"Rum, yuk jalan lagi" mata Rizki beralih menatap Arum yang masih melihat minumannya yang terjatuh
"Nanti beli lagi aja, gampang kok" ucap Rizki seolah tahu apa yang dipikirkan Arum
"Yaudah yuk" tanpa berpamitan dengan Rania Arum mengikuti langkah Rizki
"Sial! Beraninya anak mas Ferry mengacuhkan aku!" rutuk Rania dalam hati
"Ma, ngapain sih kesini?" tanya Cindy membuat Rania langsung menatap anak angkat nya itu
"Mama takut kamu nyasar makanya nyusul kamu, yuk cepetan beli minumnya" Cindy hanya mengangguk
***
"Makasi" ucap Virli singkat saat Arka mengantarkan dia ke rumahnya dengan selamat
"Makasi doang?" tanya Arka
Virli menatap Arka "Lu gak ikhlas nganterin gue pulang? Lagian yang nawarin balik bareng lu siapa? Gue? Nggak kan?" oceh Virli
Arka berdecak pelan "Ya setidaknya lo nawarin gue masuk kek, dibikinin minum gitu, lo pikir gue gak haus" Arka memajukan tubuh nya hingga wajahnya mendekati wajah Virli
"Eh, eh, ngapain lu?" Virli memundurkan tubuhnya
Brakk
"Hahahaha" Arka tertawa
"Duh, lu pake ketawa segala lagi, bukannya ditolongin malah ngetawain, pacar laknat emang lu"
Eh?
Arka menatap Virli dengan tatapan jahil nya sambil menyeringai
"Jadi lo masih nganggap gue itu pacar lo?"
Virli merutuki dirinya sendiri
"Ogeb lu Vir! Dia makin pede yang ada" batin Virli
"Hello, Virli Alvina? Lo gak denger gue ngomong?" Virli mengerjapkan matanya, lalh bangkit dan menepuk nepuk rok nya yang terkena tanah
"Ng-nggak! Itu c-cuma refleks aja, jangan geer lu!" sahut Virli
"Biasanya orang yang ngomong nya refleks atau keceplosan itu benar dari hati nya lho" Arka mengangkat satu alisnya
"Gue bilang nggak ya nggak Arka Dwiputra! Paham bahasa gak sih lo? Udah ah gue mau masuk, ga ada acara nawarin masuk terus ngasih minum, sana lu pergi!"
"Tega bener lo, udah dianterin juga" tersirat nada kesedihan di ucapan Arka
"Bidiimit! Terserah lu, gue masuk, bye!" Virli langsung masuk dan menutup pintu utama rumahnya
"Gue tau lo masih sayang sama gue Vir, mau mulut lo bilang lo benci sama gue, tapi hati lo gak bisa boong kalo lo masih sayang sama gue" gumam Arka sambil menatap pintu rumah Virli
Ia pun menyalakan mesin motornya dan meninggalkan rumah Virli
***
"Maksud nya apa?" tanya Rizki
Rizki dan Arum dikejutkan oleh seseorang yang mengaku ayah biologis Rizki
"Rizki, sini nak, ini Papa" ucap pria itu yang tak lain adalah Andre
Rizki berjalan mendekat "Anda benar-benar Ayah kandung saya?" Andre mengangguk sambil mengusap air mata yang tiba-tiba jatuh membasahi pipinya
"Ada bukti jika Anda benar Ayah kandung saya?" Andre mengangguk
"Galih, tolong ambilkan tes DNA dan foto foto nya" anak buah Andre yang bernama Galih itupun langsung melaksanakan perintah tuan nya
"Ini tuan" Andre langsung mengambil nya dan memperlihatkan nya kepada Rizki
Rizki menatap berkas-berkas yang Andre perlihatkan
'Ternyata benar, dia Ayah kandung gue' batin Rizki
"Gimana Ki?" tanya Andre
"Ya, saya anggap semua bukti ini benar"
"Rizki, siap buat pulang?" tanya Andre
"Nggak, kasih saya waktu sampai saya siap buat meninggalkan rumah ini, bagaimanapun saya dibesarkan disini" Andre menghela napas
"Baiklah, kalau itu mau kamu Nak, tapi jangan lama-lama ya? Papa pengen kamj secepat nya pindah ke rumah Papa" Rizki hanya mengangguk
"Pak Rio, terima kasih karena telah mempertemukan saya dengan anak kandung saya, saya titip dia sampai dia sial untuk pulang ya Pak"
"Tidak perlu berterima kasih pak, itu sudah kewajiban saya" Andre tersenyum
"Saya pergi dulu, ini kartu nama saya, tolong hubungi saya jika Rizki sudah bersedia untuk pulang" Andre menyerahkan kartu nama nya kepada Rio
"Kalau kamu siap pulang, hubungi Papa, nanti Papa jemput kamu" Andre mengelus kepala Rizki
Andre dan anak buah nya pun pergi meninggalkan rumah asuh
"Rizki?" panggil Arum
"Eh, sorry Rum, lo malah jadi terasingkan" Arum tersenyum.
"Gapapa kok, kamu juga pasti butuh waktu buat ngobrol sama Ayah kandung kamu"
"Dia siapa Ki?" tanya Dirga dan Oscar bersamaan
"Dia Arum, temen gue" jawab Rizki
"Halo, aku Arum" sapa Arum ramah kepada Dirga dan Oscar
"Hai juga, kenalin gue Dirga, dan disebelah gue ini namanya mirip sama kadal yang ditayangin di TV" Dirga langsung menerima getakan di kepalanya
"Hehe, halo Rum, gue Oscar, kita sahabat nya Rizki" ucap Oscar
"Kalo gue Rio, panggil aja bang Rio" timpal Bang Rio
"Ah iya, aku udah denger dari Rizki" sahut Arum
"Widih, udah sedeket apa lo sama Rizki Rum? Sampe diceritain banyak" tanya Dirga tiba-tiba
"Bacot kalian!" sambar Rizki tajam
Sedangkan Dirga dan Oscar hanya tertawa cekikikan
***
Pendek? Iya tau. Maapin gays, lg oleng authornya, haha😂😂
Buat yg minta visualisasi tokoh nya, nntj aj ya, masih nyari2 dlu yg cocok, atw gk boleh kok ksih saran, nnti author pertimbangin..
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
Teen FictionEuphoria. Adalah satu kata yang menggambarkan perasaan bahagia yang membuncah di dalam diri seseorang. Perasaan yang awalnya hanya hitam putih, kini menjadi begitu berwarna semenjak Rizki bertemu dengan Arum, gadis polos dan lugu yang selalu membuat...