Chapter 13

29 5 10
                                    

Mabok suara Seokjin di lagu ini 👆🤧

Happy reading!!

                                          ***

"Virli, udah dong. Jangan nangis terus"

Bukannya mereda, tangisan Virli malah semakin kencang, membuat Arum kebingungan bagaimana caranya agar tangisan Virli berhenti.

"Arum" bisik seseorang di telinga Arum

"Ka--sebelum menuntaskan omongannya, Orang itu sudah mendaratkan telunjuknya di bibir Arum, mengisyaraktan untuk tidak berbicara

"Bisa lo tinggalin gue sama Virli sebentar? Please" ucap Arka sangat pelan

Arum hanya mengangguk lalu bangkit dan berjalan menjauhi mereka

"R-rum, lu tau kan gimana akhir hubungan gue sama si Arka dulu?" Virli masih setia menutup mukanya dengan kedua tangannya

"Gak tau kenapa hati gue sakit waktu si Arka bilang gue ini gak feminim lah, cowok cowok pada gak mau lah sama gue, apalah itu yang diucapin sama mulut dia" Virli masih belum menyadari jika yang disamping nya ini bukan sahabatnya, melainkan orang yang membuatnya menangis sekarang

Perlahan Virli membuka kedua telapak tangan yang menutupi wajah cantiknya, matanya membelalak dan berniat kabur jika tangan seseorang tak menghentikannya

"Ngapain lu disini? Arum mana?" tanya Virli datar

"Vir, gue minta maaf, gue gak ada maksud buat nyakitin perasaan lo. Gu--

" Alah, gak usah sok soan minta maaf lu. Gue tau lu emang mikir kayak gitu kan dari dulu? Gue gak feminim lah, cowok cowok pada ilfeel lah, apalah yang lainnya itu" Virli memotong ucapan Arka dengan mengibaskan tangan kanan nya sebagai penutup

"VIRLI ALVINA!!" teriak Arka yang sudah habis kesabarannya

"Lo tau gak si? Selama ini gue gak baik-baik aja semenjak putus dari lo! Gue tau gue salah nyia nyiain cewek sebaik lo. Gue akui dulu gue selalu cuek dan gak sayang sama lo. Rasa sayang ini malah muncul saat kita udah putus Vir. Dari semenjak gue ganggu lo waktu dihukum di lapangan, sebenernya gue udah ada niatan buat balikan sama lo! Tapi lo selalu ketus dan sok jual mahal. Itu yang bikin gue ngeluarin kata-kata itu" terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan yang selama ini Virli tanyakan di dalam benaknya, Arka sudah menjawab semuanya beberapa detik yang lalu

Virli masih diam. Tidak memberikan reaksi apapun sampai suara bel menyadarkan nya

Kriingggg....

"Udah bel, gue masuk kelas duluan" Virli melepaskan genggaman tangan Arka dan berjalan menuju kelasnya dengan perasaan yang tak menentu

"Gapapa kalo lo masih belum bisa terima, gue bakal nunggu lo Vir" gumam Arka tersenyum melihat punggung Virli yang kian menjauh.

Arum menunggu sahabatnya dengan perasaan cemas. Ia terus gelisah duduk di depan kelas tanpa memedulikan Rizki yang bahkan sudah kembali ke kelasnya

Yang ditunggu-tunggu pun tiba. Virli datang melewati nya dengan ekspreksi yang lesu

"Virli! Ya ampun kamu kok lama banget sih? Kamu gak kenapa napa kan?" Cecar Arum begitu melihat Virli dengan keadaan yang seperti itu

"Ceritanya nanti nanti aja ya Rum" ucap Virli dengan menggerakkan bibirnya untuk melengkukkan sebuah senyum tipis

Arum menghela napas "Yaudah, tapi kamu janji harus cerita yah?" Virli hanya mengangguk

                                         ***

EUPHORIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang