6| Clue?

145 18 0
                                    

"Gue gak suka milik gue di sentuh orang. Lo harus bersyukur gak gue buang."
Ares Titan Auriga

🦋🦋🦋

Saat membuka mata yang pertama kali Ale lihat adalah wajah si iblis biadab.

"Ngerepotin." Ares menarik kursi yang ada di sana dan duduk tepat di samping brangkar yang Ale tempati.

Ale membetulkan posisinya untuk duduk, "Gue gak minta tolong sama lo."

"Lo babu gue. Gue gak mau lo kenapa-napa," Ares melipatkan tangannya.

Ale memandangi Ares dengan tatapan kesal, "Sana pergi." Usir Ale.

"Dasar gak tau diri!" Ares tersenyum miring.

"Gue kan gak minta tolong sama lo." Ale memutar bola matanya malas.

"Denger ya, gue gak mau kejadian ini terulang. Gue gak suka milik gue disentuh orang. Lo harusnya bersyukur karena gak gue buang," Ares menatap manik mata Ale dengan tajam.

Ale melipatkan kedua tangannya di dada, "Denger ya, gue gak peduli apa yang lo omongin. Dan satu hal lagi, jaga omongan lo, gue bukan barang yang bisa di buang!" Ale menatap sengit Ares.

"Suatu saat nanti kalo berkesempatan gue bakal bunuh lo!" Ancam Ares.

"Saya tunggu tuan Ares Titan Auriga." Ale tersenyum meremehkan.

Ares terdiam masih dengan menatap mata Ale dengan tajam. Di satu sisi Ares salut dengan keberanian yang dimiliki oleh wanita dihadapannya ini, tapi di sisi lain ia juga kesal dengan keberanian yang Ale miliki.

"Berhenti natap gue atau dalam hitungan detik lo bakalan jatuh cinta sama gue," ujar Ares dengan smirk nya.

"Gajelas!" Ale mengalihkan pandangannya dengan salah tingkah entah karena apa.

"Cih, gue rasa lo baru aja terpesona sama gue." Goda Ares.

"Lo mau ngapain heh?" Ale tersentak saat melihat Ares mengeluarkan sebatang rokok dari saku jaketnya.

"Ngerokok." Ares dengan tenangnya mencari pemantik dari sakunya, namun yang ia keluarkan bukanlah sebuah pemantik melainkan benda lain.

"Apa ni?" tanya Ares pada dirinya sendiri saat melihat sebuah gantungan berbandul bulan.

Ale yang melihat gantungan itu merasa familiar dan langsung mengambilnya dari tangan Ares tanpa izin.

"I-ini..." Ale meraba gantungan itu dengan perasaan dan menelitinya.

"Main rebut aja." Ares menarik kembali gantungan itu lalu memasukkannya kembali kedalam saku.

"I-itu punya lo?" Ale menegakan tubuhnya.

"Punya kakak gue kayaknya. Soalnya ni jaket punya kakak gue juga."Jelas Ares.

Ale terdiam memandangi Ares.

"Lo beneran mau jatuh cinta sama gue atau udah jatuh cinta?" Ares merasa risih ditatap se-intens itu oleh Ale.

"Buka jaket lo," titah Ale dengan tiba-tiba.

"Lo mau ngapain?" Ares membulatkan matanya terkejut.

"Buka sekarang!" Ale memegang kedua pundak Ares. Ares yang terkejut dengan perlakuan Ale langsung mendorong tubuh Ale.

Brak.

"Sshh, sakit!" Ale meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang terbentur dengan besi brangkar.

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang