Kau Bukanlah Takdirku (Second Version)

96 7 0
                                    

Based on true story

💔

" Setelah lulus nanti kita langsung cari kerja yah. " ucap Hyoyeon pada Seohyun yang tengah duduk disampingnya.

" Iya Hyo, aku ingin segera bisa menghasilkan uang agar tidak melulu menjadi beban keluarga. " ucap Seohyun dengan wajah sedihnya. Bagaimanapun ia harus meringankan beban orangtuanya dengan menghasilkan uang, terlebih di masa Pandemi seperti ini dimana perekonomian merosot dan kehidup semakin susah.

Hyoyeon mengangguk kemudian mengusap punggung sahabatnya itu. " Iya, pokoknya kita harus mencari kerja bersama hingga bisa mengumpulkan uang yang banyak. " ucap Hyoyeon dengan mengepalkan tangannya keatas membentuk tinju, hal itu membuat Seohyun tertawa kecil dan mengikuti tindakan Hyoyeon " Kita pasti bisa Hyo! "

Kedua gadis itu bersahabat sejak Sekolah Menengah Atas hingga ke bangku kuliah dan beberapa bulan lagi mereka akan lulus dari universitas. Waktu begitu cepat berlalu hingga mereka tidak menyadari bahwa mereka akan segera lulus, padahal rasanya seperti baru kemarin mereka menginjakan kaki dikampus untuk mengikuti kuliah pertama kalinya.

Saat Seohyun kembali fokus menyusun lembaran skiripsinya tiba tiba Hyoyeon memekik dan membuat Seohyun menoleh " Ada apa Hyoyeon? "

Hyoyeon tidak menjawab dan malah menyodorkan ponselnya ke hadapan Seohyun. Gadis itu terkejut melihat apa yang ditampilkan oleh layar ponsel Hyoyeon, disana tertera akun sosial media seseorang dengan foto kelulusan yang di-uploadnya. Seohyun perlahan tersenyum melihat hal itu.

" Ternyata Kak Kyuhyun sudah menyelesaikan Magisternya. " ucap Hyoyeon. " Astaga, bahkan ia menyelesaikannya di umur duapuluh dua tahun. Ia memang sangat cerdas. "

Seohyun tersenyum memandangi foto tersebut lama. Pria yang dicintainya dalam diam selama empat tahun itu memang sangat cerdas dan entah mengapa Seohyun merasa sedikit bangga dengan prestasi pria itu.

" Jika ia tiba tiba datang dan melamarmu apakah kau mau Seohyun? " pertanyaan Hyoyeon yang tiba tiba membuat Seohyun membulatkan matanya terkejut. " Itu tidak munkin, kau jangan mengada ngada Hyo. "

" Tidak ada yang tidak munkin Seohyun. "

Seohyun menghembuskan nafasnya " Ia tidak menyukaiku jadi mana munkin tiba tiba ia datang melamarku. "

Perkataan Seohyun membuat Hyoyeon memutar bola matanya " Bagaimana kau tahu jika ia menyukaimu atau tidak jika kau saja tidak mengungkapkan perasaanmu padanya. "

Gadis itu menggeleng " Aku tidak munkin mengungkapkan perasaanku padanya. Itu akan memalukan, aku tidak berani. "

Hyoyeon menghembuskan nafasnya " Seohyun listen to me, ketika seorang perempuan mengungkapkan isi hatinya kepada seorang pria itu bukan berati hal yang rendah. " ucap Hyoyeon mencoba menasehati sang sahabat. " Bisa jadi sebenarnya Kyuhyun juga menyukaimu. "

Seohyun terdiam memikirkan perkataan Hyoyeon, lalu kemudian pikirannya berkelana kepada memori memorinya bersama Kyuhyun, mulai dari pria itu yang menjadi Asisten laboraturium untuknya, menjadi panitia di acara seminar yang sama dengannya dan bahkan yang paling tidak bisa Seohyun lupakan adalah pria itu yang sering memperhatikannya namun ketika Seohyun berbalik pria itu langsung membuang tatapannya. Itu sangat membingungkan hingga membuat Seohyun bertanya tanya Apa sebenarnya yang ada dalam pikiran pria itu?  Apa sebenarnya ia juga menyukaiku?

Seohyun menggeleng menepis pemikirannya itu " Entahlah Hyoyeon. " Seohyun akhirnya berucap setelah beberapa saat berpikir. Gadis itu benar benar tidak mengerti dengan sikap pria itu padanya.

Serpihan KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang