10. BabE

26 2 2
                                    

Taehyung berjalan beriringan bersama Syahra menuju mobil pengangkut barang untuk menaruh 3 dus besar itu yang berisi peralatan medis.

Sepanjang perjalanan hanya diam saja tanpa ada yang membuka suara. Seharusnya jika Syahra tau begini, dia bawa saja sendiri dus itu dan menolak bantuan Taehyung daripada berjalan dengan akward seperti ini.

"Syahra-ssi, sebelum nya kita pernah bertemu bukan? Di syuting Hwarang bersama Teman mu. Kalau tidak salah namanya Fe...

"Faezma." jawab Syahra memberi tahu pada Taehyung.

"Ah iya, dia staff yang baik. Dan juga kalau tidak salah, kau yah yang membantu ku saat kaki ku tergelincir. Terimakasih banyak."

"Ah, kau masih saja mengingatnya Taehyung-ssi." Taehyung tertawa mendengar ungkapan malu malu. Padahal wajah serius Syahra dulu sangat di rindukan Taehyung.

"Syahra-ssi, Kau dan Jimin berpacaran?" Gelagat Syahra mulai kikuk. Gadis itu bingung ingin mulai darimana. Tapi, toh Taehyung kan sama sama member BTS. Tak mungkin kan dirinya membeberkan kabar Dating Jimin yang akan membuat bencana untuk BTS?

"Emm ya.. Baru kemarin." Taehyung mengangguk mengerti. Setelah sampai di depan mobil pengangkut, di taruhnya 3 dus itu lalu keduanya melesat pergi masuk lagi kedalam gedung.

"Aaa begitu. Jimin beruntung sekali bisa mendapatkan dirimu. Aku kalah ya.." Syahra membalas dengan tawa canggung. Dirinya agak ragu dengan ucapan terakhir Taehyung yang bergitu pelan. Kalah katanya? Ah tapi mungkin itu hanya perasaannya saja.

Saat ada banyak Staff melewati mereka dengan terburu buru, Taehyung menarik Syahra mendekat dan menggenggam erat tangan Dokter itu. Diam diam Taehyung mengecup pelan, mengambil kesempatan saat sang empu lengah.

"Kalian sedang apa?" tanya Hoseok yang tiba tiba muncul dan menatap heran kedua orang itu. Badan berdempetan dengan tangan saling menggenggam. Aneh bukan?

"Ah tidak bukan apa apa." ujar Taehyung langsung melepaskan tangan Syahra dan sedikit menjauh. Syahra tambah yang kikuk memilih pamit pergi untuk menyelesaikan tugasnya yang lain.

"Aa kau berkencan dengannya?" goda Hoseok menyenggol lengan Taehyung. Pemuda itu hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk belakang lehernya.










~.~













Syahra membanting pintu uks lalu duduk di ranjangnya. Dirinya langsung menggosok punggung tangan kiri dengan lap secara kasar. Dia tidak bodoh, itu jelas sekali dimana Taehyung mengecup tangannya pelan dan memeluk nya saat kerumunan orang itu lewat.

Syahra menarik nafas gusar berkali kali dan mencoba menenangkan pikirannya. Yang ia pikirkan bagaimana jika Hoseok tau dan memberitakannya ke seluruh member. Dan jika Jimin tau?..

"Syahra, kau baik baik saja?" Syahra kaget menatap Jimin yang sudah berdiri di depan pintu dengan membawa makanan. Pria itu seperti kelihatan bingung melihat gelagat kekasihnya yang aneh dengan mengelap punggung tangan berkali kali.

"Coba ku lihat punggung tangan mu." ujar Jimin menarik tangan Syahra. Gadis itu terlalu keras menggosok punggung tangannya hingga terluka. Mana lagi memang di punggung tangan itu ada luka dan ulah Syahra lah yang membuat luka itu semakin besar.

"Pelan pelan, tak bagus jika tangan putih dan cantik ini di hiasi luka. Aku tahu kewajiban mu itu bisa sekali kali membuatmu terluka, tapi sebaiknya kau berhati hati, babe." Luka itu di elus Jimin pelan lalu di kecupnya.

