L20 - Ujian Nasional -

1K 45 1
                                    

Autors Pov

Davina turun dari mobil Evan lalu berjalan masuk kedalam sekolah. Kondisi sekolah nampak lebih sepi dari biasanya. Sebab siswa siswi kelas 10 dan 11 di liburkan baik jurusan Ipa, Ips dan Bahasa.

Hari ini adalah hari pertama Ujian Nasional akan di adakan. Sudah dari 2 hari yang lalu tepatnya hari Sabtu, Davina sudah tinggal di rumah orang tuanya.

Davina berjalan ke ruangan yang akan di tempatinya selama ujian akan dilaksanakan. Lalu duduk kemudian mengambil buku di dalam tas dan mempelajarinya.

"DAVINA YA AMPUN GUE KANGEN SAMA LO," teriak Aleya dengan tiba tiba ketika masuk kedalam ruangan Davina

Dengan sigap Davina melemparkan tempat pensil miliknya dan tepat mengenai bahu Aleya.

"JAHAT LO," seru Aleya sambil berjalan kearah Davina duduk lalu ikut duduk di sampingnya

"Astagfirullah Aleya lo tuh berisik banget. Kok bisa Gilang pacaran gitu sama lo," kata Arif salah satu teman sekelas mereka

"Jomblo diem aja deh," kata Aleya

"Sialan," umpat Arif

"Ngapain lo disini?" Tanya Davina

"Ketemu lo lah 2 hari gak ketemu gue kangen tau," kata Aleya

"Lebay," kata Davina lalu kembali fokus pada bukunya

Aleya menghembuskan nafas kasar karena Davina mencueki dirinya. Sungguh menyebalkan dan membosankan.

"Kamu disini," kata Gilang yang baru saja masuk menghampiri Aleya

"Kenapa?" Tanya Aleya

"Ayo makan di kantin," kata Gilang

"Sana ke kantin aja," usir Davina

Aleya dan Gilang bangkit dan langsung berjalan keluar dari ruang ujian Davina. Mungkin ke kantin, pikir Davina

***

Davina Pov

Ujian hari pertama gue baru aja selesai. Gue ambil tas di belakang lalu memasukkan alat tempur gue buat ujian tadi, ke dalam tas. Lalu pergi keluar menuju gerbang.

Kata papa hari ini gue di jemput dia sih. Tau tuh benar apa kagak. Sampai di gerbang gue nunggu papa sambil buka sosmed.

Tin...tin...tin...

Suara klakson motor itu membuat gue mengalihkan pandangan dari hp. Ternyata itu motor Arkan, gue udah hafal seperti apa motor dia. Orang yang mengendarai motor itu membuka helm nya, dan benar ternyata jika itu Arkan.

"Belum ada yang jemput?" Tanya Arkan

"Huum," kata gue

"Mau gue anter?" Tanya Arkan

"Jangan ntar papi tau," kata gue

Yah selama ujian gue gak boleh dekat lama sama Arkan. Cuma boleh telfhon dan chat aja. Tau deh tujuan papi nyuruh itu apa. Tapi gue ya nurut aja.

"Gak bakal tau," kata Arkan

Baru aja gue mau buka mulut lagi buat bicara. Hp  Arkan bunyi.

"Bentar gue angkat," kata Arkan

'Assalamualaikum pi'
.......
'Kenapa?'
........
'Cuma mau antar pulang aja pi'
........
'Iya pi'
.........
'Iya'
........
'Assalamualaikum'
.......

Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang