12| Pilihan

187 26 18
                                    

"Kehangatan nya tidak sepihak."
A

res Titan Auriga


🦋🦋🦋

"Lo pada liat si tolol gak?" Nathan menghampiri Ares yang sedang bermain game di bangkunya dan Atlas yang sedang membaca buku disamping nya.

Ares menggedikkan bahu nya sebagai jawaban tak tahu sedangkan Atlas tak mengalihkan pandangannya dari buku.

Nathan menyapu seluruh kelas. Lalu matanya berhenti saat menangkap sosok makhluk cute yang sedang menikmati choki-choki. Nathan langsung menghampirinya.

"Rhea."

Gadis bernama Rhea pun menoleh saat namanya dipanggil.

"Kenapa, Nat?" dengan mata bulat nan cantik nya ia menatap Nathan bingung. Pasalnya jarang sekali Nathan dan dirinya berinteraksi seperti ini.

"Lo tau si Izar kemana?" bukan tanpa alasan Nathan bertanya kepada gadis bernama Rhea itu. Rhea adalah sekertaris di kelas, maka dari itu siapapun yang keluar kelas harus izin kepada Rhea terlebih dahulu. Mungkin saja sekertaris pecinta choki-choki itu tau keberadaan Izar.

"Dia ke UKS," Rhea menjilat bibirnya yang terdapat coklat.

"O-oh o-oke, thanks," entah kenapa Nathan tiba-tiba gugup saat melihat Rhea seperti anak kecil. Lalu Nathan buru-buru pergi dari hadapan Rhea.

"Bro ke UKS hayuk,"

"Mau bolos?" ujar Ares yang sekarang sudah tidak memainkan ponsel nya melainkan sedang diposisi tidur.

"Si Izar di UKS."

"Kenapa tu anak?"

Nathan mengangkat bahunya.

"Devil's room," usul Atlas yang baru saja menutup buku nya.

"Susulin anak tolol dulu yuk," ujar Nathan

"Ogah, paling dia lagi sama istri nya," kata Ares sambil berdiri.

Nathan menepuk jidatnya saat ia mengingat sesuatu. "Gue lupa. Hayu meluncur."

Mereka pun berjalan bersisian keluar kelas, sedangkan Rhea memanggil Ares saat melihat ketiga berandal itu pergi tanpa izin, padahal sekarang sedang jam pelajaran. Meskipun guru nya tidak ada tetapi kelas 11 IPS 2 diberikan tugas.

Ares tidak mengindahkan teriakan Rhea yang cempreng itu, begitu pula Nathan dan Atlas. Namun, sebelum benar-benar hilang dari pandangan Rhea, Nathan menatap sekilas Rhea yang sedang menggerutu.

• • •

"Hera sebel deh, kenapa Pak Murat gak nyuruh anak cowok aja, berat tau huh!" sedari tadi Hera terus mendumel karena dirinya dan Ale disuruh membawa buku paket yang sangat tebal dan banyak. Memang berat juga bagi Ale, tetapi ia menikmatinya karena suntuk jika berdiam di kelas terus.

Ale terkekeh menanggapi Hera yang sangat menggemaskan.

Bruk...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang