Chapter 15

19 4 3
                                    


Nulis nya smbil dnger lagu 'My Youth' Jinyoung (GOT7) suara pacar gue bagus bgt dah😭😭💚

Eh, malah halu🙄😂

Happy Reading!!

                                           ***

Arum terdiam. Ia tak tahu harus menjawab apa. Ia bahkan belum yakin dengan isi hatinya saat ini

Satu menit, lima menit, sepuluh menit berlalu, mereka masih berada di posisi yang sama. Hanya saling bertatap tanpa mengucapkan sepatah katapun. Seolah mereka berbicara lewat tatapan masing-masing

"Rum?" panggil Rizki memecah keheningan

"Mungkin aku terlalu cepat mengatakannya, tapi gapapa. Setidaknya kamu udah tau perasaan aku ke kamu. Aku tunggu jawaban kamu" Rizki melepas tangan Arum yang berada di dadanya, dan mengecup pelan punggung tangan itu  membuat sang empunya terkejut

Rizki pun pergi tanpa mengucap sepatah kata apapun

Arum memegang tangan yang dikecup Rizki, hati nya mendadak bergemuruh, seolah ada sesuatu yang ingin keluar

"Kenapa Rizki bisa suka sama aku?" hanya itu yang Arum ucapkan sebelum benar-benar pergi meninggalkan taman belakang sekolah yang menjadi saksi pernyataan cinta Rizki tadi

                                           ***

"Kamu siap?" tanya Ferry saat pesawat yang ditumpangi ibu kandung nya itu mendarat di bandara

"Iya Mas" jawab Anita pelan

Tak lama ada segerombol orang memenuhi pintu keluar bandara, dari sini Ferry sudah bisa memastikan bahwa itu adalah Ibu nya beserta para bodyguard- nya

"Selamat datang Ibu" Ferry hendak meraih tangan Audi, Ibu kandung nya. Namun langsung ditepis dengan kasar

"Kita bicara di rumah" sahut Audi datar

Anita dan Ferry mengangguk, lalu berjalan menuju tempat parkir kendaraan mereka masing-masing

'Bahkan kalian saja sudah tidak satu mobil saat menjemput Ibu'. Batin Audi saat melihat anak dan menantu kesayangannya menaiki mobil masing-masing

                                           ***

Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Namun tampaknya hal itu tidak mempengaruhi Arum untuk tersadar dari lamunannya

"Ekhem" Virli berdehem, namun sahabatnya itu masih saja betah melamun

"Ekhem!" Virli menaikkan volume deheman nya

"Oy!" Virli pun menggebrak meja sehingga Arum langsung sigap berdiri

"Ada apa?" panik Arum

"Lu yang ada apa. Lu gak denger bel pulang udah bunyi dari tadi?" Arum menggeleng lalu memegang sebentar kepalanya

"Bahkan sampai pak Budi salam aja lu gak ikut jawab" sahut Virli sambil memakai ransel biru nya

"Maaf" ucap Arum pelan lalu membereskan buku buku nya dan memasukkan nya pada tas peach- nya

"Yee, lu kalo ada apa-apa cerita aja ke gue. Jangan sungkan. Lu juga selalu denger curhatan gue kalo lagi ada masalah, sekarang giliran gue yang dengerin curhatan lu" Virli menepuk pelan pundak Arum

EUPHORIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang