"Tolong habisi dia untuk aku."
Hemera Alena Theia🦋🦋🦋
Kini Ale sedang berada di balkon kamarnya menatap bintang.
"Andai kamu disini mungkin terasa lebih hangat." Saat ini di kepala Ale teringat sosok Mr.Capella lalu bergantian dengan ingatannya siang tadi dimana saat first kiss nya dicuri oleh pria brengsek yang saat siang tadi Ale benci.
"Sialan lo! Gue kesel sama lo! Gue mau bunuh lo! Gue mau jambak rambut lo sampe kulit kepala lo lepas!" Ale melayangkan tinjunya di udara dengan brutal.
"Argh! Cowok nyebelin!" Ale berteriak sekeras-kerasnya. Ale berharap pria itu ada dihadapannya dan akan ia layangkan pisau kearah wajah pria itu.
Ddrrttt... Ddrrttt...
Ponsel Ale bergetar. Ale mengambilnya dari saku lalu melihat sebuah pesan masuk.
Lo lagi maki gue?
Ini siapa ya?
Yang jelas cogan
"Ck, siapa sih gak jelas banget." Ale memasukan ponselnya kembali ke saku Hoodie nya lalu kembali menatap langit.
"Kamu tau gak tadi siang di sekolah ada nyentuh aku sembarang? Udah gitu dia cium aku," Ale menatap langit dengan nanar.
"Aku ngerasa jadi cewek kotor yang gak punya harga diri. Padahal aku pengen first kiss itu di ambil sama suami aku kelak. Tapi semuanya hancur gara-gara cowok brengsek itu," Ale berbicara seolah-olah disana ada Mr.Capella yang akan menenangkannya.
"Harga diri aku sebagai perempuan udah dia injek." Kini Ale tersenyum pilu.
"Kamu tau betapa hancurnya aku saat disentuh sama cowok itu? Aku bener-bener gak suka di sentuh sembarangan. Aku gak suka itu." Matanya mulai berkaca-kaca.
"Kamu dimana? Andai kamu ada disana pasti kamu bela aku dan hajar dia buat aku," Ale mengusap air matanya yang turun di pipi.
"Argh! Kenapa gue jadi cengeng gini sih?"
Ddrrttt... Ddrrttt...
Ponsel Ale kembali bergetar, kali ini bukan pesan yang masuk, melainkan panggilan masuk dari nomer tidak dikenal. Ale menekan tombol hijau di ponselnya lalu menaruhnya di telinga.
"Halo?"
"..."
"Halo?"
"..."
"Halo? Ada orang disana?"
"..."
"Kalo gitu aku tutup telponnya, permi—"
"Ini gue."
"Siapa?"
"Cowok brengsek yang lo maki habis-habisan barusan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Teen Fiction(FOLLOW AKUN PENULIS TERLEBIH DAHULU) Saat segalanya dapat ditangkap oleh mata Ale, sosok itu hilang bagaikan di telan bumi. Tanpa sepatah katapun sosok itu pergi. Hingga tiba saat dimana Ale disekolahkan di SMAGAL disitulah kisah yang sebenarnya di...