✨16

1.7K 107 9
                                    

✨✨✨

Mencintaimu itu sakit.
Tapi baru kali ini aku merasa kan sakit sekaligus bahagia saat kamu menjawab,
"Aku mencintaimu, juga."

✨✨✨

Kei kembali masuk ke sekolah setelah seminggu lamanya ia sakit. Ia masuk hari ini demi mengejar keterlambatannya.

Masalah malam itu, Alex masih bisa menyelamatkan Kei yang hampir saja melayang ke bawah. Malam itu juga, Alex menemani Kei hingga pagi menyapa. Ia takut, jika Kei akan melakukan hal yang sama saat dirinya sendirian.

"Minggu besok kita ulangan, jangan lupa belajar," ucap Pak Andi kepada siswa kelas 11-IPA-1. Ia sedang mendapat jadwal mengajar di kelas itu.

Fira manyun. Kenapa laki-laki itu rajin sekali mengadakan ulangan?

Sementara Kei, dia menyalin semua yang belum ia tulis dari buku Fira.

"Ada yang tidak setuju?" tanya Pak Andi.

Fira langsung mengacungkan tangannya bersama beberapa siswa lainnya.

"Yasudah, hari ini juga kita ulangan."

"HAAAAA??"

Ulangan dadakan maksudnya? Gila saja. Semua orang membuka mulutnya lebar-lebar. Pak Andi sangat sadis. Bukannya memberi keringanan malah sebaliknya.

Kei yang biasanya semangat, kini ia ikut protes.

"Pak jangan sekarang, dong. Kei baru bangun sakit, kasihan," ujar Fira.

Pak Andi langsung mengundur ulangan. Bisa gawat kalo Fira sudah berkata seperti itu. Kejadian minggu lalu saja membuat Fira ngambek selama tiga hari tiga malam.

"Sekarang kerjakan halaman dua puluh tiga. Kalian boleh berdiskusi dengan teman terdekat asal jangan gaduh!"

Semua siswa langsung menurut. Kei, Alesyan, Lea dan Fira langsung turun ke lantai dan duduk melingkar.

"Lo ngerjain yang ini," ujar Kei pada Lea sambil menunjuk deretan soal.

"Lo yang ini," Kei menatap Alesyan lalu menunjuk beberapa soal.

"Gue yang ini, ya?" tanya Fira lalu menunjuk satu soal.

Kei langsung menoyornya. "Lu sama nomor yang di bawahnya, masih mending cuma dua!" titahnya pada Fira.

Fira melongo. Apa-apaan ini? Soal PPKN tapi mirip dengan MTK, soalnya beranak. Malah jika dijawab akan bercucu.

"Ogah, banyak amat!" tolak Fira.

"Yaelah Fir, gue juga banyak, kok. Terima aja. Lu mah pasti nanyain lagi sama Kei," ujar Lea. Ia sibuk mengerjakan soal bagiannya.

Fira manyun tapi tetap mengerjakannya.

Sekali-kali mereka saling bertukar pertanyaan dan pasti hanya Kei yang bisa menjawabnya. Ia unggul dalam semua bidang pelajaran.

"Kei, gue mau nanya," ujar Fira. Kei berdeham, pertanda ia menanyakan apa yang akan Fira tanyakan.

"Kira-kira kalo kita minum bensin pertamax bisa lari secepat motor gak?" tanya Fira.

Kei kesal dilontari pertanyaan seperti itu. "Secepat 'Buroq' juga bisa," Lea yang menjawabnya.

Fira mengangguk. "Nanti pas tes atletik yang bagian lari, gue mau minum bensin dulu biar cepet larinya," ungkapnya. Lantas Fira mendapat getokan dari Kei.

"Lu mau gak lihat wajah Pak Andi lagi?" tanyanya pada Fira.

"Apaan bawa-bawa nama saya?" tanya seseorang tiba-tiba. Dia Pak Andi.

ALSAVA: friendship and relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang