H A P P Y R E A D I N G🎉
Pencet dulu tombol bintang di kiri bawah 👍
Author POV,
Tak terasa, Akhir pekan kembali menyapa seluruh penduduk di dunia. Biasanya di akhir pekan ini para kaum muda maupun tua lebih memilih bersantai-santai dengan keluarga atau berjalan-jalan ke tempat wisata.
Lain halnya dengan Vina, gadis itu memilih jogging untuk mengisi pagi Minggu ini. Gadis itu hanya berlari sendirian, karena pesan yang dikirim nya ke Nessa maupun Langit tidak dibalas sama sekali hingga sekarang. Resta, gadis itu sudah pulang dari Jepang malam tadi, jadi tidak mungkin kan Vina mengajak nya jogging pagi ini.
Vina menggunakan setelan celana training hitam yang pas dengan kakinya, sweater kuning yang kebesaran, topi bertuliskan "hallo", dan sepatu sneaker warna putih. Tak lupa ia juga memakai earphone.
Setelah satu putaran mengelilingi taman kota ini, Vina mengistirahatkan tubuh nya sejenak di bangku. Dadanya naik turun, ia melepas topi yang menutupi rambutnya. Entah kenapa akhir-akhir ini dirinya seperti dilanda lelah yang berlebihan, bahkan sekarang baru saja satu putaran ia sudah lelah.
Tak mau ambil pusing, Vina beranjak dari duduknya dan menghampiri penjual air minum. Pagi-pagi begini ia memilih untuk membeli air mineral saja, karena menurutnya air mineral atau air putih sangat bagus untuk pencernaan tubuh.
Merasa relaks kembali, Vina melanjutkan larinya untuk mengelilingi taman kota ini kembali. Belum sempat setengah putaran, Vina merasa dirinya sudah sangat lelah dan sakit di bagian dadanya. Vina menyangga tubuhnya ke pohon, ia mencoba menarik nafas dalam-dalam.
" AWWWW." Ringis Vina ketika merasakan sakit. Gadis itu memegangi dadanya seakan menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang dan satu tangannya lagi digunakan untuk menahan beban nya.
Semakin lama dirasa sakit itu semakin bertambah. Seakan ada hantaman besar di dadanya, Vina kembali meringis berkali-kali hingga pandangan mulai kabur dan tak lama semua nya tiba-tiba gelap.
<><><><><>
" Mah, kok burung bisa terbang? Kenapa sapi nggak bisa terbang juga?." Tanya seorang anak kecil kepada mamanya.
Mamanya tersenyum kemudian mengusap lembut rambut anak perempuan nya. "Burung punya sayap untuk terbang, kalau sapi tidak punya sayap jadi tidak bisa terbang ." Jawab Sang mama.
Anak kecil yang kerap kali dipanggil Vina itu sepertinya tengah berpikir keras memikirkan jawaban mamanya tadi. "Kalau gitu kita bikin aja sayap buat sapi, biar dia bisa terbang juga sama dengan burung."
Seperti nya sang mama harus benar-benar sabar menghadapi pertanyaan tak jelas dari anaknya. " Sapi badannya besar, jadi susah terbangnya. Kalau burung kan badannya kecil, jadi gampang."
" Sapi kan awalnya kecil, karena dia banyak makan jadi besar deh badannya. Kenapa sapi kecil aja yang terbang, supaya gampang."
Tiba-tiba pria berumur kepala tiga datang menghampiri ibu dan anak yang tengah bercakap-cakap itu. " Duh anak papa, lagi ngomongin apa hmmm?."
" PAPA!. Tadi Vina lagi ngomongin burung sama sapi, Vina nanya ke mama kenapa burung terbang sama kenapa sapi nggak bisa terbang kayak burung." Tutur Vina berumur 6 tahun itu dengan wajah imutnya yang membuat semua orang gemas.
" Papa! Mama!."Vina langsung terbangun dari rebahan nya. Nafasnya ngos-ngosan serta keringat yang membanjiri.
Ia menatap ke seluruh ruangan yang sekarang ditempati nya ini. Seperti sebuah kamar, namun ia sama sekali tidak tahu siapa pemilik kamar ini. Pikiran nya mulai kemana-mana, bisa saja kan sekarang diculik atau apalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-NA (On Going)
Fiksi RemajaSequel dari My Cold Husband Muhammad Rey Galih Alfian Delvina Putri Siroma Salma Adinda Hafizah Fadil Muhammad Saputra Hernaldo Anis Sanjaya Lunandia Anasta Dengan kata apa kamu mengekspresikan perasaan ini?... Bagaimana aku melihat kamu untuk menge...