08. ReallLy?

29 3 1
                                    

      Di hari ke 2 ia menjadi dokter Tenaga medis, rasanya memang agak melelahkan sih. Tapi ia senang bisa melihat BTS Concert secara gratis di backstage. Setelah seluruh member selesai bernyanyi, tenaga medis langsung berlari kearah mereka dengan tabung oksigen yang siap di tangan mereka.

Terlihat dengan lelah dan bahagia. Syahra sadar, bahwa Fans itu adalah jantung dari Sang artist itu sendiri. Teriakan kencang fans adalah dorongan, dan kehadiran fans adalah kehidupan.

Ya, siapa orang yang bersedia untuk menjadi benteng untukmu ketika banyam orang melemparimu dengan tomat atau botol? Itu fans bukan? Tapi juga tak sedikit bagi Idol terkenal yang memiliki Haters atau Fanatic Fans yang pasti sangat berbahaya untuk keselamatan artist itu sendiri.

Concert melelahkan itu telah selesai. Para Staff berkemas beserta tim medis juga yang ikut membantu. Para Idol sudah pulang ke hotelnya untuk beristirahat menyiapkan stamina tubuh untuk Concert besok.

Syahra yang sudah selesai pun masuk ke mobil yang sudah di sediakan perusahaan Big Hit Entertaiment untuk para Tim medis. Dirinya menyenderkan tubuh ke jok mobil sambil menatap ke samping.

Ia ingat saat dirinya kesal dengan Jimin yang membuat uang pemberian ayahnya ludes di belikan makanan 4 troli miliknya. Namun yang sebenarnya terjadi ialah Jimin yang mentransfer uang itu.

Di apartemennya terpajang uang 200.000 won yang di laminating dan ia tempel di kamar yang dulu Jimin tempati. Bahkan kamar itu tak sembarangan orang yang boleh memasukinya. Karena... Orang istimewa yang telah meniduri kasur itu.

Saat matanya mencoba terpejam, suara ricuh dari salah satu perawat membuat Syahra bangun lagi.

"Gawat! Sasaeng Fans menyerang BTS yang sedang berada di hotel. Para member mengalami serangan panik. Dan ada satu member yang terluka." ujar Jun Ho memberi tahu ke tim medis lainnya. Sontak mobil langsung melesat keara hotel sang Idol yang tak jauh dari sana.

Tim medis langsung berlari menuju kamar hotel BTS yang sudah di kerumuni banyak orang. Syahra menerobos masuk hingga matanya terbelalak kaget melihat Mr. Parknya yang terluka.

Syahra langsung mendekati sang Idol dan mengelap tangan Jimin yang berlumuran dara. Ia dengan pelan mencoba membersihkan darah itu hingga tahu bahwa penyebab darah yang keluar dari tangan Jimin adalah sayatan pisau.

Mungkin saat Sasaeng Fans itu hendak menusuk atau mengancam dengan pisau, Jimin memegang pisau itu hingga tangannya terluka. Jimin juga yang sedang dalam keadaan lelah langsung down dan mengalami serangan panik.

Syahra berlari kearah Sohee untuk mengambil perban yang ada di dalam kotak p3k. Dengan cepat Syahra kembali lagi dan membungkus tangan Jimin dengan hati hati.

Sang Idol ambruk ke pelukan Syahra karena takut juga efek serangan paniknya. Syahra langsung memeluk Jimin dan mengusap punggungnya. Suara tangisan terdengar membuat Syahra makin takut dengan kekacauan yang terjadi.

"Tenanglah aku ada disini untukmu. Hanya untukmu." bisik Syahra membuat getaran di tubuh Jimin sedikit hilang juga suara tangisnya yang tak terdengar.

Tapi... Mengapa malah berat?

Syahra mengintip wajah Jimin. Ternyata pria itu sudah tak sadarkan diri. Dengan pelan Syahra mencoba membangunkannya, ia terlalu panik hingga pikirannya pergi kemana mana dan tak fokus. Sohee yang menyadarinya langsung menghampiri Syahra memberi bantuan.

"Lebih baik dokter menenangkan diri dan membantu yang lain. Tuan Jimin biar saya yang urus." Syahra menggeleng dan tetap kukuh dialah yang akan mengurus Jimin.

"Aku yang bertanggung jawab disini. Segera hubungi pihak rumah sakit dan bawa ambulan. Cepat!" Sohee berdiri lalu menghubungi rumah sakit terdekat.

"Jim, ayolah! Kau harus bangun. Jim.. Apakah kau dengar aku?" Syahra terus menepuk pipi Jimin agar sang Idol itu bangun. Karena jika pingsan terlalu lama itu tak baik untuk kesehatannya.

Tim medis dari rumah sakit datang dan mengangkat Jimin untuk memasukannya ke dalam ambulan. Syahra ikut masuk dan duduk di sampin tubuh sang pria yang sedang terbaring tak berdaya.

Khawatir menyelimuti gadis berdarah Turki itu hingga ketika Syahra menggengam erat tangan Jimin, airmata nya jatuh.

Sohee melihat Syahra. Seketika dirinya tersadar bahwa Jimin adalah orang berharga bagi Syahra. Saat Sohee ingin mengambil alih Jimin pun, sang dokter tak mengizinkannya. Sepertinya memang ada sesuatu antara Syahra dan Jimin.









"Ketika kau diam seribu bahasa, aku takut. Apalagi tubuhmu juga diam seribu gerak."

Mrs.Segaff






..............

Hai! Pak jimin punya ige lho! Disana bisa tuh kita intip intip spoiler buat episod beriqut nya! Juga itu akun official cerita ini yh!

Hai! Pak jimin punya ige lho! Disana bisa tuh kita intip intip spoiler buat episod beriqut nya! Juga itu akun official cerita ini yh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat ketemu next episod!

........TBC.........
.............
.........
.....
...
.

Serendipity PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang