"Ini, apa? Rasanya aneh, tapi aku suka" batin Arum
"Jadi ini yang orang lain rasakan saat jatuh cinta? Memang benar-benar tak bisa dideskripsikan lewat kata-kata" batin Rizki
***
Seolah mantra yang sudah dipatahkan, keduanya langsung sadar dan melepas tautan tangan mereka
"Eh, makasi ya Ki, berkat kamu aku jadi gak keserempet motor tadi" Arum berusaha menghilangkan kegugupannya
"Iya, sama-sama"
"Eh Ki, aku duluan ya. Sebentar lagi bel. Kalau kamu mau ketemu, kita bisa ketemuan pas aku pulang sekolah kok" ujar Arum
"Ya, kita bisa atur lagi nanti kok, sekolah gih biar pinter dan nurun ke anak--Bodoh!" maki Rizki dalam hati
Arum tersenyum, Rizki yakin jantungnya sudah tidak sehat lagi sekarang
"Duluan Ki" Arum melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam angkutan umum yang tentu saja melewati daerah sana
Rizki membalas lambaian itu, matanya masih melihat angkutan umum yang membawa Arum, ia tersenyum
"Apa ketemu lu harus pake alesan dulu ya Rum? Gue ketemu lu karena pengen. Gue sampe gak bisa tidur semalaman gara-gara mikirin lu" gumam Rizki
***
BRAKK!!
"Apa maksud kamu Anita?! Kamu tetap ingin cerai?!" ucap Ferry menggebrak meja
"Ya! Kenapa?!" sahut Anita
"Kamu pikir baik-baik pake otak kamu ini, gimana perasaan Arum saat tahu kita akan cerai hah?!" Ferry menoyor pelipis Anita menggunakan jari telunjuknya
"Arum akan sedih, tapi aku sebisa mungkin akan membuatnya lupa akan hal ini. Aku gak kuat kalau harus melihat kamu dengan wanita lain mas! Lagi pula kita menikah bukan berdasarkan cinta! Aku capek! Kita sudahi saja semua ini" Anita berkata lirih di akhir kalimat
"Oke, kalau itu yang kamu mau. Aku akan mengurus surat perceraian kita. Kamu tunggu aja hasil nya" ucap Ferry lalu pergi dari cafe tersebut
Sepeninggal Ferry, Anita mengeluarkan air mata nya yang sudah dipendamnya sedari tadi. Ia menangis sesenggukan, bohong jika ia bilang sudah tak cinta dengan suaminya. Tapi ia tahu, jika suaminya itu tak bisa dan tak akan pernah membalas rasa cintanya. Perpisahan adalah jalan terbaik untuk mereka, dan juga Arum...
***
"ARUUUUUMM!!" teriakan Virli membuat semua orang di dalam kelas langsung menutup telinga secara berjamaah
"Duh, Vir! Ini masih pagi, kuping gue bisa-bisa kagak bisa ngedenger materi dari guru nihh" sahut salah satu anak cewek
"Yaelah, sori sori. Eh Rum, tumben telat, biasanya lu datang lebih awal dari gue"
"Angkotnya tadi lama, lagian belum telat kok, masih ada 7 menit sebelum bel" sahut Arum
"Yaa, tetep aja. Secara lu kan anak teladan disini" Virli terkekeh
"Bisa aja kamu" Arum ikut tertawa
Kringggg.....
"Elah, bel bangsat! Baru aja bentar udah bunyi" gerutu Virli
"Hush! Ngumpat mulu kamu, yuk upacara" Arum mengeluarkan topi dari dalam tas nya
"Alah siah! Aing teu mawa topi!!" seru Virli tiba-tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
Ficção AdolescenteEuphoria. Adalah satu kata yang menggambarkan perasaan bahagia yang membuncah di dalam diri seseorang. Perasaan yang awalnya hanya hitam putih, kini menjadi begitu berwarna semenjak Rizki bertemu dengan Arum, gadis polos dan lugu yang selalu membuat...