✨33

1.4K 89 26
                                    


✨✨✨

Buwung apa tu man?
Buwung puyuh.

✨✨✨

Seluruh siswa 11-IPA-1 membisu.

Tidak ada yang berani bersuara meskipun hanya desahan napas.

Seorang guru sedang menatap mereka satu persatu. Amarah terlihat dari matanya yang membulat dan memerah.

"Sekarang, kalian berdiri di lapangan. Hormat pada bendera merah putih. Kalo tidak ada benderanya, suruh OSIS untuk memasangnya. Satu jam. Dan waktu istirahat kalian di ganti dengan remedial! Kecuali yang tidak mendapatkan nilai di bawah KKM."

Habislah mereka.

Kemarin, guru seni budaya mengumumkan bahwa semua murid kelas 11 98% siswanya terkena remedial.

Hanya Kei, Ray, Kennan dan beberapa orang yang menduduki rangking 1 atau 2 saja yang berhasil lolos dari remedial.

Hal itu membuat guru seni budaya marah besar. Padahal, soal yang diberikan itu benar-benar keluar dari materi yang diajarkan.

Jadi, posisi yang benar entah siapa.

Jika sebagian kelas hanya dihukum mengisi remedial saat jam istirahat, kelas 11-IPA-1 ditambah hukumannya dengan menghormati bendera.

Kenapa?

Mereka bolos berjamaah.

Kelas sangat lengang saat guru seni budaya itu datang untuk remedial kemarin di jam istirahat.

Semuanya bubar dan bersembunyi di beberapa tempat.

Kei bersama ketiga sahabatnya bersembunyi di gudang sambil memakan batagor.

Geng cowok bersembunyi di UKS sambil mabar alias main bareng game.

Geng Anggita bersembunyi di perpustakaan. Mereka tiktok-an di sudut ruangan. Untung saja penjaga perpustakaan sedang tidur jadi mereka bebas bergaduh.

Sisanya, bersembunyi di kelas orang.

Sungguh, waktu istirahat kemarin adalah waktu paling goblok bagi mereka.

"TUNGGU APA LAGI? AYO KELUAR!"

Seketika semua murid langsung keluar. Mereka tak menyangka guru ini akan meminjam jam pelajaran guru lain untuk memberikan mereka pelajaran.

Padahal, istirahat kali ini mereka akan melakukan hal yang sama lagi.

Alasan mereka tidak mau remedial karena pasti gurunya itu meminta yang aneh-aneh.

Dulu saja, Fira harus mengikuti remedial. Dan ternyata tugasnya adalah melakukan beatbox.

Fira yang tak tahu bagaimana caranya hanya asal melakukan saja.

Ujungnya, ia kena gampar.

Nilai mendapat C.

Memang, maha benar guru dengan segala maunya.

Semua murid berbaris.

Panas-panas seperti ini enaknya minum es jeruk. Tapi mereka malah dijemur layaknya ikan teri.

"Kei!" Fira memanggilnya dengan pelan.

Kei menengok, lantas menaikkan kedua alisnya.

"Kabur, yuk!"

Kei langsung menggeleng, tidak mau.

Cari masalah saja dia.

"Bu, tahu gak?" tanya Farel tiba-tiba pada guru seni budayanya itu.

ALSAVA: friendship and relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang