11- Jawaban

53 7 0
                                    

Xena melangkah dengan tunggang langgang menuju kelasnya. Sekarang ia merasa sangat terkenal. Terkenal secara buruk. Setiap orang yang melewatinya memasang tampang sinis dan tidak suka kepadanya. Cewek itu menghela nafas. Ini kesalahannya. Mau tidak mau ia harus menerima konsekuensi. Yaa setidaknya Xena merasa sedikit lebih baik setelah meluapkan emosinya.

Xena memasuki kelasnya. Betapa terkejutnya ia ketika Lila berteriak memanggilnya. Cewek dengan rambut dikuncir itu langsung berlari ke Xena lalu memeluknya erat. Sangat erat hingga membuat Xena sesak nafas. "L-la..sesak.."

Sontak Lila mengendurkan pelukannya. Cewek itu kemudian merengek, "Gue takut banget lo kenapa-napa! Lo gapapa kan? Gak diapa-apain Kak Xavi kan? Gak kan gak kan? HUWAAAA XENAA!!" Lila kembali memeluk Xena. Membuat cewek itu tertawa kecil kemudian membalas pelukannya. "Iya gue gapapa. Cuman.."

Xena mengajak Lila ke tempat duduk mereka kemudian menceritakan semua yang terjadi. Termasuk Xavier yang mengajaknya pacaran. Sontak mata Lila membulat hebat.

"HAH?! PACARAN?!" pekiknya. Xena mendelik tajam. "Jangan ngomong keras-keras!" bisiknya kesal.

"K-kak Xavi beneran ngajak lo..p-pacaran..?" bisik Lila. Xena mengangguk. "Trus dia suruh lo kasih jawaban hari ini." Xena menghela nafas lalu kembali mengangguk.

"Lo bakalan terima?" tanya Lila. Xena mulai berpikir. Dia sama sekali tidak mau menginap semalaman di dalam gudang sekolah dan dia juga tidak mau berpacaran dengan Xavier. Tapi kalau dipikir-pikir juga, 3 bulan tidaklah lama. Xavier mengajaknya pacaran selama tiga bulan. Tidak lama, kan? Berarti setelah 3 bulan hidupnya bisa lebih damai. Ya, lebih baik begitu, batin Xena.

"Iya." jawab Xena. "Lagian cuman 3 bulan. Habis itu bener-bener selesai. Hidup gue normal lagi." ucap Xena disertai senyum bahagianya. Membayangkan kehidupannya setelah putus dengan Xavier memang sangat menyenangkan.

Melihat raut wajah Xena yang begitu bahagia jika putus dengan Xavier, Lila sedikit kurang yakin. Cewek itu kemudian mencolek Xena usil. "Lihat aja nanti. 3 bulan lagi kalian gak akan bisa pisah. Udah terlanjur sayang." Lila meringis kesakitan setelah mendapat pukulan maut dari Xena.

"Mana ada. Gak akan gue jatuh cinta ama si sapi itu! Selamanya juga gak akan gue terpesona ama dia. Lihat aja nanti." ucap Xena penuh keyakinan.

Lila mengangguk lalu tertawa kecil. "Iyain."

***

Saat ini jam pelajaran Bu Lastri, guru sejarah sekaligus wali kelas Xena. Kepribadiannya lumayan baik. Kadang juga bisa marah karena murid yang nakal tapi tidak se-killer Bu Lasna.

"Anak-anak, ibu mau kasih pengumuman." ucap Bu Lastri, wali kelas Xena.

Xena dan Lila yang awalnya mengerjakan tugas pun memerhatikan.

"3 hari lagi kita akan mengadakan retreat ke Bali."

Suasana kelas mendadak heboh. Seluruh murid di kelas itu terlihat sangat antusias mendengar pengumuman baik. Termasuk Xena dan Lila.

"Retreat kali ini berbeda dengan retreat angkatan sebelumnya. Retreat kita kali ini akan diadakan bersama kakak kelas kalian kelas XII." ucap Bu Lastri sambil tersenyum.

"WOOOO YESSS!!"
"HOREEEE BISA LIAT ACHILLES!!"
"Gila akhirnya mimpi gue buat bisa jalan sama Achilles bisa terwujud!"
"Seru banget pasti sama kelas XII!!"

Senyuman cerah yang awalnya ada di wajah Xena memudar seketika. Harapannya untuk bisa bermain pasir bersama teman-temannya tanpa gangguan pupus seketika. Wajah cewek itu berubah lemas tidak bersemangat.

XENAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang