#24

316 24 6
                                    

"Ada ko ka. Tadi lagi di ruangannya tuh." Jawab Dahyun.

"Ya udah, gue ke Suga dulu ya."

"Oke ka."

Rose langsung menuju kamar Suga yang ada di lantai lima.

Rose naik tombol naik pada lift. Setelah pintu terbuka, Rose masuk. Menunggu sebentar, setelah angkat berbunyi dan di layar tampilkan angka lima.

Naik keluar dari lift dan langsung menuju ruangan Suga.

Setelah dibuka, Rose terkejut. Hatinya tidak lagi direbut atau tergores. Berkeping keping. Kekhwatiran yang selama ini Mawar rasakan, benar benar terjadi.

Suga sedang berciuman dengan seseorang. Pemandangan yang sangat membuat hati Rose sakit.

Suga yang melihat menerima Rose, langsung melepaskan ciumannya dengan wanita itu. Dan ga sengaja Suga nyenggol gelas beling yang ada di mejanya. Pecah gelas itu pecah dan berserakan di lantai.

"Ro-rose? Kamu ngapain kesini?" Tanya Suga.

"Kamu yang ngapain sama dia?! Dia siapa ?!" Tanya Rose.

"Dia sekertaris baru aku. Namanya Nayeon."

"Mas, dia siapa?" Tanya Nayeon.

"O-oh. Di-dia istri aku. Tapi ga guna. Ya udah lah ga usah di pikirin. Laki-laki juga aku."

"Suga!"

"Oh iya, ini tolong beresin ya." Ucap Suga.

"Ko kamu suruh aku ?! Aku istri kamu."

"BERISIK! TINGGAL BERESIN AJA BAWEL! CEPETAN !!" Ucap Suga sambil menampar pipi Rose.

Air mata langsung mengalir sangat deras. Tidak ada pilihan lain, Mawar berjongkok memungut pecahan pecahan gelas beling di lantai.

Ingin rasanya menggoreskan pecahan ini. Tapi, Rose teringat kata kata utusan. Menghabiskan diri sendiri adalah cara yang sangat salah. Bagaimana pun masalah yang kamu hadapi, percaya pada Tuhan. Pasti Tuhan membantu dan memberi jalan keluarnya.

Rose pun mengurungkan niat konyolnya itu. Dan tetap memungut pecahan beling itu.

Dengan sengaja, Suga menginjak tangan kiri Rose. Terkait tangan beberapa beling itu menancap di telapak tangan kiri Rose. Rose meringis ditahan sakit. Sekarang, fisik dan emosi benar-benar sakit.

Rose menangis. Air mata turun sangat deras. Suga benar benar sudah kelewatan. Ini bukan Suga yang Rose kenal. Suga kejam! Entah apa yang ada di pikiran Suga, sehingga ia bisa seperti ini kepada Rose. Padahal dulu, ia sangat mencintai Rose.

"Ups! Maaf ga sengaja." Jawab Suga sambil menunjukkan smirknya. Lalu pergi keluar ruangannya menggandeng tangan Nayeon.

Sudah tidak bisa dinikmati rasa sakit yang alami Rose. Tangan kirinya sudah berlumuran darah. Rose memegangi tangan kirinya. Berdiri lalu keluar dari ruangan Suga dengan masih terus mengeluarkan darah jadi menetes ke lantai.

Melihat orang ke arah Rose semua. Apa lagi dengan kondisinya saat ini. Banyak orang yang langsung membicarakannya. Ah tidak peduli, saat ini tangannya butuh perawatan khusus. Ia harus ke rumah sakit sebelum darahnya keluar semakin banyak.

Dahyun yang melihat Rose keluar dari lift dengan mengangkat dan mengangkat yang penuh, langsung menghampiri Rose.

"Ka? Ya ampun! Gue anter ke rumah sakit ya ka." Ucap Dahyun menuntun Rose. Rose hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dahyun memberhentikan taksi dan langsung mengajak Rose ke rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, mawar hanya bisa menangis. Dahyun pun hanya bisa iba sambil terus mengusap punggung bahu Rose. Masih tidak mengerti apa yang telah terjadi. Tapi, ini bukan saat yang tepat untuk Dahyun meminta penjelasan dari Rose.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COLD[TAEROSGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang