"Jadi pacar gue."
"Hah?" Xena melongo. "Ma-maksud lo?" Tidak mungkin ia salah dengar, kan? Apa katanya? Pacar? Yang benar saja.
Xavier berdecak. "Harus gue ulang lagi? Yaudah." Xena mulai waspada melihat Xavier yang beranjak dari tempat duduknya. Cowok itu kemudian berjalan mendekat, membuat Xena mau tidak mau berjalan mundur menghindarinya. Reaksi Xena tidak membuat Xavier merasa tidak enak, malahan cowok itu semakin semangat untuk mengganggunya.
Xena berjalan mundur. Tanpa ia sadari, tidak ada jalan keluar. Punggung Xena pun langsung membentur tembok. Membuat cewek itu terperanjat kaget. Xena kemudian mencoba untuk berlari ke sampingnya. Sayang sekali, tubuh cewek itu sekarang berada di antara kedua lengan kekar Xavier. Cowok itu begitu gesit menangkapnya. Tidak ada lagi jalan keluar. Xena menghela nafas pasrah. Ia menatap Xavier tajam.
"M-mau lo apa?"
Xavier tersenyum. "Mau lo jadi pacar gue. 3 bulan aja."
Xena membisu. Apa cowok di depannya ini sedang kesurupan? Dia baru saja mengajak perempuan yang sudah meninjunya untuk pacaran? Cowok gila! batin Xena.
Xavier menatap cewek yang kini ada di hadapannya. "Kenapa? Gak mau?" Cowok itu kemudian tersenyum tipis. "Asal lo tahu, keuntungan pacaran sama gue banyak. Semua keinginan lo bakal gue penuhin. Sepatu baru? Baju mahal? Gue beliin semua buat lo. Ada pelajaran yang lo gak kuasain? Gue ajarin sampai lo bisa. Setiap hari gue bakalan antar jemput lo sekolah. Setiap tahun gue bakal ajak lo ke Michelin star restaurant terkenal di Jakarta. Handphone lo rusak? Bisa beli yang baru."
Xena terdiam. Xavier mendekatkan wajahnya. Cowok itu lalu tersenyum. "Gimana tawaran gue? Pasti lo seneng, kan? Hm." ucap Xavier penuh percaya diri. Tentu saja, perempuan macam apa yang akan menolak tawaran seorang most wanted sekolah yang gantengnya ajigile seperti Xavier. Liat aja, bentar lagi Xena melting mendengarnya.
Xena menatap Xavier kemudian tersenyum. Cewek itu akhirnya buka suara, "Seneng...". Xavier tersenyum bangga. Tuh kan bener..langsung melting dia, batinnya.
"Pala lo seneng!" bentak Xena kemudian menepis tangan cowok itu. Senyuman yang awalnya terlukis di wajah Xavier seketika memudar. Ekspektasi yang ia bangun tinggi-tinggi seketika roboh dalam hitungan detik.
Xenarya berjalan menjauhi Xavier. Cewek itu tidak habis pikir. Di satu sisi, cewek itu bersyukur tidak mendapat hukuman menginap di gudang tengkorak. Tapi..lebih parah. Ia diajak pacaran oleh Xavier Morgan, most wanted SMA Rajawali yang sangat ia benci. Jujur saja, awalnya Xena sempat tertarik saat ia tahu handphone-nya akan diganti dan bisa menjalani kehidupan yang mewah. Tapi jika dipikir-pikir, cewek itu berubah pikiran.
Seandainya dia mendapatkan semua yang mau bersama Xavier, sayang sekali, cewek itu yakin dia tidak akan bisa bahagia. Sekali bertemu dengannya saja emosi Xena sudah meledak-ledak. Tentu saja dia tidak mau.
Coba kalau hukumannya itu pacaran dengan Aiden, Xena tidak akan menolak. Apa alasan cewek itu untuk menolak cowok se-mempesona Aiden? Membayangkannya saja hati Xena sudah berbunga-bunga sendiri. Prikitw!
"Xena!"
Langkah Xena terhenti. Cewek itu berbalik lalu menatap Xavier malas.
"Paan?"
"Lo. Harus. Mau. Jadi. Pacar. Gue. Gak ada penolakan!" bentak cowok itu.
Dih, nih orang kok jadi maksa sih?! batin Xena kesal. "Jangan maksa dong! Gue gak mau pacaran sama lo."
Alis Xavier terangkat satu. "Lo tahu kan..ini hukuman? Bersyukur lo gue kasih hukuman ringan gini! Yang ada lo yang untung tahu gak?! Mending jadi pacar gue, daripada makan dogfood?"
KAMU SEDANG MEMBACA
XENAVIER
RomanceSemua berawal dari kejadian yang sempat menghebohkan seluruh penjuru sekolah. Xenarya Agatha, siswi baru SMA Rajawali meninju seorang Xavier Morgan, cucu pemilik sekolah, siswa most wanted sekaligus pemimpin geng yang sangat terkenal di sekolah. Xav...