kemoterapi

2.1K 62 4
                                    

Ini sinilah mereka menunggu dengan cemas,hari ini adalah pertama kalinya,ia menemai cek up suaminya fabian.daritadi fabian terus menggengam tangan mungil,seakan tak ada hari esoknya lagi .

"bagaimana,dok keadaan saya"serga ,fabian melihat pria itu duduk,dikursi kebesaraanya .

"maafkan,kami pak jalan satu-satunya ,adalah operasi atau kemoterapi"sahut,pria itu memberikan hasil tes nya ,tadi.

Lora,mencoba menengkan fabian mengelus punggung itu.ia harus kuat didepan fabian ,ia tidak boleh lemah ."sayang,kau disini yah jangan takut".tutur ,lora dengan suara gemetar .

"apa,tidak ada lagi jalan yang lain,dok"?tanya,fabian memandang dokter itu,dengan suara lemahnya.

"maaf,pak jalan alteranit hanya dua jalan yaitu kemoterapi ,atau operasi."terang dokter itu,sekali-kali membenarkan kacamata yang ,ia gunakan.

"sayang,turuti kata dokter ini juga demi kesehatan kamu yah,aku yakin kamu pasti sembuh ."semangat,lora mengelus tangan ,fabian yang mulai mendingin.

"baik,dok saya akan lakukan kemoterapi ,apakah dengan kemoterapi sebagian kanker saya akan hilang."ungkap,fabian .

"belum,tentu pa kami berusaha semaksimal mungkin"mereka pun,meninggalkan ruangan itu,sambil membawa hasil tes .

Didalam,mobil hanya ada keheningan ia tahu,suaminya memikirkan bagaiamna ,caranya harus sembuh .lora bisa melihat dari raut mukanya yang terlihat pucat belum lagi tubuhnya yang semakin kurus."liat ,aku fabian."fabian,yang mendengar itu memhentikan mobilnya ,ketepi jalan.

Memandang,kearah lora dengan tersenyum."aku,sayang kamu fabian arkana pratama jangan pernah kamu pikir,aku akan meninggalkan mu itu salah aku akan selalu berada disamping dalam apapun."tutur,lora pertahanya seketika hancur,cairan kristal itu runtuh,dengan sendiri mendarat dipipi lora.

Dengan sigap,fabian mengahapus air mata itu dengan,ibu jarinya menarik,istrinya kedalam pelukanya"aku,takut sayang kehilangan kamu ."tangis fabian,dengan gemetar mengecup,pelipis lora.

Lora ,melepaskan pelukan itu menatap wajah fabian mencium sekilas ,bibir yang menjadi canduanya setiap hari .bibir itu selalu yang mengkatkan nya kata-kata manis dan seksi.fabian melanjutkan ,perjalanan mereka yang terhenti.

"pak,tolong masukin mobil saya kedalam"!perintah fabian memberikan kunci mobil,pada supir andalanya pak rahman."baik,pak"balas ,pria tua itu membuka pintu pagar rumahnya.

"aku,kebawah dulu ambilin kamu makan"lora,mentup pintu kamarnya ,berjalan menuju dapur.terlihat bi inah sedang mencuci piring sambil,menyanyi kecil lora,menghampiri bi inah ,menepuk bahunya."eh nyonya kirain saya siapa ,"canda bi inah,menghentikan aktivitas mencucu piringnya.

"lagian,daritadi saya panggil bi inah nga jawab taunya lagi nyunci piring"ucapnya.

"mau,ngapain nya"?tanya ,bi inah melihat lora mengambil piring menaruh nasi dan lauk pauk dipiring putih itu.

"ini loh bi buat ,fabian katanya dia pengen makan dikamar makanya saya ambilin" seru,lora menaruh air minum,diatas nampan itu.

"saya,kekamar dulu bi"balas lora,yang diangguki bi inah.

Lora membuka kenop pintu yang menampilkkan fabian yang sedang menonton tv."makan,dulu yah daritadi kamu belum makan"lora menyuapkan nasi ,kedalam mulut fabian dengan perlahan.

Setelah ,selesai menyuapkan fabian lora,mengambil obat memberikanya pada fabian."istrihat,yah "pinta,lora menaikan selimutnya hingga sebatas dada.lora beranjak dari kamarnya tapi ada tangan,kekar yang menahanya untuk pergi,ia tahu siapa pemilik tangan itu suaminya fabian."jangan,pergi sayang temenin aku tidur."fabian,menepuk sebelahnya memerintahkan ,untuk berbaring bersama.

Lora menghembuskan napas menaruh nampan itu dinakas,berjalan kearah ranjang membaringkan badanya disamping fabian."yaudah ,kamu tidur yah ntar sakit lagi"tutur lora ,mengusap lembut rambut fabian,yang hitam.
Fabian ,menikmati usapan yang diberikan dari lora,sehingga membuatnya terpenjam.

Keesokan ,harinya mereka sudah berjanji ,pada dokter pria yang mereka temui,kemarin untuk melakukan kemoterapi terhadap penyakit,fabian.

"selamat,pagi dok"lora ,menjabat tangan pria itu,sama dengan halnya fabian ."pagi,juga apa kita bisa secepatnya melakukan,kemoterapi"balas,pria itu meminta persetujuan lora dan fabian.

"semangat,sayang"bisik,lora meyakikan fabian,bahwa ini semua hanyalah sementara.

Pria itu,memerintahkan fabian untuk berbaring diranjang ,lora mengamati fabian dari kejauhan .ia tahu suaminya pasti kuat.mampu melawan penyakit ganas itu.dokter itu memasukkan badan fabian kesebuah alat yang khusus entah,itu apa ia tidak tahu?.

Belumlagi,kehamilanya sudah memasuki usia enam bulan ,yang bertambah besar .dengan sabar lora menanti,fabian walaupun membutuhkan waktu lama.untuk proses kemoterapi ,terlihat wajah fabian ,sesudah kemoterapi pucat berbeda dengan sesudah kemoterapi .

Lora menuntun fabian ,mendukkan disamping nya,"bagaimana ,dok hasil kemoterapi yang,dilakukan suaminya tadi"?tanya lora,dengan khawatir menatap pria,yang ada dihadapanya.

"akibat kemoterapi ,itu menghambat sel-sel kanker yang berada tubuh pak fabian,tapi kami tidak tahu kemoterapi yang dijalani pak fabian berhasil atau tidak,yang terpenting adalah ,jangan sampai stress karena itu,semua dapat memicu perkembangan kanker yang ada dalam tubuh pak fabian ,jangan lupa olahraga dan pola makan ,juga diatur."jelas,pria itu menunjukkan hasil kemoterapi pada lora,.

"baik,dok terima kasih atas penjelasnya".ucap ,lora mereka pun meninggalkan rumah sakit itu.

"hei,kenapa"?seru,lora menangkup wajah fabian,mengusapnya dengan lembut."aku,takut umur aku nga panjang sayang." kata ,fabian memengang tangan ,lora yang berada dipipinya .

"jangan,bilang kaya gitu umur itu ditangan tuhan aku yakin kamu sembuh ,aku mau anak kita nanti bisa lihat daddy yang kuat aku disamping percaya sama aku"yakin,lora memberikan semangat pada fabian.

Lora,mengeluarkan benda pipih itu menempelkanya pada telinga."pak,tolong jemput kami dirumah sakit melati."!perintah,lora pada orang diseberang sana ,lalu memasukkan kembali benda pipih itu,kedalam selempang yang ia gunakan.

Dengan,sabar lora menuntun tangan fabian menuju lobby yang sudah terdapat pak rahman ,dengan sigap pria itu membukkanya pintu membantu fabian masuk.mereka pun meninggalkan rumah sakit itu.lora menghembuskan napasnya ,kala melihat fabian yang terus melamun pandangan kosong ,seakan -akan tidak ada harapan untuk,sembuh.

"hei,udah nyampe"lora membuyarkan ,lamunan fabian membuat sang empunya tersadar .

"huuuek,hueek"fabian,memuntahkan semua makananya diwastafel ,apa ini akibat dari kemoterapi yang dijalani suaminya seberat inikah,ujian dalam rumah tangganya."minum,dulu yah"lora,memberikan segelas air putih pada fabian.

"kamu,tidur yah jangan banyak pikiran"ucapnya.

Fabian,memenjamkan matanya yang sudah berat belum lagi,badanya yang lemah akibat dari kemoterapi yang ia jalani tadi,tapi ia beruntung ada lora yang menemainya kapanpun.ia terimah kasih pada tuhan telah mempertemukanya pada wanita ,sebaik dan secantik lora,terima kasih lora istri ku telah,menemaiku kapanpun ,maaf untuk selama ini .aku belum membahagiakan mu.

with love you(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang