Dalam hidup ada pertemuan dan perpisahan. Siap tidak siap itu yang harus di jalani.
.............
Autors Pov
Davina menyiapkan makan malam bersama Jingga. Setelah selesai, Davina naik ke atas untuk memanggil Arkan.
Davina membuka pintu kamar dan menemukan Arkan yang tengah duduk di meja belajar. Didepan nya terdapat banyak buku.
"Arkan makan malam," kata Davina yang membuat Arkan mengalihkan pandangan dari kertas yang tertumpuk dan berserakan didepannya
"Iya," kata Arkan dan kemudian bangkit
Mereka berdua pun turun kebawah untuk makan malam bersama.
Selesai makan malam Arkan kembali ke atas. Sedangkan Davina membantu bi Siti dan Bi Ani mencuci piring di dapur.
Jingga dan Andi kembali ke kamar. Azril pergi kerumah tetangga sebelah yang merupakan temannya satu sekolah.
Selesai mencuci piring Davina ke atas, menuju ke kamar nya bersama Arkan. Davina masuk kedalam kamar lalu mengambil handphone yang memang tadi di tinggal dikamar.
"Ada telfon tadi," kata Arkan
"Dari siapa?" Tanya Davina
"Abi," kata Arkan tak melihat ataupun melirik ke arah Davina. Fokusnya pada buku yang berserakan di meja belajar
"Kamu angkat?" Tanya gue
"Gak," kata Arkan
Davina pun langsung menelfon Abi dan Abi mengatakan jika dirinya akan kembali ke Brazil. Serta meminta Davina untuk datang menemuinya di rumah Aleya besok sepulang sekolah. Davina pun menyutujuinya
"Arkan besok pulsek aku mau ketemu Abi. Dia bakal balik ke Brazil lusa," kata Davina meminta izin
"Gue ikut," kata Arkan
"Gak masalah tapi kalau kamu gak ada kegiatan osis," kata Davina
***
Davina Pov
Gue baru aja sampe dirumah Aleya. Gue kesini bareng Aghata, Gilang, dan Aleya. Arkan dan Bayu bakalan nyusul karena mereka ada rapat osis dulu.
"Asalamualaikum," kata kami memasuki rumah Aleya
"Waalaikumsalam," kata tante Dina - mama Aleya -
"Mama gak kerja?" Tanya gue sambil salim ke bilau disusul yang lainnya
"Bantu Abi bebenah Dav. Kamu udah lama gak kesini," kata tante Dina
"Dia sibuk sama doi nya ma," kata Aghata
"Hidih lo juga," kata gue
"Eh ini siapa?" Tanya tante Dina sambil menatap Gilang
"Namanya Gilang, dia itu-"
"Pacar Aleya,"
Kata gue memotong ucapan Aleya, gue menatap Aleya sambil tersenyum jahil dan dia melototkan matanya ke arah gue
"Ganteng banget. Kenapa kamu kok mau sama Aleya," kata tante Dina
"Dia cantik, baik dan istimewa tante," kata Gilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ✔
Teen FictionTentang Davina yang harus menikah di usia 18 tahun karena perjodohan yang orang tuanya lakukan. Yang ternyata calon suaminya adalah orang yang di sukainya sejak awal SMA. Padahal mulanya dia berfikir jika ia akan di jodohkan dengan om om. Ini juga...