar-benar murka, emosinya tidak dapat ditahan.

"Mana aku tahu!"

"Jangan berpura-pura tidak tahu Jung Jaehyun!"

Taeil menerobos masuk kamar Jaehyun untuk mencari keberadaan Doyoung, namun nihil Doyoung tidak ada disana.

"Dimana kau sembunyikan Dia?! Aku tau kau membenciku tapi jangan libatkan Doyoung!" Taeil mencengkram kerah baju Jaehyun.

"Sudah ku katakan aku tidak tahu Moon Taeil!" Jaehyun melepaskan cengkraman tangan Taeil.

"Sial!" Taeil frustasi kali ini

"Aku akan bantu mencari, ingat ini bukan karena Dirimu tapi karena aku menyukai Doyoung" Jaehyun mengambil jaketnya.

Semua mendengar kabar Doyoung yang menghilang, beramai-ramai mereka mencari keberadaan Doyoung. Tiap bungalow mereka cek, hinggs hutan dekat partai mereka telusuri. Taeil dan Jungwoo berjalan beriringan sambil meneriakkan nama  Doyoung.

Jungwoo dan Taeil terjaga, info terakhir Doyoung sedang minum bersama Haechan dan itu juga Mark yang memberi tahu. Taeil terlihat seperti tidak bernyawa, Jungwoo langsung memeluk Taeil.

"Hyung, ada aku disini" Jungwoo mengusap kepala Taeil.

"Jungwoo, aku takut" Jungwoo hanya berusaha menenangkan Taeil walau hatinya juga sakit.

Hingga pagi, mereka belum juga menemukan Doyoung. Haechan yang mendengar itu terkejut bukan main, semalam yang Haechan ingat Dirinya mengatakan apa yang harusnya tidak dikatakan pada Doyoung. Haechan pikir Doyoung pergi karena ucapannya, sekarang Haechan yang merasa bersalah. Ditemani Mark, Haechan juga ikut mencari Doyoung.

Ponsel Doyoung ada dikamarnya, mereka tidak bisa melacak dimana keberadaan Doyoung. Data CCTV semalam juga tidak ditemukan, semua sudah direncanakan dengan rapih.

Haechan melihat keadaan Taeil yang menyedihkan, sama seperti saat kehilangan Winwin hyung. Entah kenapa firasatnya mengatakan kalau Doyoung masih ada disekitar sini. Haechan hanya berjanji pada dirinya sendiri untuk membawa kembali Kim Doyoung kepada hyung nya ini. Haechan sekarang harus bisa menerima kalau Taeil hyung memang memilih Doyoung. Lagipula Ia sudah terlalu egois karena telah menguasai hyung nya ini.

"Mark" Haechan menarik ujung kaos yang dikenakan Mark.

"Kita akan tangkap bersama Haechanie"
.
.
.
.
.
.
.
.
Doyoung menangis di ujung kamar yang saat ini Ia tempati. Bahkan orang-orang semalam tidak ada ada yang tahu kalau dirinya dimasukan kedalam lemari. Semalam juga Doyoung telah dilecehkan, Dirinya merasa sudah kotor. Kemeja kebesaran tanpa bawahan yang melekat ditubuhnya sekarang. Doyoung dipaksa melakukan seks bersama laki-laki yang tidak dikenal. Tangannya tercetak jelas bekas ikatan, sangat perih rasanya. Bagian bawahnya juga terasa sangat sakit, Doyoung hanya dapat menangis berharap ada yang menolongnya.

"Berhenti menangis atau kau aku perkosa lagi" Orang itu menarik Doyoung untuk naik ke kasur.

Doyoung melawan pun juga tidak ada hasilnya, orang itu terlalu besar. Doyoung tidak bisa lari dari kungkungannya. Bibir Doyoung berdarah saat digigit oleh orang itu, tubuhnya di eksploitasi, Doyoung diperkosa tanpa ampun.