Davina Pov
Gue lagi nyiapin pakaian gue dan Arkan untuk pergi ke Kudus besok pagi. Gue sama Arkan baru sampai rumah pas Isya setelah dari bandara nganter Abi.
30 menit kemudian Arkan masuk kedalam kamar dan langsung buka buku. Bukannya bantuin gue juga. Tadi Arkan di ajak ngobrol papi dulu dan gue langsung naik ke atas.
"Kamu gak bantuin?" Tanya gue
"Ada tugas, besok di kumpulkan," kata Arkan dan gue cuma berdecak kesal.
2 jam kemudian semua nya baru selesai. Jam pada dinding kamar menunjukan pukul 10 Malam.
Gue melihat ke arah Arkan yang masih sibuk dengan buku nya.
Dengan kepala yang diletakan dimeja dan wajahnya tertutup oleh buku.
"Belum selesai?" Tanya gue dan tidak mendapatkan jawaban
Gue ambil buku yang menutupi wajahnya, ternyata dia tidur. Pengen gue bangunin tapi takutnya dia gak bisa tidur.
Kalau gak dibangunin pasti besok badan dia bakal pegel pegel.
"Bangun dulu kan. Pindah ke tempat tidur," Kata gue sambil mengelus alis dia
Hampir 1 bulan tinggal bareng Arkan membuat gue tau hal yang dia suka dan gak. Gue juga udah tau cara bangunin dia dengan mudah. Tanpa perlu berteriak teriak.
"Enghhh,"
"Bangun pindah ke tempat tidur gih," kta gue dan Arkan langsung berdiri lalu membaringkan tubuhnya di king size.
Gue beresin buku buku Arkan yang berserakan di atas meja.
Lalu, gue selimutin Arkan sampai batas dada.
Baru setelah itu gue ikut berbaring di sebelah Arkan dan masuk kedalam mimpi.
***
Autors Pov
Pada saat jam istirahat, Davina dan Aleya pergi ke kantin. Tak lama Aghata dan Rani datang.
"Pada mau pesen apa? Biar gue sama Rani yang beli," kata Aleya
"Mumpung Aleya baik nih. Gue pesen bakso sama jus mangga," kata Aghata
"Gue siomay sama air putih dingin," kata Davina
"Mana duwitnya," kata Aleya
Davina dan Aghata pun menyerahkan uang 20.000,00.
Aleya dan Rani pun pergi untuk membeli makanan dan minuman. 15 menit kemudian Aleya kembali membawa minuman menggunakan nampan. Sama seperti Rani.
Setelah mengembalikan nampan, mereka pun makan bersama dan juga berbincang bincang.
"Woy," kata Aji yang tiba tiba datang dan duduk di samping Rani dengan meloncat. Membuat Davina tersedak makanannya dan terbatuk batuk.
"Minum pelan pelan," kata Arkan yang dengan sigap memberikan minuman
"Davina gapapa?" Tanya Aleya dan Davina mengangguk
"Gila lo Ji ntar kalo Davina mati keselek gimana," kata Bayu yang langsung mendapat cubitan dari Aghata di lengannya
"Aduh sakit," kata Bayu
![](https://img.wattpad.com/cover/221907236-288-k789328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ✔
Dla nastolatkówTentang Davina yang harus menikah di usia 18 tahun karena perjodohan yang orang tuanya lakukan. Yang ternyata calon suaminya adalah orang yang di sukainya sejak awal SMA. Padahal mulanya dia berfikir jika ia akan di jodohkan dengan om om. Ini juga...