"Aku pernah terluka, lalu tim medis dulu mengobati lukanya. Tidak besar sih, hanya lecet saja di lengan ku. Lalu Noona perawat itu berkata, jika lukanya di kecup dengan cinta, maka akan cepat sembuh. Dan ku harap akan cepat sembuh." ujar Jimin di iringi senyum yang merekah hingga matanya tenggelam dan bibirnya melebar.

"ada apa dengan hidung mu? Kenapa di plester?"

"Ah, ini? Aku tak sengaja menabrak pembatas panggung hingga hidungku sedikit lecet. Ya kau tau lah aku sering terjatuh." Syahra menggeleng tak habis pikir. Untung saja hanya luka ringan. Tapi satu ide muncul di otak gadis itu.

Syahra menatap Jimin dengan lekat lalu bibirnya mendekat. Di kecup pelan hidung bangir itu lalu menempelkan kedua dahi mereka. Dengan pelan Syahra berbisik "Ku harap dengan itu bisa cepat sembuh."

Keduanya tertawa lalu diam lagi saling memandangi satu sama lain.

"Ku pikir akan ku lakukan cara itu ke pasien lain agar mereka juga cepat sembuh." Jimin langsung cemberut dan menarik tubuh Syahra mendekat.

"Tak boleh! Dokter cantik ini bibirnya hanya punya Mr. Park saja." lalu Jimin menggesek kan hidung mereka dan memeluk Syahra.

"Kenapa memangnya? Kan bagus untuk pasien pasien ku." Syahra mulai menggoda pacarnya sembari menaik turunkan alisnya.

"Kalau tetap seperti itu, akan ku gelitik kau!" Jimin menggelitiki gadis itu hingga keduanya terbaring di atas karpet. Melupakan seluruh dunia yang sedang berputar dan lebih memilih fokus satu sama lain menikmati indahnya dunia asmara.

"Iya iya sudah aku menyerah!" Jimin pun berhenti menggelitikinya dan ikut terbaring di samping Syahra. Jimin mendekat memeluk sang pasangan dan memabuk kan diri kedalam harumnya parfum yang Syahra pakai hari ini. Sama seperti saat dirinya memeluk Syahra di Disneyland kemarin.

"Jadi pacarku mau?" tanya Jimin berbisik ke telinga Syahra.

"Aku kan sudah jadi pacarmu kemarin." Jimin terkekeh lalu berbisik lagi.

"Menikah denganku mau?" Syahra lalu menatap Jimin. Bahkan wajah mereka kini tak ada Jarak lagi. Hanya hidung mereka saja yang bersentuhan.

"Bangun lah. Ini sudah siang." Syahra menepuk pelan pipi gembul pacarnya itu dan di balas lagi kekehan Jimin.

"Oh iya, ngomong ngomong tentang siang," Jimin terbangun dari posisi tidurnya dan mengambil kresek makanan yang ia taruh di meja. "Kau belum makan kan? Kita makan siang berdua."

Syahra melihat Jimin yang dengan telaten memisahkan rantang makan yang tersusun lalu membuka tutupnya satu persatu.

"Ini kentang? Aku sangat suka kentang."
Ujar Syahra lalu mencomot kentang itu dan menyicipinya.

"Aku juga suka. Mana aku mau coba." Syahra menyuapi Jimin yang sedang sibuk membuka tutup botol air mineral.

Ceklek.

Pintu terbuka dan menampakan satu orang yang menatap mereka dengan mata melebar.

"Aa aku tau siapa Song Aera itu." ujar Jungkook di ambang pintu.




......TBC......
..........
.......
.....
...
.
~♥~

Hai ges pakabar? Huhuhu achu paling benci episod ini karena harus menguras haluan.
Btw rantang yg di bawa jimin itu rantang semodelan tupperware gitu yak. Masak rantang besi khas hajatan di +62 sik

 Masak rantang besi khas hajatan di +62 sik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yg kek gini klo klean mo taw

Dah lah mayan nie part panjang dikit. Sama di kasih plot twist dikit di akhir eaa.

Rekor sih ini nulis part bisa panjang kek gini. Uhuhuhu terhuta eke
Tapi makasih juga buat kalian yang setia baca fanfic gaje ini.

1010 word

Since:23.44-kamis.14.mei.2020

Serendipity PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang