L19 - Biang Onar -

1K 48 1
                                    

Autors Pov

Davina lihat tangan cantika terangkat kaya mau nampar Davina. Davina nutupin wajah gue pakai tangan, dan-

Plak

Satu tamparan mengenai pipi Davina. Pipinya terasa sakit. Dia melihat Cantika mengangkat tangannya. Sepertinya adik kelasnya itu akan menampar dirinya lagi. Davina kembali menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Di waktu yang sama Arkan datang lalu menahan tangan Cantika agar tidak menampar Davina untuk yang ke dua kalinya. Arkan menatap Cantika tajam.

Davina membuka mata karena dia tak merasakan tamparan lagi. Ternyata ada Arkan yang menahan tangan Cantika. Dia menatap Arkan yang sedang menahan tangan Cantika agar tak menamparnya.

"Arkan," lirih Davina. Karena saat berbicara bibirnya merasakan sakit.

"Kak," kata Cantika dengan wajah pucat. Arkan menghempaskan tangan Cantika kasar. Di waktu bersamaan sahabat Arkan dan Davina datang.

"HEH BOCAH LO APAAIN SAHABAT KITA?" Teriak Aghata

Aleya dan Rani berjalan ke arah Davina. Aleya melihat bibir Davina berdarah, walau hanya sedikit. Sementara kedua teman Cantika sudah ketakutan.

"MAKSUD LO APA TAMPAR DAVINA?" Teriak Rani

"Tampar?" Ucap Arkan karena setaunya dia sudah berhasil menahan tangan Cantika.

Arkan menatap Davina dan melihat sudut bibir Davina berdarah. Arkan mengepalkan tangannya dan menatap Cantika serta kedua temannya dengan tajam.

"Sor...ry kak," kata Cantika

"Sorry lo bilang?" Kata Bayu dengan menatap nya tajam

Arkan berjalan ke arah Cantika dan dia akan menampar adik kelasnya itu. Tapi berhasil ditahan Gilang

"Sabar Kan. Dia cewek," kata Gilang

"Arkan udah gapapa," kata Davina sambil menahan rasa sakit di pipinya. Baru kali ini dia dapat tamparan dari orang. Keluarganya saja tidak pernah bermain fisik pada dirinya.

"Kita bawa Davina pulang. Besok bawa masalah ini ke BK," kata Rani lalu berjalan ke arah Davina

Rani dan Aleya membawa Davina menuju parkiran. Disusul Arkan dkk serta Aghata. Davina pulang dengan Aleya, Rani dan Aghata menggunakan mobil Aleya. Diikuti Arkan dkk di belakang mobil Aleya dengan motor mereka.

***

Arkan Pov

Gue lagi duduk di balkon sambil natap langit. Gue berfikir apa yang buat si Cantika lakukan itu kec Davina. Dari tadi kepala gue benar benar pusing. Sebab dari kemarin emang gue kurang tidur.

Davina dateng sambil bawa minuman dan selimut. Dia menggelarnya di lantai lalu dia duduk disana. Selimut yang di bawanya di gunakan untuk alas

"Sini," kata Davina menyuruh gue duduk disebelahnya dan gue ikuti permintaan dia

Gue duduk di sebelahnya. Dia nyuruh gue letakin kepala gue di pahanya, gue ikuti. Davina mengelus rambut gue dan gue natap dia.

"Masih pusing?" Tanya Davina

"Masih," kata gue

Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang