09. staY With mE

23 3 5
                                    

"Diamlah disini." Syahra menghela nafas menggeleng. Ia harus mengecek member lain apakah keadaannya sudah sedikit membaik atau tidak.

"Diamlah disini." ulang Jimin sekali lagi tanpa mau melepas genggamannya di tangan Syahra.

"Tapi Jimin--

"Kau bilang kau akan selalubada disini untuk ku. Hanya untuk ku." Syahra memutar bola matanya malas. Mengapa kata kata itu di ingat oleh Jimin.

"Aku takut Jim.." Jimin menaikan satu alisnya bingung. Genggaman itu perlahan longgar namun tangannya masih saja menggenggam.

"Apa yang kau takutkan?" Syahra menelan ludah nya bingung. Dirinya sedikit menjauh dari kasur Jimin dan memasukan tangannya ke saku jas dokternya.

"Bagaimana jika ada yang curiga?" wajah Jimin mendekat dan melihat kedua bola mata Syahra. Dia langsung membuang muka.

"Pergi saja sana, aku tak butuh kau." ujarnya lalu menarik selimut menyembunyikan semua tubuhnya di balik selimut. Syahra hanya menghela nafas lalu keluar dari ruangan itu.

Bukan waktunya untuk mengurus bayi besar sekarang.

Saat dirinya memasuki ruangan Taehyung, ia baru tahu bahwa anak itu juga terkena serangan sasaeng fans. Syahra mendekat dan melihat wajah Taehyung. Mulutnya agak terbuka sedikit dan matanya juga yang tidak tertutup rapat.

Syahra melihat kearah tangan Taehyung dimana sudah terbalut perban yang tebal. Sepertinya lukanya lebih parah dari Jimin. Ketika Syahra ingin keluar, Taehyung bangun dan memintanya menemaninya sebentar.

"Jadi, bagaimana bisa kau ikut terluka?" Taehyung melihat tangan yang terbungkus perban itu lalu mengeluarkan senyum kotaknya.

"Tadi sasaeng itu akan menyakiti Jimin, jadi aku pegang pisaunya. Tangan ku terluka, jadi aku melepaskan tangan ku dari pisau itu hingga berdarah. Lalu tangan Jimim di lukai oleh sasaeng itu dan dia mengambil darah kami. Hii itu mengerikan." jelas Taehyung panjang lebar.

"Ternyata mentalmu cukup besar sehingga tidak terkena serangan panik. Cepat sembuh!." ujar Syahra sambil mengacak rambut Taehyung dan pergi.

"Kau juga, cepat sadar bahwa aku menunggu..."












....




"So, jadi apa yang membuatmu mengajak ku kemari?." tanya Syahra di depan Jimin. Pria di depannya malah memakan Cake nya dengan santai dan mengabaikan Syahra lebih dari satu jam sejak tadi.

"Cake ku sudah habis, kau boleh pulang." ujar Jimin sambil beranjak meninggalkan tempat duduk itu. Syahra terdiam sejenak. 1 jam 30 menit menunggu ternyata hanya untuk menghabiskan cake?

Syahra langsung berlari mengejar Jimin, langkah kaki pria itu terlalu cepat hingga tangan Syahra menggenggam Jimin agar tak kehilangan Idol tampan itu di keramaian.

"Kau ini kenapa sih?!" Jimin berhenti dan menatap Syahra. Dirinya juga bingung, dia kenapa? Hnya saja seakan nyaman jika ada di dekat gadis itu.

"Kau terlalu banyak marah marah. Haruskah kita bermain dulu agar dirimu tak stress?" ujar Jimin sambil menunjuk kearah Disneyland. Tangan Syahra langsung di tarik memasuki tempat itu.

"Bilang saja kau ingin teman jalan jalan." Monolog Syahra sambil berbisik.

"Aku dengar apa yang kau katakan." jawab Jimin dan tetap menarik tangan dokter itu. Mereka mengitari Disneyland mulai dari pertunjukan Drama hingga wisata alam. Syahra baru tahu bahwa Disneyland sangat luas.

"Huh! Sekarang sudah sore. Kemana lagi?" tanya Syahra pada Jimin yang sedang memakan permen kapasnya. 7 jam bersama Idol pria ini sangatlah menjengkelkan. Untung saja semua ini Jimin yang bayar.

"Tunggulah sebentar, kita ke Aquarium dulu lalu menonton kembang api." Jimin menarik Syahra lagi ke tempat Aquarium raksasa. Dan jangan lupakan bahwa selama 7 jam, tangan Syahra tak di lepaskan. Bahkan saat mengantri tiket.

"Jadi, setelah menonton kembang api kita pulang?" tanya Syahra lagi. Namun Jimin menggeleng sambil menyedot Milkshake yang barusan ia beli.

"Kita nonton dulu, ada film bagus malam ini." jawab Jimin.

"Kenapa? Apakah harus?" Syahra mulai lelah. Mengitari Disneyland itu seperti push up 2000x.

"Harus, aku ingin menghabiskan hari ini denganmu." Syahra bungkam, menurutnya perkataan Jimin terlalu... Membuatnya tersipu.

Mereka terus mengitari Aquarium tanpa lelah sampai pertunjukan Kembang api akan segera di mulai. Jimin menarik Syahra agar lebih dekat dan leluasa melihat kembang api itu.

Terlalu indah hingga tangan Syahra di lepas Jimin pun ia tak sadar. Jimin menariknya lebih dekat dan memeluk perempuan itu dari belakang. Dagu Jimin ada di pundak wanita itu dan tangannya melingkar memeluk leher Syahra.

Hingga pertunjukan kembang api itu selesai, Jimin melepaskan pelukannya dan menarik Syahra lagi menuju bioskop terdekat. Dari Disneyland menuju mall bisa di tempuh dengan berjalan. Kota Newyork luar biasa bukan?

Mereka memesan tiket dan beberapa cemilan lalu segera masuk ke studio. Saat duduk, rasanya sangat lega setelah berputar putar 7 jam disana.

"Hey Jim, mengapa kau terlihat sangat terburu buru?" Syahra agak bingung dengan sifat pria itu. Dirinya dengan cepat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

"Agar semua yang aku harapkan bisa muat hari ini denganmu. Impianku bisa makan cake lalu berjalan jalan ke disneyland, dan setelah itu menonton bioskop. Dan aku ingin melakukan semua itu dengan mu. Kurasa hampir mustahil karena waktu kita tak mungkin cukup, namun ternyata bisa. Dan aku bahagia." ujar Jimin tersenyum sembari memakan popcornnya.

"Apakah aku seberharga itu?" Jimin menggenggam tangan Syahra dan menciumnya.

"Sangat, sampai aku takut jika tak bisa bertemu dengan mu."

"Lalu, siapa diriku di hidupmu?" Syahra mendekatkan wajahnya menantang ke pria di hadapannya ini.

"Kau... Adalah segalanya. and I want you to be mine. You want? To be my girlfriend?" Jarak wajah nereka sangat dekat. Bahkan hembusan nafas saja terdengar dengan begitu jelas.

"What if I answer no?"  satu alis Jimin naik menandakan ia bingung dengan maksud Syahra.

"Are you--

"and I will definitely answer yes" ucapan Jimin terpotong dengan jawaban memuaskan dari Syahra. Dirinya tersenyum sembari mengelus rambut sang gadis. Rasanya ingin melayang setelah mendapatkan kebahagiaan ini.



.




.


"You lose Hyung." ujar Seseorang kepada Taehyung di telfon. Sangat marah hingga handphone itu retak karena genggaman Taehyung yang terlalu kuat.

"BODOH! KENAPA AKU SANGAT LAMBAT?" Taehyung melempar ponsel itu hingga hancur ke lantai.

"Salahkan dirimu yang terlalu pengecut." ujar Yoon gi.










......TBC.......
..........
.......
.....
...
.
~♥~


Duh mangap yh gaes baru apdet.

Since: 15.30 - senin.11.mei

Serendipity PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang