3

1K 95 0
                                    

Jangan sesekali menyakiti hati wanita. Karna sama saja seperti menyakiti hati IBUMU sendiri.
-ALETTA

***

Setelah pulang sekolah Rena mengajak ku mampir ke sebuah pusat perbelanjaan di Bandung. Aku cukup senang. Sebelumnya aku sudah izin terhadap Umi dan Umi mengizinkan lantaran Umi juga masih ada urusan kantor yang harus diselesaikan.

"Rena, aku ingin membeli gamis antarkan akuu yaa ke toko nya." Ujar Aletta kepada Rena dengan wajah sedikit gembira.

"Baik ayo itu disana Aletta." Jawab Rena sambil menunjuk ke arah toko gamis.

Aletta memilih gamis untuk dirinya dan tidak lupa untuk Umi tercinta nya.

"Rena bagus tidak untuk aku?." Tanya Aletta kepada Rena dengan menggunakan gamis berwarna navy.

"Subhanallah Aletta, kamu sangat cantik dan manis." Jawab Rena dengan memuji kecantikan Aletta.

"Yasudah, kamu mau beli baju apa Rena sekalian nanti aku bayar tidak apa apa." Tawar Aletta kepada Rena.

"Tidak usah Aletta terima kasih atas tawaran mu." Jawab Rena.

"Ko kamu beli dua gamis? Yang satu untuk siapa?." Tanya Rena penasaran.

"Untuk Umi kuu." Jawab Aletta.

***

Berbanding terbalik dengan Aletta. Aletta sama sekali tidak memikirkan hal yang membuat ia menangis tadi. Tidak dengan Vero yang terus memikirkan dan merasa sangat bersalah. Jujur, Vero memang Fakboy dan memiliki gebatan dimana-mana sangat sering dia membuat hati wanita terluka. Tapi tidak untuk kali ini.

"Kenapaa gua terus mikirin dia gua kan sering nyakitin cewe kenapa kali ini beda." Batin Vero

"Mamaaaaahhhhhhhhh" Ucap Vero sambil berlari kepada Mamahnya.

"Maah Vero mau tanya sama mamah dong, mamah masih ingat yang Vero cerita bahwa ada wanita yang menolak berjabat tangan dengan Vero karna bukan muhrim nya?." Tanya Vero kepada Mamah Lita.

"Iya ingat ada apa memang nya nak." Jawab Mamah.

"Tadi aku membuat nya menangis mah, aku menawarkan duduk disamping dan menemani nya makan. Tapi dia menolak karna dikelas hanya aku dan dia. Dia bilang tidak pantas perempuan berduaan yang bukan mahram. Tapi aku membentak dan bilang dia so jual mahal mah. Aku merasa bersalah." Cerita Vero kepada Mamahnya membuat mamah nya bingung. Karna tidak biasa nya Vero memikirkan hati wanita tentang hal seperti ini. Dia tau anak nya sangat Playboy kelas kakap. Lita sering memberi nasihat namun tidak pernah didengarkan.

"Tumben banget kamu memikirkan perasaan nya? Ada apa dengan kamu sayang? Ubahlah perilaku mu agar mendapat perhatian nya. Kenalan dengan cara Ta'aruf. Mamah tau kamu sudah dewasa jangan terus bersikap mempermainkan perasaan wanita mungkin dia tepat untuk mu nak." Nasihat Mamah kepada Vero.

Vero mencermati setiap kata yang mamah ucapkan.
'Apakag benar yang dikatakan mamah?." Batin Vero.

"Baik mah, aku akan mencari tahu bagaimana perasaan ku, pasal nya aku baru beberapa hari ketemu dia." Jawab Vero.

***

Umi dan Aletta sedang makan malam dengan suasana hening tanpa ada pembicaraan. Biasa nya mereka mengobrol sehabis makan.

"Bagaimana sayang hari ini?." Tanya Umi kepada Aletta.

"Tadi Aletta dibentak sama lelaki mah, Aletta menolak karna dia ingin menemani Aletta makan disamping aku. Karna di kelas hanya ada aku dan dia jadi aku tolak. Aku menangis sepertinya dia merasa sangat bersalah." Aletta bercerita kepada Umi Sarah.

"Mungkin lelaki itu belum mengerti betul soal tidak baik berduaan yang bukan dengan muhrim nya nak." Jawab Umi Sarah.

"Sekarang kamu tidur yaa, meski besok hari libur tetap harus tahajud dan sholat subuh ya cantik." Ucap Umi dengan mengelus lembut kepala Aletta.

Aletta masuk kamar dengan masih menggunakan hijab nya. Meski dirumag Aletta dan Umi tetap membiasakan nya meski sudah tanpa Abi. Dikamar baru Aletta membuka hijab nya. Rambut hitam pekat dengan rambut se bahu.

Drettmm

Vero
Hai, gue Vero soal yang tadi maafin gue yaa.

Aletta
Baik tidak apa

Vero
Gue ngerasa bersalah gue harap lo ga takut ketemu gue ^_^

Read...

***
Matahati belum terbit namun Aletta sudah bangun untuk melaksanakan sholat sunah tahajud. Sudah rutin Aletta menjalankan ini.

Sinar matahari sudah terpancar dan menembus jendela kamar Aletta.

"Aletta sayangg, Umi mau mengajak mu untuk berkunjung kerumah sahabat Umi." Ucap Umi kepada Aletta.

"Baik Umi aku segera mandi." Jawab Aletta.

Setelah siap dan rapih. Dengan Gamis navy yang beberapa hari lalu ia beli dengan Rena, Aletta terlihat sangat sangat cantik. Kulit putih dan senyum yang manis.

***

Sudah sampai dihalaman rumah sahabat Umi. Aletta dan Umi nya disambut dengan baik oleh sahabat Umi.

"Assalamualaikum." Ucap Aletta dan Umi.

"Walaikumsallam Sarah. Sudah lama tidak bertemu makin cantik saja kamu." Jawab sahabat Sarah.

"Silahkan masuk. Tunggu sebentar akan ku buatkan minum sekalin panggil putra ku."

Setelah selesai membuat minum dan memberi jamuan mereka segera mengobrol.

"Ini siapa Sarah cantik sekali." Tanya Lita— sahabat Umi sekaligus Mamah-nya Vero.

"Akuu Aletta tantee, terima kasih sudah memuji hati aku senang sekali dipuji tante. Tante juga cantik." Jawab Aletta dengan lembut dan sopan membuat hati Lita bahagia.

"Ohh iyaa, mana putraa muu? Aku sudah lama tidak melihat nya sepetti apa sekarang dia." Tanya Umi sarah kepada Lita.

"Ituu diaaa, Vero cepat kemarii adaaa...."

Muslimah Girl vs Play BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang