operasi atau pengobatan dijerman

2.2K 55 3
                                    

Fabian,memakirkan mobilnya digarasi ,tumben sekali rumahnya sepi biasanya ,ada lora yang menyabutnya pulang.apa mungkin istrinya itu masih marah akibat ulahnya ,tadi pagi?.

Terlihat,bi inah sedang sedang menyiram tanaman,bunga dihalaman sesekali ,dia bersandung kecil fabian menggelengkan kepala ,melhat tingkah bi inah ,yang sudah tua tapi masih gesit."bi lagi,ngapain"sapa ,fabian menghampiri bi inah.

"ini tuan,lagi nyiram bunga nyonya soalnya udah mau layu"jawab,bi inah dengan ramah .fabian mengganguk ia masuk kedalam hanya ada keheningan sunyi ,seperti tidak ada penghuni fabian menaiki tangga menuju kamarnya membuka kenop pintu,terlihat lora istrinya sedang tertidur diranjang sambil,memunggunginya terselip rasa bersalah dalam ,hati fabian karena telah melakukan kesalahan ia berjalan mendekati lora membenarkan selimut yang ia kenakan lalu mencium kening nya singkat.

"aku ,cinta kamu sayang"bisik,fabian ditelinga lora.

Padahal ia sudah berjanji dalam hidupnya untuk tidak menyakiti hati istrinya,lagi-lagi ia mengikarinya janji itu .fabian menjambak rambutnya sendiri rasa sakit ini ,tidak sebanding dengan air mata lora istrinya.ia ikut membaringkan badanya ,disamping lora merengkung ,tubuh mungil itu.tanganya terulur mengusap perut lora yang sudah besar yang terdapat anaknya.

"lagi ,ngapain anak daddy"gumam,fabian merasakan tendangan dari anaknya yang bertubi-tubi .terlihat mimik lora yang menahan sakit akibat tendangan tadi.

Ingin rasanya ,mengabdikan momen langkah ini dengan kebahagiaan.fabian tersenyum mengingat kejadian dulu saat ia tidak ingin sekali dijodohkan dengan lora.
Tapi Tuhan , mempunyai rencana yang sangat indah baginya agar ia bisa melupakan masa lalunya bersama fania,dan saat ini adalah masa depannya adalah lora istrinya.

Ia ikuti jejak lora memasuki mimpi yang,indah.

****
Keesokan harinya ,Fabian tidak mendapati lora disamping,aneh !kemana istrinya itu.ia melebarkan matanya menatap , sekeliling kamar apa mungkin istrinya itu berada dibawah?.Fabian pun turun dari ranjang melangkahkan kaki menuju lantai bawah,mencari keberadaan lora sekarang."sayang,"jerit ,Fabian keseluruh penjuru rumahnya.

Terlihat,istrinya sedang berada di dapur bersama biinah sedang memasak.fabian memeluk ,pinggang lora dari belakang membuat sang empunya kaget ,sekaligus malu karena perilaku Fabian.

"Ngapain , kamu kesini sana urusin aja kerjaan kamu yang penting itu"ujar lora,dengan nada kesal akibat kemarin Fabian tidak,menuruti permintaanya toh demi dia juga.

Fabian membalikkan ,badan lora menarik dagu itu yang menampilkan manik mata lora ."maaf,sayang aku ngga mau ngerepotin Rio ngga mau terlihat lemah dihadapan kamu."ungkap ,Fabian dengan tulus ,lora melihat mata elang itu mencari kebohongan tapi yang ada hanya ada kehangatan dan ketulusan.

Ingin rasanya marah,pada Fabian tapi rasa marah itu,berganti dengan rasa tulus dalam hatinya.tapi disatu sisi ia takut kehilangan Fabian karena penyakit kankernya."kamu,tahu aku ngelarang kamu itu aku takut kehilangan kamu fabian"tegas,lora dengan sedikit penekaan dikatanya.

Dengan ,segerah Fabian menarik lora kedalam pelukan itu membiarkannya menumpahkan rasa sedihnya.cukup ia saja menderita seperti jangan lora istrinya."aku,janji akan nurutin perintah kamu sayang aku ,minta maaf untuk kemarin."lirih fabian disela-sela pelukan.

"Janji,ngga akan kaya gitu lagi"ujar lora,yang diangguki Fabian.

Bukanya,hari ini adalah jadwal kemoterapi ,Fabian ia hampir lupa ."Fabian,bukanya hari ini kamu kemoterapi"lora,mengingatkan Fabian saat ia,ingin menaiki tangga.

Fabian menepuk jidatnya menoleh kebelakang yang terdapat lora .sambil mengangkat sebelah alisnya"iya,sayang aku lupa aku siap-siap dulu abis itu kita berangkat"dengan,langkah cepat Fabian berjalan menuju kamarnya ,mengganti pakaian lalu berjalan kearah bawah yang terdapat,istrinya yang sudah rapi ,dengan dressnya membentuk perut buncitnya.

"Yuk,berangkat"ajak,Fabian menggenggam tangan mungil itu kedalam,tangan besarnya yang terasa pas.

Selama diperjalanan ,yang ada hanya lah keheningan karena ,Fabian yang fokus dengan menyetir dan lora.yang sedang memainkan benda pipih itu."lagian,ngapain sih sayang kayanya serius banget"kepo,Fabian melirik lora.

"Aku,lagi lihat baju baby untuk sikembar nanti mumpung lagi diskon lucu-lucu lagi"tunjuk,lora memperlihatkan koleksi baju bayi,disuatu belanja online.

Sesampainya dirumah sakit,Fabian memarkirkan mobil ,dan membukkan pintu mobil untuk lora.sudah dua kali mereka berkunjung ketempat ini .bagaimana lagi?.Fabian membukkan pintu itu,menampilkkan dokter pria yang sudah menunggunya dari tadi ,mereka pun mendukki bangku yang berhadapan dengan pria itu.

"Halo, bagaimana keadaan kamu Fabian"?tanya pria itu,dengan senyum , untuk mencairkan suasana diantara mereka.

"Baik,dok"jawab,Fabian.

"Oke kita,akan mulai kemoterapi kamu"pria,itu menyuruh Fabian berbaring ditempat tidur lalu tubuhnya dimasukan kedalam sebuah,alat khusus.

Setelah selesai ,Fabian mendukki kembali kursi yang berada disamping lora,sebisa mungkin ia menampilkkan senyum agar lora tahu bahwa ia baik-baik saja."saran,saya lebih baik pak Fabian melakukan operasi atau pengobatan dijerman karena kemungkinan kanker yang berada dibadan ,pak Fabian sudah menyebar hingga,hati karena kemoterapi hanya mencegah menghambatan kanker bukan,menyembuhkan kanker itu"saran ,pria itu menjelaskan penyakit kanker,lora yang berada disamping mengelus punggung Fabian menenangkan nya.

Mungkin,ini adalah ujian dalam rumah tangganya tapi ia yakin,pasti bisa menghadapi ini semua sesulit apapun."aku,yakin kamu bisa"semangat,lora meyakikan.

"Apa,dengan operasi suami saya bisa sembuh total dari kanker darah"?tanya ,lora menatap pria itu menggengam tangan Fabian yang dingin."kemukinan,bisa sembuh tapi kemukinan kanker itu bisa kembali ,sewaktu_waktu"ujar nya.

Lora, menatap sejenak mata elang fabian.meyakikan ini semua dengan mantap Fabian mengganguk mengiyakan ,saran dari pria itu."baik dok saya ,akan melakukan operasi ,kapan operasi saya akan dilakukan."?tanya, kembali Fabian.

"Kita,akan melakukan operasi Minggu depan bersama dokter lainnya."ucapnya.

"Terima,kasih dok kami pergi dulu".mereka,pun meninggalkan ruangan itu lora melirik,Fabian sejenak melangkahkan kakinya menuju pelataran rumah sakit meninggalkan tempat itu.

Dimobil masih,sama yang ada hanya kesunyian radio mobilah yang menemani mereka berdua .mereka berdua enggan berbicara seakan-akan mulut,mereka keluh untuk mengatakan sesuatu walaupun itu sepatah pun.lora tahu Fabian memikirkan bagaiman caranya agar ia bisaa pulih seperti semula terlihat dari wajahnya yang menampilkan guratan tangan nya lagi memijat kepalanya yang terasa ,pusing.

Sesampainya dirumah,masih sama lora menuntun Fabian,untuk kekamar mereka . Dengan sabar lora membaringkan tubuh Fabian ketempat tidur menarik selimut itu hingga sebatas dada .tanganya terulur mengusap pipi tirus Fabian yang mulai kurus."aku,kebawah dulu yah kamu istirahat"gumam,lora meninggalkan Fabian tapi tanganya ditahan oleh tangan besar suaminya pemiliknya, siapa lagi kalau bukan Fabian.lora membalikkan badan menatap kembali mata elang itu sambil tersenyum.

"Temani,aku sayang disini aku ngga mau jauh dari kamu."lirih,Fabian.

Aneh,akhir-akhir ini sikap Fabian yang aneh padanya padahal hampir setiap ,hari mereka bertatapan muka"yaudah,aku temani tapi kamu tidur"lora,membaringkan badanya disamping Fabian mengelus,rambut nya.

Karena,kenikmatan Fabian merasa kantuk akibat elusan dari lora.

with love you(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang