• DUA •

407 41 3
                                    

Tujuh hari setelah kematian Karen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuh hari setelah kematian Karen.

SMA Nusantara, Jakarta.

SMA Nusantara telah dihebohkan dengan berita hilangnya Karenina Wijaya--siswa berprestasi yang selalu menduduki peringkat tertinggi seantero sekolah--selama dua hari. Keributan di sekolah yang identik dengan siswa siswi berprestasinya itu semakin menjadi-jadi setelah kabar hilangnya Karen itu naik statusnya menjadi berita duka. Karenina Wijaya dinyatakan telah meninggal dunia saat ditemukan oleh polisi di dekat sungai harapan yang letaknya cukup jauh dari sekolah.

Samuel Anggada Putra--sepupu Karen--bersama Antoni--ayah Karen--dan kepolisian setempat berhasil menemukan gadis malang itu pada pukul sembilan malam setelah melakukan pencarian selama belasan jam sebelumnya.

Samuel mungkin syok karena pertama kali melihat mayat dengan kedua matanya sendiri dan meminta izin untuk tidak masuk ke sekolah selama beberapa hari setelah kematian sepupunya.

Hari ini, cowok paling popular di SMA Nusantara itu akhirnya menunjukkan batang hidungnya. Ia pergi ke sekolah dan menghebohkan siswa-siswi di SMA Nusantara karena kemunculannya. Samuel berjalan melewati gerbang tanpa ekspresi apapun, berusaha menghindari tatapan penasaran dan bisik-bisik siswa lain di sekitarnya yang ingin tahu tentang alasan di balik kematian Karen.

Ada rumor yang mengatakan bahwa Karen bunuh diri karena dirisak oleh senior di hari sebelumnya. Namun rumor tetaplah rumor, belum terbukti kebenarannya.

Samuel kemudian sampai di depan kelasnya. Sebelas IPA 1;kelas terfavorit di SMA Nusantara. Matanya menatap papan panjang bertuliskan nama kelas yang menempel di pintu dengan ragu sembari menghela napas panjang sebelum akhirnya memasuki ruangan.

Samuel langsung mengedarkan pandangannya ke sekitar, mencari sahabat-sahabatnya yang juga berada di kelas itu, tapi sesuatu mengganggunya. Ia pun segera masuk dan mengabaikan tatapan penasaran dari siswa lain untuk segera duduk di sebelah Stella;gadis popular di sekolah sekaligus salah satu sahabat Samuel. "Stell?"

Gadis yang sedang asyik membaca novel dengan kedua telinga yang ditutup headset itupun menyadari kehadiran seseorang di sebelahnya dan menoleh. "Samuel?" Stella buru-buru melepaskan headset dan mematikan musik dari ponselnya. "Lo sekolah hari ini?"

Samuel tersenyum dan mengangguk. "Tapi, kenapa lo sendirian? Yang lain mana?"

Stella menarik napas dan mengangkat kedua bahunya. "Everything's changed, Sam," katanya sedih.

Cowok itu mengerutkan kedua alis tebalnya karena tak mengerti. "Maksudnya?"

"Kita ngobrol di taman aja ya pas istirahat."

***

Samuel dan Stella duduk bersama pada sebuah kursi kayu di sudut taman sekolah. Terdapat beberapa pohon besar yang rindang di belakangnya, sementara bunga warna warni yang sengaja ditanam para siswa pada pot plastik berjajar di sisi-sisi taman, melengkapi suasana teduh yang diciptakan tumbuh-tumbuhan hijau di taman itu sendiri.

BESTFRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang