H A P P Y R E A D I N G 🎉
Pencet dulu tombol bintang di kiri bawah 👍
Author POV,
Rey memarkirkan mobilnya di garasi mobil dengan rapi. Ia berjalan menuju pintu utama rumahnya sambil sesekali tersenyum mengingat kejadian barusan yang dialaminya.
Tanpa mengetuk terlebih dahulu ia berjalan memasuki rumah nya. Hal pertama yang ia lihat adalah bundanya yang langsung menghampiri dirinya ketika laki-laki itu baru saja masuk kerumah.
" Rey, baju kamu kok kayak basah gitu? Kamu kehujanan? Kamu kan pakai mobil."
Seperti inilah bundanya, selalu khawatir dengan keadaan anaknya. Padahal jika dipikir-pikir Rey sudah besar masih saja diperlakukan seperti anak kecil oleh bundanya, membuat Rey sangat menyayangi bundanya itu.
" Bunda ga usah khawatir, aku ga bakalan sakit kok."
" Eh tuh ada tamu spesial buat kamu, dia nunggu kamu di kursi deket kolam renang."
Rey menyipitkan matanya, siapa tamu spesial yang dimaksud bundanya itu? " Kamu samperin gih."
" Aku ganti baju dulu."
Sambil melangkah Rey masih memikirkan siapa yang dimaksud bundanya. Hanya satu orang firasat Rey, siapa sebenarnya tamu itu. Salma...
Ia sampai dikamar nya. Rey memutuskan untuk shalat ashar terlebih dahulu karena ia tadi belum sempat shalat. Setelahnya ia berganti setelan dengan kaos oblong warna abu-abu dengan celana training dibawah lutut. Sebelum turun ia menyingkap tirai jendela kamarnya yang bisa langsung melihat ke area kolam renang.
Tepat sekali tebakan Rey, perempuan itu duduk di kursi panjang sambil memainkan handphone nya, sesekali ia membenarkan kerudung nya yang sedikit di terpa angin. Tanpa pikir panjang Rey langsung turun ke bawah untuk menghampiri perempuan itu.
Rey berjalan santai dengan tangan dimasukkan di saku celananya. Ia tersenyum melihat perempuan didepannya ini yang masih belum sadar akan kehadiran nya sekarang.
" EKHEMM."
" Astagfirullah, Rey!." Kesal perempuan itu saat Rey tiba-tiba berdeham.
Rey, laki-laki itu tersenyum dan mendudukkan dirinya di kursi samping Salma. " Lo beneran udah sehat?."
Salma mendelik tajam ke arah Rey. "Takut kalau gue tiba-tiba pingsan di hadapan Lo?."
Rey tertawa lepas mendengar jawaban dari Salma begitupun sebaliknya. Sudah lama mereka tidak merasakan kebersamaan ini.
" Iya, Lo berat banget soalnya." Satu kalimat itu membuat Salma langsung mencubit lengan Rey hingga sang empu kesakitan.
Rey sebenarnya hanya bercanda. Ia sudah sangat hapal bahwa perempuan didepannya ini sangat sensitif jika menyangkut berat badan.
" Jadi kapan Lo masuk sekolah?."
" Senin depan mungkin. Hari ini gue ke sekolah lo buat ngambil seragam."
" Kok ngga ngasih tau gue?."
" Takut ganggu." Rey mendelik mendengar ucapan Salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-NA (On Going)
Teen FictionSequel dari My Cold Husband Muhammad Rey Galih Alfian Delvina Putri Siroma Salma Adinda Hafizah Fadil Muhammad Saputra Hernaldo Anis Sanjaya Lunandia Anasta Dengan kata apa kamu mengekspresikan perasaan ini?... Bagaimana aku melihat kamu untuk menge...