6- Permulaan yang Sebenarnya

51 12 0
                                    

Markas Achilles.
15. 52

3 lelaki tampan terlihat sedang sibuk melakukan hal yang usil terhadap cowok yang saat ini terduduk lemas tak sadarkan diri di atas kursi. Kenzo sengaja mengikat Xavier di kursi supaya cowok itu tidak bisa bergerak dan terlihat lucu. Tenang, dia hanya menggunakan toilet paper bukan tali sungguhan. Hiro terlihat asik mencoret-coret wajah Xavier membuat wajah tampannya terlihat sangat jelek.

Sementara itu, Aiden yang memilih untuk diam dan membaca buku hanya bisa menggeleng-geleng kepala sambil sesekali tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya itu. Bahkan lebih lucu lagi apabila tiba-tiba Xavier terbangun saat Hiro sedang mencoret wajahnya. Bisa dipastikan pulang sekolah wajah cowok itu akan penuh dengan luka lebam.

"Gila gue gak nyangka Xena bakalan nonjok Xavi di depan banyak orang. Nekat banget tuh cewek." ucap Kenzo yang sudah selesai melakukan kegiatan ikat mengikatnya.

"Gue lebih gak nyangka lagi Xavi bisa sampe pingsan ditonjok cewek mungil kayak Xena. Sumpah untung nih cowok tulang hidungnya keras, kalo lunak terus kena tonjok, beuuhh tergeserlah posisi Xavier sebagai cowok nomor satu di SMA Rajawali jadi gue." ucap Hiro dengan senyuman bangga.

"Masa sih? Perasaan Aiden yang sering disebut-sebut cowok terbaik setelah Xavier. Buktinya sekali lo bilang 'pangeran rajawali' cewe-cewe auto ngerti. Lah elu nicknamenya apa coba? Playboy cap kebo." ucap Kenzo memulai acara perdebatan.

"Sirik ae lo sama gue, Ken. Daripada lo nerd kacamata." ejek Hiro balik.

"Tapi ganteng bwee."

Xavier perlahan membuka matanya. Samar-samar cahaya mulai menusuk penglihatannya. Kepalanya mendadak pusing. Cowok itu mengerang kesakitan, membuat Kenzo beserta Hiro yang baru saja ingin melanjutkan pertengkaran mereka berhenti.

"Eh, Xavi." ucap Kenzo dan Hiro bersamaan.

Aiden beranjak dari tempat duduknya mendatangi Xavier. "Udah baikan?"

"Agak pusing." jawab Xavier.

"Orang dia ditonjok sampe pingsan gimana gak pusing. Cewek lagi yang nonjok. Ckckck."

Xavier menatap Hiro tajam. "Lo mau gue tonjok?"? Tatapan matanya begitu menyeramkan hingga membuat Hiro diam seribu bahasa. "G..gak, tuan. Maafkan hamba, tuan." ucap Hiro sambil menyengir kuda, menutupi fakta bahwa dia sebenarnya sangat takut jika Xavier sudah menatapnya seperti itu.

"Mana tuh cewek? Biar gue datengin dia." Xavier hendak berdiri namun tidak bisa karena cowok itu terjebak tisu toilet hasil ulah Kenzo. "Woi! Siapa yang bikin kayak gini?!"

"Hiro."

Sontak Hiro menatap Kenzo tidak terima. Cowok itu kemudian menunjuk-nunjuk Kenzo penuh amarah. "HEH NERD SIALAN! GOSA BANYAK HOAX!!"

Mata Xavier menerawang ke sekitar ruangan. Cowok itu tiba-tiba melihat refleksi dirinya di kaca. Betapa terkejutnya ia melihat wajahnya yang sudah kacau penuh dengan spidol. Cowok itu menunduk.Jika bisa diilustrasikan sebagai kartun, terdapat api hitam membara di sekitar Xavier yang terlihat gelap dan menyeramkan. Cowok itu menatap Kenzo dan Hiro bergantian dengan tajam. "Kenzo. Hiro. Kalian ke sini." ucap Xavier dingin.

"Ken.." panggil Hiro gemetar.

"Apasih?"

"Lo tau kita harus ngapain kan?"

"Maksud lo?"

"KABUR BODOH!!"

Hiro lantas segera berlari kabur dari bahaya yang sudah menerkamnya. Kenzo yang baru sadar pun sontak ikut berlari keluar dari markas Achilles. Meninggalkan Aiden dan juga Xavier yang sudah terlihat sangat emosi.

XENAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang