Bel istirahat berbunyi Rena berusaha menegarkan sahabatnya. Mereka langsung menuju kantin seperti biasa 3 lelaki menghampiri mereka berdua untuk duduk bersama.
***
"Ngpain kalian kesini?! Sana pergi gausa disni." Ketus Rena kepada tiga lelaki itu.
"Lah kenapa emgnya? Kemarin boleh boleh aja sekarang ketus banget si." Sahut Fahmi.
"Sudah, aku gapapa, Kalian duduk aja." Ucap Aletta.
"Kamu kenapa Letta? Ko murung?." Tanya Vero. (Cia elah sekarang aku kamu wkwk)
"Ini semua salah lo! Lo yang buat sahabat gua murung! Lo kemarin baik sama dia dan janji ga akan deket wanita. Tapi apa tadi pagi dia liat lo sama cewe gandeng-gandengan dasar Playboy mah Playboy aja!." Puncak amarah Rena sudah paling atas dia tidak ingin sahabatnya disakiti seperti itu.
"Sudah Rena aku tidak apa, kamu jangan seperti itu." Sahut Aletta.
"Ma-aaff kaan aku Aletta." Ucap Vero.
Aletta salah paham gue harus menjelaskan pada nya. Batin Vero
Aletta hanya terdiam. Tanpa disadari 4 orang wanita menguping pembicaraan mereka sejak awal. Salah satu dari mereka sangat puas dengan apa yang mereka bicarakan.
"Tidak ada yang boleh memiliki Vero. Jika memang memiliki bahwa harus sakit seperti ku." Batin salah satu wanita yang dari tadi memerhatikan meja Aletta dan Vero. Dia adalah Rosi mantan Vero yang kesian kali nya. Dia sangat dendam atas apa yany Vero lalukan dulu padanya.
Vero memang lelaki ceroboh dia berbuat dan menyakiti orang tidak berfikir apakah orang lain sakit hati dan akan membalaskan dendam nya.
Rosi dan teman-teman nya mengahampiri meja Aletta dan Vero.
"HEH WANITA SO MUSLIMAH VERO INI COWO GUE GAUSA MIMPI LO VERO BERUBAH DEMI LO!." bentak Rosi yang membuat Aletta kaget dan ketakutan.
"LO NGAPAIN DISINI SI CABE!." ucap Rena. Rena pendiam jika tidak diusik kalo di usik ya seperti singa ngamuk.
"Sudah Rena kita ke kelas saja." Sahut Aletta yang menarik tangan Rena.
Aletta pergi meninggalkan Vero dan Rosi di meja kantin tadi.
"Maksud lo apa si ngomong gitu ke Aletta? Salah dia apa sama lo hah?! Lagi pula gue bukan cowo la J*BLAY." Sahut Vero yang amat sangat kesal dia merasa bersalah dan takut sekali kehilangan Aletta.
"Lo pergi jauh-jauh deh kunyuk ngpain si gatel banget jadi cewe." Ucap Fahmi dan Reno.
Mereka langsung berlari menuju kelas untuk melihat keadaan Aletta bagaimana. Vero tahu bahwa Aletta gadis berhati lembut dan tidak pernah dibentak jika dibentak dia akan menangis. Namun, langkah veri terhenti didepan pintu kelas benar saja perasaannya Aletta sedang menangis dipelukan Rena.
"Apa aku salahh hikss... Membuka hati buat lelaki seperti Vero hiks.. hikss..." Ucap Aletta terbata-bata karna dia sedang menangis.
"Tidak Letta, kamu tidak salah yang salah Rosi dan Vero. Kamu baik aku tau maksud mu sudah jangan menangis nanti cantikmu luntur." Jawab Rena sedikit menghibur Aletta.
Tiba-tiba suara berat berhasil membuat kedua sahabat yang sedang berpelukan itu kaget dan terlepas pelukan tersebut.
"Maafin aku Aletta. Aku serius sama kamu. Aku sama sekali ga ada niatan buat menyakiti hati kamu. Aku ga ada hubungan sama sekali dengan Rosi." Ucap Vero dengan muka merasa sangat bersalah.
"Udah lu duduk aja sana gausa ganggu Aletta dulu." sahut Rena.
Setelah insiden tadi Aletta merasa sudah tidak ingin berharap kepada Vero. Baru saja dia mulai menyukai Vero tetapi ada saja yang terjadi mungkin ini semua bukan takdir.
***
Aletta memakirkan mobil Merah Maroon digarasi rumah nya. Umi Sarah belum pulang karna mobil nya belum nampak di garasi. Aletta masuk ke kamar untuk mengganti pakaian dan segera masak untuk Umi dan diri nya.
45 menitt kemudiaan..
Assalamualaikum Aletta Sayang Umi pulaang
Walaikumsallam Umi
"Mata mu ko sembab sayang? Kamu kenapa? Ada yang menyakiti hati bidadari umi?." Ucap Umi kepada Aletta sambil mengelus kepala Aletta.
"Nanti Aletta ceritakan Umi. Sekarang Umi ganti baju terus kita makan deh." Sahut Aletta." Jawab Aletta.
Umi sudah kembali ke meja makan dan mereka makan dengan lahap masakan Aletta. Meski rumah ini cukup besar dan dihuni oleh Umi dan Aletta. Mereka sama sekali tidak mengandalkan ART. Mereka mengerjakan semua nya sendiri. Selesai makan Umi dan Aletta mengobrol gimana tentang hari ini.
"Jadi kenapa kamu menangis nak?." Tanya Umi
"Aletta cemburu dengan Vero yang bersama dengan wanita lain Umi. Terus wanita tersebut membentak Aletta. Aletta takut dibentak Umi." Aletta menceritakan apa yang terjadi oleh nya.
"Jadi seperti itu, ada-ada saja kalian berdua ini hehe." Jawah Umi dengan sedikit gelak tawa.
"Nak mulai besok Umi tidak mengurus kantor Alm. Abi melainkan adik kandung Abi yang Umi percaya untuk mengurus kantor Abi. Umi hanya mengontrol sesekali saja. Umi hanya ingin fokus membahagiakan bidadari Umi dan mengurus rumah." Ucap Umi membuat Aletta terharu.
"Alhamdullilah jika itu keputusan Umi. Aletta akan dukung Umi terus." Jawab Aletta.
Besok adalah hari libur Umi mempunyai niat ingin menyisihkan harta nya sedikit untuk panti asuhan. Umi sarah mengajak Lita sahabat dekat nya. Tanpa sepengetahuan Vero dan Aletta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah Girl vs Play Boy
Romance"Maaf kamu bukan mahrom saya jdi saya tidak bisa berjabat tangan dengan kamu, jika ingin berkenalan tidak usah berjabat tangan." tutur ALETTA PUTRI KANAYA. "Yaela lebay lo so banget bukan mahrom bukan mahrom lebayy najiss!!." jawan VERO REYVALDO. *...