Tiba hari ini , operasi Fabian inilah jalan terbaik untuk lora diruangan ini terdapat mama dan ,papanya lora serta Jessica ibunya Fabian yang turut hadir.dengan setia ia mengelus tangan suaminya yang terbaring di ranjang rumah sakit .alat-alat medis sudah tersambung pada tubuh Fabian dan disebelah lagi ,memperlihatkan denyut jantung Fabian yang berdetak seperti horizontal.
"Kamu ,bisa sayang"ujar,lora menyemangatkan Fabian sebisa mungkin ia menampilkkan senyum mengecup kening,lora sekilas mencium aroma yang menjadi candunya.
Tanganya terulur mengusap perut buncit lora yang semakin hari semakin besar akibat pertumbuhan buah hatinya."hai,anak Daddy apa kabar sayang ,udah ngga sabar yah lihat dunia sabar yah sayang"ingin,rasanya seperti ini lora menangis berbagai cobaan mereka lalu dengan sabar tapi ia tahu,sebenta1r lagi mereka akan ,menuju gerbang kebahagiaan dengan keluarga kecil mereka .
Pintu,ruangan terbuka memperlihatkan dokter masuk kearah Fabian"apakah,Fabian sudah siap ,kalau sudah kami akan melakukan operasi "tutur pria itu,Fabian menoleh melihat lora mengganguk ia pun berahlih melihat dokter ,itu dengan mantap Fabian mengganguk mengiyakan pria itu.
Ranjang Fabian pun,dipindahkan menuju ruang operasi yang berada dilantai tiga,selama diperjalanan Fabian tidak pernah melepaskan genggaman tangan lora karena baginya,genggaman itu yang membuatnya semangat menjalani ini,semua walaupun sesulit apapun.
Pintu ruangan operasi tertutup dengan masuk nya ,Fabian kedalam ingin sekali ia menemani Fabian disaat-saat seperti ini ,tapi apa lahdaya ia hanya bisa menunggu diluar,sambil memanjatkan doa untuk kesembuhan Fabian ingin,seperti dulu kembali bersama yang sebentar lagi akan lahir ,buah hati mereka yang akan meramaikan suasana rumah tangganya.
Lampu operasi menyala ,menandakan bahwa operasi Fabian sudah mulai terlihat dari wajah mama mertua yang terlihat khawatir ,lora menghampiri mama Fabian duduk disamping,mengelus punggung yang tetap kuat walaupun hatinya rapuh.
"Sabar,mama aku yakin Fabian pasti bisa disana"yakin,lora memeluk mertuanya.
"Tapi,mama takut lora kehilangan Fabian seperti ayahnya yang menderita penyakit ini mama nggamau kehilangan lagi untuk kedua kalinya."Jessica,menumpahkan keluh kesahnya pada lora,beruntung sekali ia mendapatkan menantu sebaik dan ,secantik lora.
"Kita ,doain aja yah mah semoga operasinya berjalan sempurna"ungkap,lora memanjatkan doa dalam hatinya.
Tuhan,ijinkan aku bersama Fabian aku igin seperti dulu bersama dengan kebahagiaan bukan ,air mata kesedihan aku tidak ingin Fabian meninggalkan ku bersama bersama buah kita yang sebenar lagi akan lahir kedunia aku ngga ingin Fabian meninggalkan ku sendirian "batin ,lora.
Suasana mendadak hening lora dengan sabar ,menunggu jalanya operasi Fabian walaupun membutuhkan waktu berjam-jam lamanya ,tapi ia yakin Fabian pasti bisa melewati ini semua disana ia ,harus sembuh Fabian tidak boleh meninggalkannya bersama anaknya yang belum,melihatnya yang betapa kuatnya menghadapi ini semua,suatu hari nanti ia akan menceritakan bagaimana kuatnya ,Fabian melewati ini semua walaupun dengan air mata yang harus mengalir dipipinya.
Sudah,lima jam ia menunggu jalanya operasi tapi belum ada tanda-tanda menunjukkan lampu operasi mati.semoga saja tidak terjadi apa-apa.dengan Fabian .sebentar lagi dua bulan lagi ia akan melahirkan buah hatinya ,bersama Fabian ia ingin Fabian menemai disaat -saat ia tengah berjuang ia ingin mendengar suara tangis anaknya nanti bersama dengan suaminya.
Akhirnya lampu operasi telah mati berarti operasi yang dilakukan Fabian telah selesai ,tapi bagaimana kondisi suaminya sekarang?.baik-baik saja atau ,tidak?.dokter ,keluar dari ruang operasi mengenakan setelan hijau lengkap,dengan masker yang menggantung dimulutnya.
Lora,berdiri menghampiri pria itu dengan ,cemas"bagaimana, keadaan suami saya dok."?serga,lora ,Mila yang berada dibelakang lora menggelus punggung itu.
"Sayang,sabar dulu biarkan dokter menjelaskan bagaimana keadaan Fabian sekarang"ujar,Mila menenangkan lora ,yang sudah tidak sabar menanti kondisi Fabian sekarang.
Pria , itu menghela napas sejenak, kembali menatap perempuan yang berada dihadapannya ,"sekarang kondisi pak Fabian baik-baik saja , Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar"beritahu,pria itu dengan senyum tipis.
Jessica yang,mendengar itu bernapas lega , memeluk sang menantu yang berada disampingnya menumpahkan segala kecemasan yang,ia rasakan selama jalanya operasi.tapi alangkah baiknya tuhan padanya bisa berkumpul lagi bersama suaminya ,dan sebentar lagi akan ada keluarga kecil yang menemai,mereka.
"Apakah,saya bisa bertemu dengan suami saya dok"?tanya lora,.
"Tapi,kami pindahkan dulu keruangan inap baru ibu boleh melihat pak Fabian"jelas,pria itu terlihat ranjang Fabian didorong keluar oleh dua perawat dari ruang operasi.
Disinilah, mereka diruangan suaminya Fabian, terlihat Fabian masih enggan menunjukkan tanda-tanda ingin bangun,apa mungkin ini adalah efek dari obat bius ?.
Jessica menghampiri lora mengelus bahu itu ,daritadi ia melihat menantunya terus menemani Fabian,apalagi kondisinya sekarang tengah hamil besar ."nak,pulang aja biar mama yang menemani Fabian di sini nanti ,kalau Fabian sadar mama akan beritahu kamu"pinta,Jessica dengan ramah.
Benar,apa yang dikatakan mertuanya lebih baik ia pulang,belum lagi ia tengah hamil besar ia tidak ingin terjadi sesuatu ,pada anaknya .lora mengganguk mengiyakan permintaan Jessica ."aku,pulang dulu yah jangan lama -lama tidurnya aku kangen"bisik ,lora mencium kening Fabian lalu ,mencium telapak tangan ibu mertuanya.
"Mah,aku pulang dulu nanti kalau Fabian sadar langsung telpon aku"ujar,lora .
"Iya,sayang nanti mama langsung telpon kamu yaudah kamu cepet -cepet pulang kasian cucu mama".ucap nya,pada lora.
Lora ,pun keluar dari ruangan Fabian biasanya ,ada Fabian yang selalu menggengam tanganya mengelusnya dan mengecup tangan mungilnya.tapi sekarang berbeda .tidak apa-apa mungkin besok tanganya akan kembali digenggam oleh Fabian.ia yakin Fabian,akan sadar dan menemaninya lagi memulai hidup baru.
Mobil pun berhenti ,dirumahnya mungkin hari ini terasa berada karena tidak ada Fabian yang selalu menemani. Dengan langkah pelan lora memasuki rumahnya sepi dan sunyi ."selamat datang,nyonya"sapa ,Bu biinah mengambil tas jinjing yang dibawa lora.
Lora tersenyum,tipis ."bi,nanti tolong masak yang banyak ,abis itu langsung dibukus yah soalnya nanti saya bawa kerumah sakit."tutur lora,.
"Baik,nyonya"ujar,biinah .
Setelah,itu lora menuju kamarnya menatap sekeliling kamarnya biasanya mereka ,disini bercanda ,tertawa bersama ia menatap ,kearah ranjang bayangan Fabian sedang melihatnya dengan senyuman penuh dengan cinta.lora mendekat kearah ranjang memeluk Fabian dengan erat seakan takut .ia membuka matanya ternyata kosong yang ada dihadapannya hanyalah bantal ,dan guling.itu khayalan nya .
Air matanya menetes dengan sendirinya dipipi lora ,ia rindu pada Fabian ,ia rindu dengan sifat nya semua yang ada dalam diri fabian.lora mengambil foto Fabian bersama nya ,sewaktu honeymoon .lora mengusap foto Fabian menaruhnya didada membayangkan bahwa ada Fabian yang tengah memeluknya ,dan mengusap air matanya.Sorry karena update lama maaf yah sekali lagi🙏.
Ini Bayangi visual nya lora lagi hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
with love you(END)
RomanceKarena perjodohan,itu yang membuat fabian arkana putra bisa membuka hatinya dari,masa kelamnya ,tapi tidak untuk seorang anaya zalora menikah diusai mudanya membuatnya terpuruk .disini ia hanya terpaksa melakukanya karena orang tuanya tapi sebagian...