Sudah satu bulan semenjak kejadian Jimin menginap di apartemen Syahra. Tapi sang pemilik apartemen malah lupa bahwa Idol tampan sekelas Jimin BTS pernah tinggal 1 atap dengannya.
Syahra adalah dokter muda yang di kenal amat ramah dan pendengar yang baik untuk para pasien yang memiliki masalah. Biasanya anak muda yang mendatangi Syahra untuk sekedar curhat atau berobat.
Hingga suatu hari seorang Staff dari Big Hit Entertaiment meminta Syahra untuk menjadi tenaga medis sementara di konser BTS yang di selenggarakan di London. Syahra yang tak punya pikiran apa apa menyetujui nya dengan senang hati. Lumayan sih jalan jalan keluar negeri tanpa keluar ongkos.
Dan inilah hari pertamanya menjadi tenaga medis di konser artis besar itu. Syahra tak tahu bahwa tenaga medis sangat di butuhkan oleh artis artis setelah konser.
Syahra kaget ketika mengecek kondisi Namjoon selesai konser. Terlalu kelelahan dan kurang tidur. Apalagi kegiatan mereka yang sangat padat. Juga jika ada kesempatan, biasanya salah satu dari mereka ber-7 menyelinap ke back stage untuk meminta tabung oksigen lalu naik lagi ke panggung menyapa para fans.
Hari hari berlalu. Syahra yang sedang memakan Mie instannya di panggil untuk membantu Jungkook yang di tumitnya terdapat cidera cukup serius hingga harus di jait dan tak bisa menari untuk sementara.
Dengan hati hati Syahra mengobati tumit Jungkook agar sang empu tak merasa sakit ketika di jahit.
"Kerja keras itu perlu. Tapi jangan terlalu di paksa." ujar Syahra setelah menyelesaikan jahitan di tumit Jungkook.
"Apakah sangat parah?" tanya pria bongsor itu dengan wajah polosnya.
"Yaa, cukup parah. Ku peringati untuk membiarkan ini membaik. Mungkin seminggu." ujar Syahra sambil memperhatikan tumit pasiennya itu.
"Tapi kau masih bisa tampil dengan duduk di kursi dan bernyanyi. Setidaknya bukan wajahmu yang cidera, jadi semuanya baik baik saja." Syahra membereskan peralatan medisnya dan menaruhnya di laci unit kesehatan.
"Mengapa kau berkata seperti itu?" Jungkook menatap Syahra dengan wajah sayu yang terlihat sangat lelah.
"Mau sebaik apapun hatimu, mau se merdu apapun suara mu, tetap tak akan orang lirik jika wajah mu buruk rupa. Dan sebaliknya, mau se sakit apapun penyakitmu, akan mendapat simpati lebih dengan wajah tampan itu."
"Jika para warga net tau kau terluka, pasti banyak yang khawatir. Lihat saja 1 jam kedepan." ujar Syahra dan pergi dari sana menuju mie instannya yang tadi ia tinggalkan.
Sangking semangatnya hingga ia menabrak Jimin tanpa sadar. Jimin yang bertemu bunga hatinya itu tersenyum lebar. Dunia terlalu baik hingga tak bisa memisahkan Jimin dari Syahra.
"Ah, maaf Jimin-ssi, aku permisi." pamit Syahra dan berlari lagi menuju mie instannya. Jimin yang melihat itu tersenyum tak karuan karena terlalu senang.
Jimin membuka pintu dengan senyum di wajahnya yang belum luntur hingga mengundang pertanyaan bagi Jungkook yang sedang duduk sambil memandangi Hyungnya.
"Kau kerasukan, Hyung?." senyum Jimin langsung luntur dan di ganti wajah kesal melihat Jungkook.
"Aku... Hanya sedang bahagia." jawab Jimin lalu duduk dekat Jungkook. Matanya melihat tumit Jungkook yang di lilit perban, Jimin menghela nafas lalu menatap Jungkook dengan serius.
"Jangan terlalu memaksakan diri Kook, aku tau stamina mu besar, tapi walau kau sudah dewasa, kau tetap tak lebih dari seorang bayi yang ceroboh." Yang di nasehati menggaruk rambutnya dengan senyum cengengesan menampakan 2 gigi kelinci itu.
"Lagi pula.. Apa yang membuat mu bahagia, Hyung?" Tanya Jungkook dan membuat Jimin bingung bagaimana menjawabnya.
"Itu... Ah, lupakan saja." Jungkook semakin curiga dengan Hyungnya ini. Apa yang di sembunyikan?
"Dan, saat sebulan lalu, kemana kau pergi selama 3 hari? Juga siapa wanita yang bersama mu di Cazia mart itu?" Jimin semakin di pojok kan oleh Jungkook dengan 1000 pertanyaan menjebak dari Maknae nya ini. Harus kah ia mengaku?
"Yeah.. Hanya liburan dan, mengejar pujaan hati, mungkin?" Jungkook semakin curiga. Apakah salah satu staff big hit pujaan hati Hyung-nya ini?
"Jujur saja padaku. Siapa perempuan yang bisa membuatmu berani kabur 3 hari? Kau tahu kan seorang Jeon Jungkook, International Playboy ini bisa mengetahui semua rahasia Hyung nya dengan mudah." Jimin menghela nafas. Sebenarnya ia tak mau membocorkan rahasia pada sang adik. Tapi, ya mau bagaimana lagi?
"Dia... Song Aera." Jungkook memiringkan kepala mengingat nama itu. Siapa gadis yang Jimin maksud? Seorang staff kah?
"Agrh! Aku ingin tau, Hyung! Jangan ber tele tele!" Jungkook semakin menekan Jimin untuk memberi tau nya siapa kah gadis bernama Song Aera itu.
"Kelak aku akan memberi tahu mu, Kook." ujar Jimin dengan senyum nya mengacak rambut sang adik.
Oke.... Permainan mencari jejak, Di mulai!
Jeon Jungkook....TBC....
.........
.....
...
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity PJM
FanficMemperjuangkan cinta kita itu sulit. Kalau kau memaksa, berjuang saja sendiri dan ku terima hasilnya. -Mrs. Segaff Antara DOkter dan iDOL. Juga serpihan bumbu drama ala sinetron di channel Iwak flying